Find Us On Social Media :

Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI Bocorkan Alasan 4 Tokoh Nasional Jadi Target Pembunuhan 22 Mei

Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI 2011-2013, Laksamada Muda Suleman Ponto

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID - Enam tersangka berinisial IR, HK, AZ, TJ, AD dan AV alias VV berhasil dibekuk oleh pihak kepolisian.

Diketahui keenam tersangka tersebut berencana untuk melakukan pembunuhan terhadap empat tokoh nasional serta satu orang pimpinan lembaga survei Pilpres 2019.

Melansir dari Kompas.com, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan empat nama tokoh nasional yang menjadi sasaran dalam rencana pembunuhan oleh enam tersangka yang telah ditangkap.

Baca Juga: Minta Usut Tuntas Rencana Pembunuhan 4 Tokoh Nasional, Akademisi: Tepat Jika Polisi Panggil Amien Rais!

Keempat nama itu adalah Menko Polhukam Wiranto, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere.

Hal itu disampaikan Tito di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/5/2019).

"Ada Pak Wiranto, Menko Polhukam, Ada Pak Luhut, Menko Maritim. Lalu ada Pak Kepala BIN, dan juga ada Pak Gories Mere," ujar Tito.

Baca Juga: Meski Izin Terbang Single Engine Dicabut, Captain Vincent Raditya Masih Bisa Terbangkan Cessna 172, Ini Syaratnya

Namun, Tito Karnavian enggan menyebutkan nama ketua atau pemimpin lembaga survei yang turut menjadi incaran pembunuhan.

Sementara, Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI 2011-2013, Laksamada Muda Suleman Ponto menguak mengapa empat jenderal jadi target pembunuhan.

Hal tersebut dikatakan Soleman Ponto saat menjadi narasumber di acara iNews Sore yang dilansir Gridhot.ID pada Rabu (29/5/2019).

Baca Juga: Ijin Terbang Dicabut Kemenhub, Ini Rencana Ke Depan Captain Vincent Raditya Tanpa Pesawat Cessna 172

Awalnya, Soleman Ponto mengaku kaget saat mengetahui 4 tokoh nasional menjadi target pembunuhan.

"Saya kaget karena tokoh-tokoh tersebut sedang bertugas kecuali Pak Gories Mere, eks Kepala BNN," ujar Soleman Ponto.

Soleman Ponto menilai pelaku aksi tersebut nekat lantaran sudah memiliki rencana sebelumnya untuk membuat Indonesia rusuh.

Baca Juga: Berada di Perut Bumi, Begini Suasana Salat Tarawih Masjid Baabul Munawwar Papua yang Berjuluk Masjid Terdalam Dunia

"Kelompok ini sudah betul-betul nekat membuat negara ini agar rusuh," lanjutnya.

Lebih lanjut, Soleman Ponto pun menguak alasan 4 tokoh nasional yang menjadi sasaran pembunuhan.

Ia menilai, 4 tokoh nasional tersebut dikenal sebagai sosok yang terdepan untuk meluruskan pelanggaran hukum yang terjadi Indonesia.

Baca Juga: Secuil Kisah Hidup Ratna Sarumpaet, Dari Arsitek yang Jadi Aktivis Hingga Kebohongan Berbuntut 6 Tahun Bui

"Mereka kan di paling depan untuk meluruskan pelanggaran hukum yang terjadi saat ini," ungkap Soleman Ponto.

Soleman Ponto mengungkapkan terdapat hubungan yang terjadi antara keempat tokoh.

"Ini kan saling berhubungan, intelejennya. Mungkin saja Pak Gories Mere banyak menghancurkan saat menjabat sebagai ketua BNN dan sepak terjangnya di Densus."

Baca Juga: Hasil Investigasi Wanita Bercadar yang Diduga Bawa Bom ke Barikade Polisi Saat Aksi 22 Mei

"Dengan berbagai hal tersebut mungkin bagi mereka, Pak Gories Mere patut dihilangkan," jelas Soleman Ponto.

Tak hanya itu, Soleman Ponto juga membeberkan dugaan motif pelaku yang juga menargetkan seorang ketua lembaga survei.

"Ya jelas semuanya motif politik karena ini tak mungkin terjadi tidak ada hubungan dengan politik."

Baca Juga: Abinya Telah Berpulang, Putra Sulung Ustaz Arifin Ilham Jadi Wali Bagi 3 Istri dan 9 Anak Ayahnya

"Kita semua tak mungkin lepas dari perputaran sejak terjadi 17 April lalu, setelah quick count diumumkan," ungkap Soleman Ponto.

(*)