Find Us On Social Media :

Soal Kabar Kepulangan Rizieq Habib, Moeldoko: Pergi Sendiri Kok Dipulangin

Moeldoko

Gridhot.ID - Kabar pemulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab ke Tanah Air senter terdengar.

Pasalnya diketahui Rizieq Shihab pergi ke Arab Saudi dua tahun lalu saat kasus hukumnya mencuat.

Menurut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, pemerintah juga tak pernah mengusir Rizieq Sihab keluar.

Baca Juga: Tanggapi Kasus Ancaman Pembunuhan Terhadap Fadli Zon, Moeldoko: Suka Ngarang Beliau Itu!

Moeldoko pun heran Prabowo Subianto mengajukan pemulangan Rizieq Shihab ke Indonesia sebagai syarat rekonsiliasi pasca pilpres.

"Ya siapa yang pergi, siapa yang pulangin. Kan pergi-pergi sendiri, kok dipulangin, gimana sih? Emangnya kita yang ngusir, kan enggak," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (9/7/2019).

Pada April 2017 Rizieq memang bertolak ke Mekkah, Arab Saudi, untuk menunaikan ibadah umrah.

Baca Juga: Doa Khusus Tengku Zulkarnain untuk Sembilan Hakim MK, Usai Gugatan Sengketa Pilpres 2019 Prabowo-Sandi di Tolak

Saat itu tengah muncul kasus chat via WhatsApp berkonten pornografi yang diduga menjerat pemimpin FPI itu dengan seorang perempuan bernama Firza Husein.

Setahun berjalan, polisi menghentikan kasus tersebut dengan alasan tidak cukup bukti.

Namun, hingga kini Rizieq tak kunjung pulang ke Tanah Air.

Baca Juga: Lantang Sebut Prabowo-Sandi Tak Akan Menang di MK, Wasekjen PAN: Temen yang Baik Selalu Menyatakan yang Benar Walau Pahit

"Pergi-pergi sendiri kok, kita ribut mau mulangin, kan gitu," ujar Moeldoko.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf pada pilpres 2019 lalu ini pun menyarankan Rizieq pulang saja ke tanah air jika memang ingin pulang.

"Ya pulang sendiri saja, enggak bisa beli tiket, baru gua beliin," kata dia.

Baca Juga: Lantang Sebut Prabowo-Sandi Tak Akan Menang di MK, Wasekjen PAN: Temen yang Baik Selalu Menyatakan yang Benar Walau Pahit

Namun saat ditanya apakah ada jaminan dari pemerintah bahwa Rizieq tak akan diproses hukum jika kembali ke Indonesia, Moeldoko enggan memberi jaminan.

"Ya saya tidak tepat bicara itu ya, mungkin Kapolri," ujarnya.

Mantan Panglima TNI ini juga mempertanyakan apakah rekonsiliasi antara Jokowi dan Prabowo masih penting. Sebab, ia melihat saat ini sudah tak ada lagi perpecahan di masyarakat.

Baca Juga: Lantang Sebut Prabowo-Sandi Tak Akan Menang di MK, Wasekjen PAN: Temen yang Baik Selalu Menyatakan yang Benar Walau Pahit

"Kan sudah saya katakan kemarin, penting gak sih rekonsiliasi? Ada persoalan bangsa yang lebih besar. Nanti kita tata lagi, masyarakat yang di bawah kan sudah tenang tenang saja, elitnya yang ribut sendiri," ujarnya.

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani membenarkan bahwa pihaknya mengajukan pemulangan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab ke Tanah Air sebagai syarat rekonsiliasi pasca-Pilpres 2019.

Muzani tak membantah saat ditanya apakah Prabowo Subianto telah mengajukan syarat tersebut ke Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Jansen Sitindaon Bocorkan Alasan AHY Belum Silaturahmi dengan Prabowo

Tak hanya pemulangan Rizieq Shihab, Prabowo juga meminta pemerintah membebaskan sejumlah tokoh pendukung yang ditangkap karena terjerat kasus hukum.

"Ya keseluruhan (pemulangan Rizieq Shihab), bukan hanya itu. Tapi keseluruhan bukan hanya itu. Kemarin kan banyak ditahan ratusan orang. Lagi diproses-proses. Ya segala macamlah ya," ujar Muzani saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7/2019).Muzani mengatakan, pertemuan antara Prabowo dan Jokowi sebagai langkah awal rekonsiliasi juga harus dilihat sebagai proses islah atau perdamaian.

Baca Juga: Wasekjen Demokrat Usulkan Prabowo Bubarkan Koalisi Partai Pendukung, Jubir BPN: Kalau Mau Keluar Silahkan, Memang Kebelet Jadi Menteri

Proses islah, kata Muzani, tidak dapat terjadi jika masih terdapat dendam di tengah masyarakat.

Pihak yang menjadi pemenang pada Pilpres 2019 pun diharapkan tidak merasa menjadi penguasa yang dapat bertindak apa saja.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul : "Pemulangan Rizieq Shihab Syarat Rekonsiliasi Prabowo, Ini Kata Istana."

(*)