Find Us On Social Media :

Prabowo Usulkan Visum Bagi Petugas KPPS yang Meninggal, Sandiaga : Ini Musibah

Sandiaga Salahudin Uno saat mengunjungi kediaman ketua KPPS almarhum Selamat Riadi (66) yang terletak di Jalan Eka Bakti Nomor 22 Kelurahan Ilir D-1 Sekip, Palembang, Sumatera Selatan , Jumat (17/5/2019).

Gridhot.ID - Calon wakil presiden Indonesia nomor urut 02 Sandiaga Uno menyikapi seruan dari Prabowo agar dilakukan pemeriksaan visum kepada petugas KPPS yang meninggal pada Pemilu 17 April lalu.

Menurutnya, kejadian para petugas KPPS yang meninggal adalah sebuah musibah.

Sandi juga menyebut pemeriksaan visum merupakan kewenangan dari keluarga masing-masing almarhum.

"Ini musibah dan ini kewenangan keluarga masing-masing, suatu hal yang pribadi sekali ranahnya, tentu ada di ahli-ahli medis. Tentunya semuanya pulang kepada keluarga masing-masing," kata Sandi, usai mengunjungi kediaman ketua KPPS almarhum Selamat Riadi (66), yang terletak di Jalan Eka Bakti Nomor 22 Kelurahan Ilir D-1 Sekip, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (17/5/2019).

Baca Juga: Ketagihan Main Judi, Oknum Pegawai BRI Tilep Uang Nasabah Senilai Rp 1 Miliar

Sandi menyampaikan, dari hasil kunjungannya di kediaman Selamat Riadi yang meninggal saat menjadi ketua KPPS 031 pada 17 April kemarin, penyebab almarhum meninggal karena faktor kelelahan. "

"Almarhum ini pekerja keras, bukan hanya ketua KPPS, tapi juga ketua RT, ketua masjid juga, jadi memang bebannya berat, sehingga beliau kelelahan."

"Ini jadi catatan, dari putri beliau tadi juga minta agar ada evaluasi sehingga ke depan Pemilu berjalan lebih baik dan jadwalnya tidak membebani," ujar dia.

Dia mengatakan, pihak Ikan Dokter Indonesia (IDI) telah mengeluarkan surat edaran untuk dilakukan evaluasi medis dalam penanganan para petugas KPPS yang masih dirawat, agar jumlah yang meninggal tidak bertambah.

Baca Juga: Belum Sempat Serang Freeport, KKB Papua Sudah Tak Kuat Kena Nyinyiran Netizen Indonesia, Minta Perdamaian dan Keadilan Saja

"Evaluasi ke depan agar lebih baik lagi, jatuh korban hampir 600. Pemilu ini paling banyak makan korban," ujar dia.

Sementara itu, Fitrianti Pratiwi yang merupakan anak dari Selamat Riadi, menolak adanya seruan untuk dilakukan visum terhadap petugas KPPS yang meninggal.

"Kami tahu ada berita itu dari televisi dan berita-berita. Kami tidak menginginkan itu (tes visum) kami sudah ikhlas," ungkap Fitri.

Baca Juga: Tak Sudi Merawat, Ibu Ini Buang Anaknya yang Menderita Keterbelakangan Mental di Restoran Siap Saji

Menurut Fitri, ayahnya tersebut sempat mengalami koma di rumah sakit selama satu pekan. Setelah itu, kondisi Selamat Riadi makin terus menurun.

Tepat pada Selasa (23/4/2019) Selamat pun akhirnya menghembuskan nafas terakhir. "Awalnya kakinya lemas lalu dibawa pulang setelah itu masuk ke rumah sakit," ujar dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prabowo Serukan Visum Petugas KPPS yang Meninggal, Ini Kata Sandiaga"