Find Us On Social Media :

Waspada, Gempa dan Tsunami Super Dahsyat Intai Pesisir Dua Tempat di Indonesia

Wakil Gubernur Sumatera Barat beri peringatan waspada pada masyarakat Bengkulu, Mentawai dan sekitarnya akan adanya potensi bencana gempa yang dahsyat.

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo

Gridhot.ID- Wilayah Sumatera Barat (Sumbar) belakangan ini sedang berduka.

Terutama di wilayah Bengkulu yang pada 27 April 2019 lalu diterjang bencana banjir dan juga tanah longsor yang cukup dahsyat.

Bencana banjir yang terjadi ini dianggap sebagai benjana yang terburuk yang pernah terjadi di Bengkulu belasan tahun terakhir.

Baca Juga : Terciduk Lagi Asik Bermesraan di Kamar Hotel, Seorang SPG dan Bosnya Dieksekusi Hukuman Cambuk

Melansir dari data BNPB, juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho, hal ini disebabkan karena intensitas hujan yang sangat tinggi di Bengkulu tak setara dengan kapasitas sungai yang ada.

Bencana banjir dan longsor tersebut mengakibatkan 30 orang tewas, 13.000 warga mengungsi, serta rusaknya sejumlah fasilitas umum di sembilan kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.

Belum usai masalah bencana banjir dan tanah longsor yang menimpa Bengkulu, kini dimuncul dugaan baru yang menyatakan akan terjadinya bencana susulan.

Baca Juga : Salah Umumkan Hasil Ujian, 25 Siswa Terlanjur Bunuh Diri Karena Menduga Mereka Tidak Lulus

Dilansir Gridhot.ID dari Kompas.com Sabtu (4/5/2019), Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Barat Nasrul Abit mengatakan bahwa kabupaten kepulauan Mentawai Sumatera Barat, diintai gempa maha dahsyat bermagnitudo 8,9.

Ini menjadi peringatan untuk selalu waspada karena dampaknya mampu mencapai kawasan pesisir termasuk Bengkulu.

Nasrul Arbit mengemukakan pernyataan itu berdasarkan pendapat 5 ahli kegempaan Jepang dengan fokus penelitian Pulau Mentawai di Sumatera Barat.

"Saat ini, gempa maha dahsyat masih mengendap di 20 mill Kepulauan Mentawai. Tepatnya, di Samudera Hindia. Jika gempa maha dahsyat itu terjadi, akan menyebabkan gelombang tsunami setinggi 12 meter," kata Nasrul saat mengunjungi Bengkulu di kantor BPBD Bengkulu, Sabtu (4/5/2019).

Baca Juga : Tajir Melintir dan Kerap Gonta-ganti Pasangan, Lihat Sumber Kekayaan Raja Thailand yang Negerinya Tak Pernah Merasakan Penjajahan

Diperkirakan gelombang tsunami itu akan menyapu kawasan pesisir Sumatera Barat yang meliputi Kabupaten Mukomuko dan Kabupaten Bengkulu Utara.

Kecepatan gelombang tsunami tersebut diperkirakan akan mencapai 827 kilometer.

"Lima ahli gempa dari Jepang ke Mentawai. Mereka memprediksi ada gempa yang masih mengendap. Kekuatannya 8,9 SR. Tapi, kalau gempa sering terjadi gempa besar itu tidak akan terjadi. Kita harus mempersiapkan diri,'' tambah Nasrul.

Hal ini menjadi peringatan tersendiri bagi para masyarakat Sumatera Barat dan Bengkulu terutama yang berada di bagian pesisir.

Baca Juga : Kesal Akta Tanahnya Tak Kunjung Jadi, Pria Penyandang Difabel Nekat Bakar Kantor Kelurahan

Wagub Sumatera Barat meminta supaya masyarakat yang berada di radius 2,5 kilometer dari bibir pantai segera mengungsi dan waspada.

''Jika gempa berpotensi tsunami itu terjadi, mau tidak mau sampai juga ke Mukomuko. Pantai barat ini mesti waspada terutama gempa dan tsunami. Kita berdoa agar gempa ini tidak terjadi. Di Sumatera Barat, kita sudah sampaikan jika terjadi gempa selama 30 detik maka masyarakat harus mengungsi,'' terang Nasrul.

Menengok sejarah yang pernah terjadi, bencana gempa yang cukup dahsyat pernah mengguncang sebagian besar kawasan pantai Sumatera Barat sampai Bengkulu pada 25 Oktober 2010 silam.

Gempa berkekuatan M7,7 ini membangkitkan tsunami yang menyapu lebih dari dua puluh desa di Kepulauan Mentawai dan menyebabkan jatuhnya korban tidak kurang dari 448 jiwa dengan sekitar 100 orang lainnya dinyatakan hilang.

Baca Juga : Pegawai Hotel yang Dianiaya Pilot Lion Air, Akhirnya Kasuskan Pria Berinisial AG ke Polisi

Pada saat itu, empat menit lima puluh detik setelah terjadi gempa dan dideteksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), informasi gempa didiseminasikan melalui pesan singkat (SMS) yang kemudian di-broadcast melalui empat stasiun televisi swasta 13 menit setelah gempa.

Belajar dari peristiwa kelam yang pernah terjadi, Wagub Sumatera Barat mengambil keputusan untuk memberikan peringatan sedini mungkin tentang presiksi bencana gempa yang akan terjadi.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatoligi dan Geofisika (BMKG) pada Sabtu (27/4/2019) pukul 20.04 WIB telah mencatat sebuah gempa yang terjadi di Bengkulu dengan magnitudo 5,3.

Baca Juga : Pihak Lion Air Angkat Bicara Soal Kasus Pemukulan Pegawai Hotel oleh Oknum Pilot Maskapainya

Hal ini diinformasikan melalui akun Twitter resmi BMKG, @infoBMKG.

Gempa yang terjadi pada kedalaman 11 kilometer ini tidak berpotensi tsunami.

Namun sampai saat ini, BMKG masih belum mengeluarkan informasi berkaitan tentang prediksi gempa yang akan terjadi di Bengkulu seperti pernyataan dari Wagub Sumatera Barat.(*)