Find Us On Social Media :

Wasekjen Demokrat Usulkan Prabowo Bubarkan Koalisi Partai Pendukung, Jubir BPN: Kalau Mau Keluar Silahkan, Memang Kebelet Jadi Menteri

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Andre Rosiade saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/5/2019).

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID - Wakil Sekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik menganjurkan agar Prabowo Subianto membubarkan koalisi partai politik pendukungnya.

Adapun parpol pendukung yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil dan Makmur, yakni Partai Gerindra, PKS, PAN, Berkarya dan Demokrat.

Anjuran itu disampaikan Rachland Nashidik melalui akun Twitter pribadinya, Sabtu (8/6/2019).

Baca Juga: Disebut Tertangkap Kamera Gandeng 2 Wanita ke Hotel Alexis, Andi Arief Angkat Bicara

Menurut Rachland Nashidik, saat ini Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 telah usai.

Sementara, BPN pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengajukan sengketa hasil Pilpres ke Mahkamah Konstitusi (MK), namun proses tersebut tidak melibatkan peran partai koalisi.

"Pak @prabowo, Pemilu sudah usai. Gugatan ke MK adalah gugatan pasangan Capres. Tak melibatkan peran Partai.

Baca Juga: IPW Desak Polisi Periksa Mantan Istri Prabowo, Titiek Soeharto untuk Ungkap Jaringan Kerusuhan 22 Mei

Saya usul, Anda segera bubarkan Koalisi dalam pertemuan resmi yang terakhir.

Andalah pemimpin koalisi, yang mengajak bergabung. Datang tampak muka, pulang tampak punggung," tulis Rachland seperti dikutip Gridhot.ID.

Pada cuitan lain, Rachland Nashidik juga mengusulkan Joko Widodo untuk membubarkan koalisi partai politik. 

Baca Juga: Sindir Halus Kebocoran Daftar Manifes Penumpang Jet Pribadi Prabowo ke Dubai, Sandiaga Uno: Menarik Ini, Jadi Trending dan Ngehits!

Rachland Nashidik menilai mempertahankan koalisi seperti mengawetkan permusuhan di antara dua kubu dan memelihara potensi benturan di akar rumput.

"Anjuran yang sama, bubarkan Koalisi, juga saya sampaikan pada Pak @jokowi. Mempertahankan koalisi berarti mempertahankan perkubuan di akar rumput.

Artinya mengawetkan permusuhan dan memelihara potensi benturan dalam masyarakat. Para pemimpin harus mengutamakan keselamatan bangsa," lanjutnya. 

Baca Juga: Prabowo - Sandi Bawa Pengacara yang Berpengalaman Menang Gugatan di MK

Pasalnya, pembubaran koalisi dinilai sebagai langkah terbaik untuk menyatukan masyarakat yang terpecah belah karena Pilpres 2019. 

"Sekali lagi, Pak @jokowi dan Pak @prabowo, bertindaklah benar. Dalam situasi ini, perhatian utama perlu diberikan pada upaya menurunkan tensi politik darah tinggi di akar rumput.

Membubarkan koalisi lebih cepat adalah resep yang patut dicoba. Gugatan di MK tak perlu peran partai," tutur dia. 

Baca Juga: Klaim Angka Kemenangan Prabowo-Sandiaga Turun dari 62 Persen ke 54 Persen, Ruhut Sitompul: Kayak Main Sulap Aja!

Mengetahui kicauan Rachland Nashidik, Juru Bicara BPN pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade pun angkat bicara. 

Andre Rosiade meminta elite Partai Demokrat tak membuat gaduh dengan melontarkan pernyataan terkait koalisi parpol pendukung pasangan no urut 02 secara terbuka ke publik.

"Berkoalisi itu kalau punya masukan silakan disampaikan di dalam (secara internal), bukan bikin gaduh."

Baca Juga: Sempat Jadi Teka-teki, Sosok Setan Gundul Pembisik Angka Kemenangan 62% Prabowo - Sandi Akhirnya Terkuak

"Di situ saling memberikan masukan, tapi di internal bukan merongrong atau bikin gaduh terus," ujar Andre saat dihubungi Kompas.com, Minggu (9/6/2019).

Andre Rosiade mempersilakan Partai Demokrat menentukan sikap jika ingin keluar dari koalisi parpol pengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Namun, apabila ingin bertahan di dalam koalisi, maka ia meminta Partai Demokrat tidak melontarkan pernyataan yang membuat gaduh dan menjaga etika berkoalisi.

Baca Juga: Bicara Soal Sosok Setan Gundul Pembisik Kemenangan 62% Prabowo, Sandiaga Uno: Tolong Buka Topinya! Tolong Disorot Itu!

"Kalau ingin bertahan, ya tolong etika koalisi itu dijaga, jangan bikin gaduh terus," kata Andre.

Ia pun meminta Koalisi Indonesia Adil dan Makmur fokus terhadap permohonan sengketa hasil Pilpres yang diajukan BPN ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kita fokus gugat di MK jangan bikin gaduh. Kalau mau keluar silakan, kalau memang kebelet menjadi menteri setelah reshuffle Juni-Juli ini ya monggo silakan," ucapnya.

(*)