Find Us On Social Media :

Tak Kuasa Menahan Sakit Akibat Semprotan Gas Air Mata, Demonstran Aksi 22 Mei Nangis sambil Cari Mamanya

Kerusuhan di Jalan Slipi I, Palmerah Jakarta Barat

Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah

GridHot.ID - Pengumuman hasil Pemilu 2019 yang memenangkan paslon nomor urut 02 Jokowi-Amin rupanya belum bisa diterima sepenuhnya oleh masyarakat Indonesia.

Hal ini terlihat dari adanya aksi unjuk rasa atau demo yang berujung kericuhan.

Dilansir GridHot.ID dari Kompas.com, kericuhan terjadi di Jalan Slipi 1, Palmerah, Jakarta Barat, arah ke Flyover Slipi, Rabu (22/5/2019) pukul 11.20 WIB.

Baca Juga: Aksi Tukang Kopi Keliling yang Tetap Jajakan Dagangannya di Depan Bawaslu dalam Suasana Mencekam, Tuai Pujian Warganet

Di lokasi kericuhan, kepulan asap hitam pekat terlihat dari arah massa yang membakar sampah dan ban di tengah jalan.

Massa yang kebanyakan menggunakan masker dan helm terus melempari petugas dengan batu berukuran cukup besar.

Tak hanya itu, mereka juga melempari petugas dengan bom molotov dan kembang api.

Baca Juga: Tak Bergeming Hadapi Polisi, Massa Kerusuhan Malam Hari: Tembak Pak, Tembak Semua Pasti Mati Kok!

Polisi tampak terus memasang barikade menggunakan tameng untuk menghalangi massa yang rusuh.

Berulang kali gas air mata dan watercanon ditembakan agar masa mau mundur dan membubarkan diri.

Gas air mata yang ditembakkan oleh polisi tersebut mengakibatkan para demonstran mengeluhkan sakit di bagian tenggorokan dan mata.

Mengutip dari Warta Kota, salah satu korban gas air mata yang bernama Fikri (25) harus dibawa ke IGD RS Budi Kemuliaan menggunakan ambulans.

Baca Juga: Ngebet Dapat Like di Instagram, Selebgram Nekat Rusak Patung Berusia 200 Tahun

Sejak sampai di RS Budi Kemuliaan, Fikri terus menerus nangis sambil memejamkan mata lantaran matanya sakit dan sulit dibuka.

Seraya dibantu suster yang terus berjaga di IGD sejak pagi, mata Fikri terlihat dibungkus baju putih yang tak lain merupakan baju yang dikenakan Fikri saat mengikuti demo.

"Mata saya, kenapa ini mata saya? Tolong!" teriak Fikri histeris.

Baca Juga: Tinggal di Bekas Kandang Kambing Selama 19 Tahun, Kakek Laswin Ngaku Tak Pernah Dapat Bantuan

Seorang suster berusaha menenangkan Fikri dengan mengatakan bahwa matanya terkena gas air mata.

"Iya, itu perih karena gas air mata," jelas suster.

Bahkan saat masih dalam penanganan, Fikri sempat menangis mencari ibunda tercinta.

"Mama, mama mana? Tolong!" tangis Fikri sembari terus ditenangkan oleh para suster.

Baca Juga: Terancam Hukuman Mati, Ini Isi Surat yang Ditulis HS Pada Jokowi

Sekitar setengah jam, Fikri akhirnya dapat berdiri dan membuka matanya sembari terus menangis. (*)