Gridhot.ID - Didi Kempot menjadi salah satu penyanyi campursari yang masih eksis hingga saat ini.
Eksistensi Didi Kempot di panggung musik tanah air, sejatinya telah ditempuhnya sejak tahun 90-an.
Sosok Didi Kempot, meski terbilang jarang disorot media, eksistensinya sebagai seorang musisi terbilang tahan banting.
Baca Juga: Barbie Kumalasari Dikabarkan Belum Lulus Kuliah Hukum, Pihak Kampus Akhirnya Buka Suara
Pasalnya tembang-tembang campursari Didi Kempot mampu menembus berbagai kalangan masyarakat maupun usia.
Dengan lagu-lagu patah hatinya, penyanyi campursari ini pun dikenal dengan sebutan God Father Of Broken Heart.
Bahkan, beberapa bulan terakhir, Didi Kempot kembali naik daun di kalangan muda yang menyebut dirinya sebagai "Sobat Ambyar".
Ada pula sebutan "Sad Boy" dan "Sad Girl" untuk para penggemarnya.
Tak hanya bagi para penggemar, sebutan spesial juga diberikan untuk Didi Kempot, yakni sebagai Godfather of Broken Heart dengan panggilan "Lord Didi".
Semua nama dan julukan itu berawal dari lagu-lagu Didi Kempot yang hampir semuanya menceritakan tentang kesedihan dan kisah patah hati.
Baca Juga: Tak Kalah Tajir dari Salmafina Sunan, Adik Taqy Malik Ternyata Punya Banyak Ladang Bisnis
Salah satu pencetus julukan-julukan baru bagi para penggemar Didi Kempot ini adalah Jarkiyo.
Kepada Kompas, Mingguu (14/7/2019) Jarkiyo menceritakan, semua ini berawal dari sebuah video nonton konser Didi Kempot yang di unggah di akun media sosialnya.
Jarkiyo menuliskan beberapa sebutan seperti "Surakarta Sad Boy Club", "Bapak Loro Ati Nasional", dan "Lord Didi".
"Saya pun merekam tidak punya impian akan memviralkan ini, tidak sama sekali. Memang benar-benar natural, pada akhirnya alam yang membantu kita, reaksinya seperti ini," kata Jarkiyo.
Salah satu hal yang membuat videonya melejit adalah karena dibagikan ulang oleh seorang seleb Twit bernama Agus Magelangan dalam thread panjang di Twitter-nya @AgusMagelangan.
"Yang nge-upload teman saya, tapi videonya dari saya, terus disamber Mas Agus. Malam-malm setelah nonton capek, tidur, bangun-bangun notif-ku benar-benar banyak," ujar Jarkiyo.
Sosok Agus inilah yang kemudian memberi julukan Godfather of Broken Heart bagi Didi Kempot.
Dari sini, Jarkiyo menyimpulkan, untuk bisa membuat sesuatu yang besar, dibutuhkan seseorang yang menjadi pemantik, seperti apa yang dilakukan Agus Magelangan.
"Sebelum video itu booming, mungkin orang-orang muda masih malu-malu buat nonton datang ke konser Didi Kempot, tapi ketika akeh koncone, loro ati akeh koncone, semua berubah," kata dia.
Didi Kempot mengaku tidak tahu ihwal penyebutannya sebagai Godfather of Broken Heart.
"Saya enggak tahu persis, tiba-tiba itu muncul sempat ramai juga itu. Ternyata di situ ada beberapa teman-teman di Solo juga, anak-anak muda malah."
"Itu ternyata dia sangat peduli dengan budaya yang ada di sini, akhirnya muncul apa lah itu. Saya jadi bapaknya bocah-bocah patah hati, Godfather of Broken Heart," akuinya.
Mendapat julukan itu, Didi Kempot mengaku tidak heran tetapi sempat bingung.
Alasannya, kata Didi, karena sebagian besar cerita lagunya memuat kisah-kisah sedih patah hati yang pasti banyak dialami sebagian besar anak muda.
"Sempat bingung, satu orang sakit hati saja sudah bikin bingung, ini saya jadi bapaknya cah-cah loro ati banyak sekali," ujar Didi.
Akan tetapi, pria 52 tahun itu mengaku senang dan tidak ada masalah dengan julukan-julukan yang ditujukan kepadanya.
"Tapi terima kasih, tidak ada masalah, saya suka, matur nuwun," ujar Didi yang langsung disambut tepukan tangan meriah para penonton.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Di Balik Julukan "Godfather of Broken Heart" untuk Didi Kempot."
(*)