Find Us On Social Media :

Tak Mempan Digombali Para Petinggi Negeri, Gusti Nurul Pilih Nikahi Pria Biasa Meski Buat Soekarno Kecewa, Bukti Nyata Harta dan Tahta Bukan Segalanya Dibanding Cinta

Gusti Nurul, Sosok Perempuan Jawa Luar Biasa yang Pernah Tolak Cinta Bung Karno Hingga Sutan Syahrir, Alasannya Terungkap dalam Video Ini

Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

GridHot.ID - Gusti Raden Ayu Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani atau yang lebih dikenal dengan nama Gusti Nurul menjadi viral belakangan di sosial media.

Gusti Nurul kembali menjadi buah bibir usai sebuah postingan akun Twitter @Karolina_bee11 yang mengunggah potret wajah Gusti Nurul.

Akun @Karolina_bee11 mengunggah potret wajah Gusti Nurul yang telah diedit jadi berwarna.

Baca Juga: Cosmas Batubara, Pejabat Menteri Era Soeharto yang Diam-diam Pimpin Organisasi di Balik Lengsernya Soekarno

"GUSTI NURUL

Putri Mendiang Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara VII.

Memili nama lengkap, Gusti Raden Ayu (GRA) Siti Nurul Kamaril Nagasarati Kusumowardhani, Putri Keraton yang di juluki kembang Kusumanegaran ini sangat multitalenta dan menguasai banyak seni," tulis akun @Karolina_bee11 pada 12 Agustus 2019 seperti dikutip GridHot.ID.

Baca Juga: Romy Soekarno, Si Crazy Rich Tanah Air yang Ditinggalkan Donna Harun Ternyata Mantan DJ

Unggahan inipun menjadi viral dan disukai oleh lebih dari 1,8 ribu pengguna Twitter.

Dikutip dari Wiken, Gusti Nurul merupakan salah satu orang Indonesia yang wajahnya pernah masuk dalam majalah legendaris, Life, yang merupakan majalah terbitan Amerika Serikat.

Tepatnya pada 25 Januari 1937 atau terbitan ke 25 majalah tersebut memajang foto Gusti Nurul tengah menari di hari pernikahan Putri Juliana dan Pangeran Bernard.

Acara pernikahan tersebut diadakan pada 6 Januari 1937 saat Gusti Nurul masih berusia 15 tahun.

Baca Juga: Saat Soekarno Gelorakan Semangat Rakyat Menantang Perang Belanda : Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat!

Ia menari di hadapan Ratu Belanda beserta pejabat-pejabat dan tamu kenegaraan.

Menurut Rudolf Mrazek dalam Engineers of Happy Land (2006), "penari itu diiringi gamelan yang disiarkan tanpa kabel dari Istana Sultan Yogyakarta".

Gusti Nurul datang bersama sang ayah sebagai tamu.

Setelah wajah cantiknya terpampang dimajalah mancanegara, sontak nama dan kecantikannya tersebar luas baik di wilayah Hindia Belanda (sebelum Indonesia) dan di luar Hindia Belanda.

Baca Juga: Geram dengan Amerika, Indonesia Berencana Buat Senjata Pemusnah Massal, Soekarno : Indonesia dapat Buat Bom Atom

Gusti Nurul adalah puteri bangsawan sehingga wajib hukumnya untuk bisa memoles diri sebagai wanita bangsawan.

Menurut Martha Tilaar dalam buku Kecantikan Perempuan Timur (1999), Gusti Nurul adalah pakar pengetahuan kosmetik tradisional dan jamu.

Bahkan Martha juga belajar dari sang puteri bangsawan mengenai kosmetik dan jamu.

Karena kecantikannya yang tersohor inilah yang menjadi alasan banyak tokoh-tokoh besar jatuh hati kepadanya dan berminat meminangnya.

Yang pertama adalah Hamengkubuwono IX, Raja Kasultanan Yogyakarta itu pernah bermaksud meminang Gusti Nurul pada saat sang ayah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara VII (1885-1944) masih hidup.

Namun ia terang-terangan menolak pinangan sang raja Yogyakarta, alasannya karena pantang baginya seorang perempuan berpendidikan tinggi di zaman itu dimadu seperti yang dialami Kartini.

Baca Juga: Ketika Soekarno Menjadi Target Pembunuhan Nekolim, Jika Gagal Indonesia Bakal Diserang

Pesona kecantikan Gusti Nurul juga sempat membuat Soekarno dan Syahrir klepek-klepek dibuatnya.

Pun Juga beberapa pangeran dari keraton Surakarta pernah menambatkan hati kepadanya.

Salah satunya adalah Kolonel Gusti Pangeran Haryo Djatikusumo, Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Baca Juga: Siti Oetari Tjokroaminoto, Istri Pertama yang Tak Pernah Disentuh Soekarno

Namun Gusti Nurul tetap teguh menolak karena sang pangeran sudah beristeri.

Diluar deretan bangsawan tersebut juga terdapat orang nomor satu Kala Indonesia merdeka.

Sukarno juga sempat mengutarakan keinginannya untuk mempersunting sang primadona Mangkunegaran kala itu.

Bahkan Sutan Syahrir juga ikut bersaing mendapatkan hati Gusti Nurul.

“Setiap rapat kabinet digelar di Yogyakarta, ia selalu mengutus sekretaris pertamanya, Siti Zoebaidah Oesman, ke Pura Mangkunegaran untuk khusus mengantar hadiah yang dibelinya di Jakarta.

Bersamanya juga terlampir sepucuk surat tulisan tangan Sutan Sjahrir,” aku Gusti Nurul.

Hadiah dari Sutan Sjahrir biasanya berupa sutra, tas atau jam tangan.

Baca Juga: Warisi Darah Soekarno dalam Tubuhnya, Pemuda Bule Amerika ini Ternyata Bukan Sosok Biasa

Namun agaknya gomabalan para petinggi negeri tak mempan membuat Gusti Nurul jatuh hati.

Semua pria yang mengutarakan niat untuk mempersuntingnya ia tolak dan ia memilih pria dari kalangan orang biasa.

Pria yang beruntung tersebut adalah Raden Mas Sujarso Surjosurarso.

Baca Juga: Kisah Mbah Arjo, Kakek Berusia 193 Tahun yang Temani Presiden Soekarno Ritual di Lereng Gunung Kelud

Ia hanyalah lulusan Akademi Militer Kerajaan Belanda di Breda.

Setelah Indonesia merdeka Raden Mas Sujarso Surjosurarso menjadi Kepala Inspektorat Kavaleri Angkatan Darat pertama Indonesia.

Pada Rabu, 24 Maret 1954, mereka resmi menikah.

Pupus sudah harapan dari lelaki-lelaki yang pernah mengejar cinta sang puteri raja.

Bahkan lontaran kata-kata kekecewaan yang bernada bercanda pernah dilontarkan oleh Presiden RI pertama, Soekarno.

Momen itu terjadi ketika Gusti Nurul datang ke Istana Cipanas bersama sang ibunda untuk dilukis oleh pelukis kawakan, Basuki Abdullah.

Baca Juga: Jadi Wacana Sejak Jaman Ir. Soekarno, Presiden Jokowi Yakin Pemindahan Ibu Kota dari DKI Jakarta Bisa Terwujud

Disela-sela perbincangan bersama sang proklamator itu sempat berkata “Wah, aku kalah cepat dengan suamimu”.

Setelah menikah dengan Jarso, Gusti Nurul pun keluar dari Istana dan ikut kemanapun sang suami berdinas.

Ia juga pernah tinggal di Washington ketika sang suami ditugaskan menjadi Atase Militer.(*)