Find Us On Social Media :

Cerita Rektor UIN Suska Riau yang Susah Menghubungi Ustaz Abdul Somad Pasca Beredar Kabar Pemecatan Sebagai Dosen

Potret Ustaz Abdul Somad dan Prabowo Subianto

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Siti Nur Qasanah

GridHot.ID - Kabar pemecatan Ustaz Abdul Somad (UAS) sebagai dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) di Pekanbaru beredar luas di masyarakat.

Penyebabnya adalah pertemuan ustaz kebanggaan Riau ini dengan salah satu calon presiden sebelum hari pencoblosan.

Dilansir GridHot.ID dari laman Kompas.com, Rektor UIN Suska Riau, Prof. Akhmad Mujahidin mengatakan bahwa Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) mengirimkan surat yang meminta pihak rektor UIN Suska Riau untuk mengklarifikasi pertemuan UAS dengan Prabowo Subianto.

Baca Juga : Jelang Hari Pernikahan, Seorang Pria Tewas Dimutilasi Temannya Sendiri Lantaran Tak Bayar Hutang

KASN mengirimkan surat pada 16 April 2019.

Sementara, Akhmad menerima surat tersebut pada 2 Mei 2019.

"Isi suratnya, mohon rektor mengklarifikasi terkait dengan dialognya UAS dengan salah satu paslon. Itu aja sih. Tidak ada yang lain. Tidak ada pemecatan, seperti informasi yang beredar saat ini," sebut Akhmad saat dihubungi via telepon, Rabu (8/5/2019).

Baca Juga : Pilih Menata Sandal Jamaah, Ini Alasan Kenapa Jovita Si Gadis Pemulung yang Viral Tak Ikut Salat

Menindaklanjuti surat tersebut, dia mengaku sudah mencoba menghubungi UAS untuk diminta klasifikasi. Namun, saat ini UAS belum bisa dihubungi.

"Kita tanggal 6 Mei sudah memanggil UAS. Tapi sampai sekarang WA (WhatsApp) saya enggak dijawab, telpon enggak diangkat, gitu kan. Jadi, Insya Allah besok pagi, Kamis (9/5/2019) akan kita panggil lagi untuk diminta klasifikasi. Kan di surat itu dikasih waktu 14 hari. Jadi besok kita panggil lagi," sebut Akhmad.

Dia menyampaikan, hingga saat ini UAS masih dosen di Fakultas Ushuluddin UIN Suska Riau.

"Ya, masih dosen. Dia itu sekarang, posisi administrasinya sedang S3 di Sudan. Selama tiga tahun ia akan belajar disana. Surat izin tugas belajarnya ada," jelas Akhmad.

Baca Juga : Undang Media Asing, Prabowo Subianto Sampaikan ke Dunia soal Kecurangan Pilpres 2019

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, UAS bertemu dengan Prabowo di hari menjelang Pilpres 2019.

Dikutip dari Warta Kota, dalam pertemuannya tersebut, Prabowo tampak menangis saat UAS menceritakan mimpi para ulama di Pilpres 2019.

Pada video pertemuan yang diunggah di kanal YouTube Tafaqquh Video, 11 April 2019 itu, UAS tidak menyatakan dukungan terbuka kepada Prabowo.

Baca Juga : Gara-gara Ada Kutu, Kantor Polisi ini Sampai Tutup Pelayanan Selama Dua Hari

UAS hanya menceritakan pengalamanya dalam bertemu banyak orang termasuk ulama yang melihat kemanangan Prabowo di Pilpres 2019.

Menurut UAS, ulama-ulama tersebut melihat Prabowo dalam mimpinya hingga lima kali.

"Ini ulama-ulama yang tidak perlu materi, saya biarkan dia baca hati saya, mereka berbisik 'saya 5 kali mimpi ketemu dia, saya tanya siapa? Prabowo', kalau mimpi 1 kali boleh jadi dari setan, tapi dia mimpi 5 kali lihat bapak, saya bilang dari Allah," jelas UAS.

Pada awal video pertemuan tersebut, tampak Prabowo menanyakan apa yang dilihat oleh UAS saat keliling Tanah Air.

Baca Juga : Gereget! Remaja Ini Nekat Bawa Motor Mogok dengan Cara Memangkunya

"Terimakasih ustaz bisa jumpa dengan saya, saya mengikuti ustaz sudah banyak keliling Indonesia, apa yang ustaz lihat selama keliling Indonesia, akhir-akhir ini?" tanya Prabowo.

UAS pun menuturkan bahwa di manapun dia ceramah, kebanyakan jamaah mengacungkan dua jari.

"Saya susah kadang awali ceramah itu, mari kita dengar tausyiah dari Abdul Somad, begitu saya naik ke atas semua orang 'Ustaz' (mengacungkan jari dua), saya bilang kalian kan punya jari 10, kenapa yang kalian angkat cuma?" ungkap UAS.

Baca Juga : Durasi Waktu Puasa Ramadhan di Berbagai Belahan Dunia, Dari yang Tercepat Sampai yang Terlama!

Hal itu tentu saja diucapkan UAS untuk menetralisir ceramahnya.

"Karena ini kan ada Panwaslu, Bawaslu, saya tidak ingin tabligh akbar itu menjadi politik," jelasnya.

"Sampai protokol bilang jamaah tolong jangan acungkan jari, itu di mana-mana, bahkan kalau shalawat juga (jari dua) gini lagi, astaghfirullah," katanya melanjutkan.

Mendengarnya, Prabowo lantas menanyakan di mana tempat kejadian seperti itu berlangsung.

Baca Juga : Bukan Orang Kere, Pengemis Wanita Ini Kedapatan Membawa Uang Beserta Saldo Bank Senilai Rp 1 Miliar!

"Dari ujung Aceh, sampai pulau Madura, sampai ke Sorong, jadi saya lihat ini umat sedang berharap besar pada bapak, itu yang saya lihat," jawabnya.

Lebih lanjut, UAS berpesan kepada Prabowo agar menjadi pemimpin yang adil.

"Ini ada satu keranjang amanah, ijtima ulama mengamanahkan, tapi umat juga, dalam keranjang ini ada pisau, buah, bunga dan pena," kata UAS memberi gambaran.

Baca Juga : Pulang ke Indonesia, Opick Bawa Sehelai Rambut Nabi Muhammad SAW dari Turki

Menurut UAS, terdapat dua pesan dari Allah SWT, yakni amanah dan adil.

"Bapak letakkan dua amanah ini, yang pisau bapak beri ke anak muda karena mereka akan pergi ke hutan berburu, buah beri ke anak-anak supaya fresh, bunga beri ke anak gadis supaya beri ke suami, sedangkan pena bapak beri ke ulama agar menulis," beber UAS.

"Adil, jangan bapak beri terlalu besar jangan terlalu kecil, mudah-mudahan bapak termasuk pemimpin yang adil," sambungnya. (*)