Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah
Gridhot.ID - Game PUBG (PlayerUnknow's BattleGrounds) merupakan game yang memiliki potensi untuk membuat kecanduan para pemainnya.
Bukan hanya berbahaya untuk anak-anak, candu permainan PUBG rupanya mampu membuat mahligai pernikahan pasangan di Uni Emirat Arab jadi berantakan.
Pernikahan mereka hancur karena sang istri mengamuk setelah dilarang bermain PUBG oleh suaminya.
Baca Juga : Tak Dilayani dengan Baik oleh Pegawai Kelurahan, Muhammad Sai Nekat Bakar Kantor Desa Sambil Live Facebook
Dilansir GridHot.ID dari laman Gulf News, Kapten Wafa Khalil Al Hosani, Direktur Pusat Sosial di Kepolisian Ajman, mengatakan mereka menangani salah satu kasus perceraian paling aneh.
Menurut Al Hosani, seorang wanita muda berusia 20-an telah mengajukan gugatan cerai dari suaminya.
Wanita yang tak disebutkan identitasnya itu mengaku habis bertengkar dengan suaminya setelah dilarang bermain PUBG.
Baca Juga : Cerita Anak Bos yang Rela jadi Tukang Sampah di Kantor Ayahnya, Sanggup Menderita Demi Cita-cita
Dia merasa hak-haknya telah dirampas oleh sang suami karena dilarang bermain game online PUBG.
"Dia mengatakan alasan suaminya melarang bermain game online tersebut. Suaminya takut dia mengabaikan tugas sebagai ibu rumah tangga," kataAl Hosani.
Wanita muda itu mengatakan dia sudah mematikan fitur percakapan dalam game itu. Selain itu, dia pun hanya beramain game bersama dengan teman dan saudaranya saja.
Dia pun menyebut jika perlakuan suaminya itu sudah sangat keterlaluan.
Baca Juga : Cara Penetapan Tanggal 1 Ramadhan Menggunakan Metode Astronomis Modern
Pasalnya, hanya dari game itulah dia mendapatkan kesenangan dan hiburan.
Namun, jawaban berbeda diberikan oleh suaminya. Menurutnya, apa yang dilakukannya itu bukan untuk mengekang kebebasan istrinya.
Kata sang suami, dia melarang istrinya bermain game online sebagai langkah pencegahan agar rumah tangganya tidak berantakan.
Baca Juga : Kisah Rizky Oktaviana, TKI yang Membuat Australia Merubah Aturan Kerja
Sebab, jika seseorang sudah kecanduan game online, maka dia akan melupakan atau melalaikan tugas-tugasnya sebagai seoarang istri.
Sang suami mengaku merasa terkejut dengan langkah istrinya yang mengajukan cerai hanya karena dilarang bermain PUBG.
Lebih lanjut, Al Hosani juga menceritakan sebuah kasus lain di mana seorang ibu dari bocah berusia 13 tahun datang ke kantornya dan mengadukan kecanduan anaknya pada PUBG.
“Ia tidak mengerjakan PR, tidak makan secara teratur. Ketika akses ke game diblok, ia malah mengisolasi diri dan terpaksa dirawat di rumah sakit,” tambahnya.
Al Hosani lantas menyebut bahwa PUBG banyak dimainkan oleh pelajar sekolah. Pada suatu titik, game tersebut bisa membuat anak-anak mengisolasi dirinya sendiri dari dunia luar, termasuk keluarga. (*)