Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah
GridHot.ID - Baru-baru ini, penangkapan pelaku kasus pencabulan sesama jenis berhasil membuat warga Tulungangung, Jawa Timur resah.
Pasalnya, pelaku yang bernama Purwanto telah melakukan pencabulan terhadap dua pelajar pria yang masih di bawah umur.
Dilansir dari Surya.co.id,Kanit 5 Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKP Mohammad Aldy Sulaiman mengungkapkan, pelaku mengenal kedua korbannya melalui pesan WhatsApps (WA).
"Proses perkenalan pelaku dengan korban melalui WA bertukar nomor ponsel," ujar Mohammad Aldy Sulaiman di Balai Wartawan Gedung Humas Mapolda Jatim, Senin (1/7/2019).
"Di situlah korban diajak hubungan badan, korbannya ya penyuka sesama jenis," sambungnya.
Baca Juga: Jika Diserang Amerika, Iran Bakal Bumi Hanguskan Negeri Zionis : Hanya Setengah Jam Sisa Umur Israel
Mohammad Aldy Sulaiman menyebut, pelaku memberikan imbalan uang pada korban, sekali berhubungan badan Rp 50 Ribu hingga Rp 150 Ribu.
Namun, Purwanto membantah hal tersebut.
Purwanto mengatakan bahwa pihak si korban-lah yang membayar dirinya.
"Ada juga, dianya yang ngajak, dianya malah ngimingi saya uang," jelas Purwanto seraya menundukkan kepala.
Mengutip jatim.tribunnews.com, Mohammad Aldy Sulaiman menuturkan pelaku memang memiliki kecenderungan orientasi seksual yang berbeda.
"Pelaku punya kelainan penyuka sesama jenis," bebernya.
Baca Juga: Tak Mau Bayar Tagihan Makanan yang Telah Dipesan Lewat Ojek Online, Alasan Wanita Ini Tak Terduga
Kecenderungan seksual semacam itu, lanjut Mohammad Aldy Sulaiman mulai dirasakan pelaku sejak tahun 2004.
Bahkan, sejak ditangkap polisi pada Jumat (28/6/2019), ada kurang lebih 50 pria yang sudah pernah berkencan dengannya.
"Menurut penuturan pelaku sejak 2004 sudah 50 kali melakukan hubungan tersebut," katanya.
Ketika ditanya mengenai ikhwal perubahan orientasi seksualnya, Purwanto menjelaskan perilakunya semakin 'melambai' usai dia membuka salon tatarias pengantin.
"Buka salon 2006, sambil jadi waria. Kan sebelumnya saya kan waria, kan dandan cewek," ungkap Purwanto. (*)