Find Us On Social Media :

Viral Penampakan Tulisan 'Ceker Ayam' Dokter di Sosial Media, Berikut Alasan Kenapa Resep Obat Sulit Dibaca

Viral tulisan dokter yang sulit dibaca

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID - Sudah bukan menjadi rahasia lagi jika tulisan dokter pada resep bak 'ceker ayam'. 

Baru-baru ini, sosial media Twitter dibuat geger dengan beredarnya sebuah foto tulisan dokter yang sulit dibaca.

Pada foto yang beredar, terlihat sebuah tangkapan layar pesan yang memuat percakapan dua orang dalam bahasa Filipina.

Baca Juga : Aksi Tak Biasa Bocah Berusia 8 Tahun, Nekat Menculik dan Bunuh Balita 1,5 Tahun Lantaran Dendam Pada Kakaknya

Kejadian ini bermula ketika seorang pengguna Twitter dengan akun @redgermz, menemukan sebuah foto tulisan dokter dari laman Facebook.

Pada foto itu terlihat sekilas goresan pena mirip huruf 'P' yang tidak terlalu jelas di bagian awal. 

Tulisan itu lalu ditarik memanjang dan diakhiri dengan sudut dan lengkungan di ujungnya.

Baca Juga : Cerita Ibunda Hacker Cilik Putra Aji Adhari, Anaknya Dijemput Intel Polisi Karena Dianggap Aset Negara yang Perlu Dilindungi

Lantaran bingung dengan maksud tulisan tersebut, ia pun berinisiatif menunjukkan kepada saudaranya yang berprofesi sebagai apoteker.

"Saw this on Facebook and sent it to my brother, who is a pharmacist (melihat ini di Facebook dan mengirimkannya ke saudaraku, dia adalah seorang apoteker)" tulisnya pada Senin (22/4/2019) seperti dikutip Gridhot.ID

Dalam waktu singkat, teka teki tulisan berekor panjang ini berhasil terpecahkan.

Baca Juga : Jokowi Sebut Tiga Pulau untuk Lokasi Ibu Kota Baru

Apoteker tersebut mengatakan jika maksud tulisan dalam foto itu adalah paracetamol.

Lantas unggahan foto tulisan dokter yang sulit dibaca itu kemudian viral di sosial media.

Hingga saat ini, kicauan tersebut telah disukai lebih dari 26 ribu pengguna Twitter dan telah diretweet sebanyak 12 ribu kali.

Baca Juga : Baru Saja Menikah, Fadel Islami Bocorkan Fakta Tentang Muzdalifah yang Jarang Diketahui Orang: Istri Saya Banyak yang Goda!

Sejak tersebarnya foto itu di media sosial, tentu saja membuat para warganet bingung dan penasaran dengan kebenaran arti tulisan tersebut. 

Alhasil banyak dari mereka berbondong-bondong bertanya pada rekan-rekan yang bekerja dibidang kesehatan. 

Akun @yeahmahasiswa pun kemudian mengunggah beberapa tangkap layar yang dibagikan oleh sejumlah warganet pada Senin, (29/4/2019) di Twitter. 

Baca Juga : KN Tanjung Datu, Kapal Patroli dengan Julukan Monster Lautan Milik Indonesia Coast Guard

Dalam foto tersebut tampak perbincangan dari warganet yang menanyakan apa arti foto tulisan itu pada rekan berprofesi sebagai apoteker.

Dari beberapa percakapan tersebut, jawaban mereka pun ternyata sama yakni, paracetamol.

Ada yang menyebut jika tulisan 'cakar ayam' ini terlihat jelas seperti kode PCT atau PCM yang artinya paracetamol.

Baca Juga : Lokasi Ibu Kota Negara yang Baru Masih Jadi Teka-teki, 4 Kota Ini Diusulkan Jadi Pengganti DKI Jakarta

Ya, di kalangan medis tulisan 'cakar ayam' seperti ini lazim dipakai dalam menuliskan resep obat.

