Find Us On Social Media :

Tak Terima 43 Ekor Ikan Koi Koleksinya Mati Gegara Fenomena Blackout Massal, Sejarawan JJ Rizal Sebut PLN Kurang Ajar dan Ajukan Tuntutan ke Pengadilan

JJ Rizal, pemilik ikan koi yang mati gara-gara pemadaman listrik.

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID -Pemadaman listrik yang terjadi di wilayah Jabodetabek serta sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah kini berbuntut panjang.

Dikutip Gridhot sebelumnya dari Kompas.com, pemadaman tersebut terjadi pada Minggu (4/8/2019).

Pemadaman listrik yang terjadi di Ibukota dan sekitarnya tersebut terjadi hingga 10 jam lamannya.

Baca Juga: Jalan Hidup Religius Mbah Moen, Lekat dengan Ilmu Agama Sejak Kecil Dibawah Bimbingan Ulama-ulama Besar Indonesia dan Tanah Arab

Tak hanya rumah warga, perkantoran, sarana umum, dan transportasi pubik juga ikut terkendala akibat kejadian tersebut.

Banyak masyarakat yang merasakan kerugian dari adanya pemadaman listrik ini.

Seperti yang dikabarkan wartakotalive.com (7/8/2019), salah satunya adalah seorang sejarawan bernama JJ Rizal mengungkapkan 43 ekor ikan koi miliknya mati akibat adanya pemadaman listrik.

Baca Juga: Viral, Video Pelakor Ribut dengan Pria dan Istrinya di Kawasan Mal Malioboro, Jadi Tontonan Seru Pengunjung Lain

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (5/8/2019).

Ikan-ikan hias peliharaannya mati karena tidak menyalanya mesin sirkulasi air untuk menyuplai oksigen dalam kolam.

"Koi saya mati karena listrik padam, sehingga mesin sirkulasi air yang memungkinkan oksigen ada di kolam lenyap," ungkapnya kepada wartawan, Senin (5/8/2019).

Awalnya, sejarawan yang tinggal di Beji Timur, Depok, Jakarta Barat ini hanya mengira listrik akan padam sebentar.

Baca Juga: Kasihan! Sudah Lelah Bekerja Atasi Listrik Mati, Gaji Karyawan PLN Akan Dipotong untuk Bayar Kompensasi ke Pelanggan

Ia pun menyiapkan aerator atau alat penyimpan daya listrik untuk ikan-ikannya yang hanya bertahan selama enam jam.

Pikirnya, matinya listrik tak akan melebihi waktu aerator, namun ternyata listrik baru menyala keesokan harinya.

"Selang enam jam setelahnya, ketika malam datang, saya tengok koi yang berkumpul di sekitar gelembung udara susah berpencar karena udara sudah habis. Berapa sudah mengambang," katanya.

Baca Juga: Al Ma'la, Tempat Bersejarah di Mekkah Dimana Jenazah Mbah Moen Akan Dimakamkan, Komplek Perkuburan Ternama Dimana Buyut, Paman, Kakek dan Istri Nabi Muhammad SAW Bersemayam

Melihat ikan-ikan hiasnya yang ia pelihara sedari berukuran 15 cm hingga berkembang jadi 40-70 cm mengambang satu per satu, Rizal mulai menyiapkan kuburan mereka.

Minggu malam, 43 koi yang mati tak langsung ia kubur seluruhnya.

Sebagian pada malam hari, sisanya keesokan paginya.

"Saya kubur lepas tengah malam hanya sebagian saja."

Baca Juga: Gegara Mati Listrik, Pengantin Wanita Bernasib Naas Usai Berhubungan Intim dengan Pria Lain Saat Malam Pertama, Pihak Keluarga Laki-laki Langsung Minta Cerai

"Sebab tak tahan sedihnya. Jadi sebagian saya simpan di kulkas, kemudian pagi tadi saya gali lagi lubang kubur buat mereka," bebernya.

Sudah enam tahun lamanya JJ Rizal memelihara dan membesarkan ikan-ikan hias tersebut dengan susah payah.

Kekesalannya semakin memuncak ketika mengetahui pejabat tinggi PT PLN (Persero) berkata supaya pemadaman listrik yang rugikan dirinya dan banyak pihak lain, diterima ikhlas.

Baca Juga: Kisah Perjuangan Alexandro Felix Kamuru, Bocah Sebatang Kara Asal Sorong yang Kini Jadi Andalan Timnas Garuda Muda Berlaga di Piala AFF U-15

"Kurang ajar sekali, dia tidak paham dirinya adalah pejabat negara, bukan pemuka agama. Seharusnya yang pertama dinyatakan adalah mengacu pada peraturan hukum berlaku, ia menyatakan maaf lalu siap mengganti kerugian," papar Rizal.

Rizal mengatakan, masyarakat merasa merugi sudah tahu harus ikhlas dengan kondisi tersebut.

Namun, sebagai seorang pejabat seharusnya tak mengucap demikian.

Rizal berpendapat seharusnya mereka berpikir telah gagal menjalankan tanggung jawab yang berakibat pada kerugian massal, jika dipandang dari sisi moral sudah selayaknya mundur dengan ikhlas.

Baca Juga: Fakta di Balik Sosok Enzo Zenz Allie, Bule yang Lolos Seleksi Calon Taruna Akmil dengan Hasil Memukau, Besar di Prancis Hingga Berstatus Seorang Yatim

"Tentu saja saya mengerti harus ikhlas. Tapi dia sebagai pejabat negara yang tentu orang beragama tahu moral pula."

"Bahwa jika gagal bertugas yang mengakibatkan kerugian banyak orang, moralnya adalah mundur dengan ikhlas!," tegas Rizal.

Sangking kesalnya, Rizalpun berencana akan menuntut kematian ikan koinya ini akibat adanya pemadaman listrik ke pengeadilan.(*)