Namun tak bisa dipungkiri jika banyak orang akan berfikir keras untuk membaca tulisan tangan dokter di resep obat. 

Melansir dari Kompas via Readers Digest, Jum'at (8/3/2019), para pakar kesehatan menyebut ada beberapa faktor mengapa tulisan para dokter tidak jelas. 

Baca Juga : Keciduk Mesum di Siang Bolong, Dua Pelajar SMP Dihukum Satpol PP Guling-guling di Alun-alun

1. Banyak Pasien

Tulisan dokter terlihat sulit dibaca lantaran mereka yang ingin bekerja dengan cepat.

Para dokter ingin segera melayani pasien lainnya yang membutuhkan pengobatan.

Para dokter sendiri lebih sering menulis dibanding dengan profesi yang lainnya.

Baca Juga : Keukeh Anggap Perempuan Tak Boleh Mengemudi, Pemuda Arab Bakar Mobil Baru Milik Teman Wanitanya

"Apa pun yang anda bicarakan di ruang dokter perlu bukti tertulis untuk riwayat kesehatan," ucap Celine Thum, direktur medis di ParaDocs Worldwide. 

Banyaknya pasien yang membutuhkan resep, tentu membuat para dokter sangat kelelahan.

"Jika Anda benar-benar menulis selama 10 hingga 12 jam sehari dengan tangan, tangan anda tidak akan bisa melakukannya," kata Ruth Brocato, dokter perawatan medis.

Baca Juga : Demam Film Avengers: Endgame, Tukang Pos Rela Pakai Kostum Spiderman Saat Antarkan Surat

2. Karena Terburu-buru 

Apabila rata-rata dokter melayani satu pasien selama satu jam, maka mereka mungkin bisa bekerja sedikit lambat dan memberi istirahat untuk tangannya.

Nyatanya, sebagian besar dari dokter justru harus bergegas menangani pasien berikutnya.

Misalnya, satu pasien mungkin hanya memiliki waktu 15 menit untuk membahas masalah medis dan mengajukan pertanyaan tentang resep.

Baca Juga : Insiden Teluk Tonkin, Saat Vietnam Kena Batunya Gegara Serang Kapal Perang Negara Lain

Dokter harus menangani banyak pasien dalam waktu terbatas.

Jadi, mereka lebih peduli memberikan informasi daripada menyempurnakan tulisan tangan mereka.

Menurut Asher Goldstein, dokter manajemen nyeri di Genesis Pain Centers, AS, kebanyakan tulisan tangan dokter memburuk sepanjang hari karena otot-otot kecil di tangan terlalu banyak bekerja.

Baca Juga : Kini Diciduk KPK, Bupati Talaud Sempat Perintahkan Rakyatnya Kibarkan Bendera Filipina

3. Banyak Istilah Kesehatan dan Obat yang Sulit

Selain itu, ada banyak istilah medis yang sangat sulit untuk ditulis dengan tangan.

Sehingga para dokter yang sengaja menuliskannya dengan kode yang biasa mereka sebutkan.

"Kami memiliki begitu banyak istilah teknis yang tidak mungkin ditulis," kata Thum.

Apalagi, ada beberapa istilah medis yang membingungkan.

Baca Juga : Perjuangan Tak Kenal Malu Atlet Tiongkok, Tetap Lari Marathon Sampai Raih Juara Meski Buang Air Besar di Celana

Seperti QD yang merupakan singkatan dalam frasa latin dengan makna 'satu hari' dan TID yang berarti 'tiga kali sehari'.

Brocato mengatakan dokter harus ekstra hati-hati dalam memberi resep karena kesalahan kecil membaca dapat memiliki konsekuensi besar.

Misalnya, alih-alih menulis 'mg' atau 'mcg', dokter dianjurkan untuk menulis 'miligram' atau 'mikrogram'.

"Jika dosis 100 kali lipat dari yang anda tulis, anda harus sangat berhati-hati tentang itu," katanya.

(*)