Laporan Wartawan Gridhot.ID, Dewi Lusmawati
Gridhot.ID - Akhir-akhir ini publik sedang dihebohkan dengan Enzo Zenz Allie yang lolos menjadi taruna Akademi Militer (Akmil).
Enzo Zenz Allie membuat heboh karena seorang remaja blasteran Perancis dan Indonesia yang memiliki paras bule.
Sosok Enzo Zenz Allie viral setelah videonya tersebar di media sosial akun Instagram @info.tni pada Senin (5/8/2019).
"Enzo Zenz Allie, Si Anak Yatim Yang Lulus Seleksi Taruna Akmil," tulis caption awal dari akun @info.tni.
Putra dari Alm Jean Paul Francois Allie (Prancis) dan Siti Hajah Tilaria (Cilegon, Jawa Barat) memiliki paras bule.
Ayah Enzo meninggal pada tahun 2012 silam.
Masa kecil Enzo hingga menempuh pendidikan SD dihabiskan di Prancis.
Dia mulai sekolah di Indonesia sejak SMP dan sempat mengikuti pendidikan pesantren di Serang.
Saat ini akan mengikuti pendidikan Candradimuka dengan status Calon Prajurit Taruna (Capratar) di Akademi Militer, Magelang.
Beberapa waktu lalu saat dirinya mengikuti test Pantukhir Catar, sempat ditanya Panglima TNI tentang keinginannya.
Lantas remaja berusia 18 tahun ini dengan lantang mengatakan ingin jadi prajurit Infanteri dan Kopassus.
Kisah Enzo kemudian menjadi viral dan mendapatkan berbagai macam pujian dari berbagai netizen.
Namun netizen justru berhasil membongkar sisi kelam dairi Enzo serta ibunya.
Dikutip Gridhot dari unggahan Twitter @Dwiyana_DKM, akun tersebut menduga Enzo serta ibunya sebagai simpatisan HTI.
"Msh ingat Enzo Allie, remaja blasteran Indonesia-Prancis yg viral krn lolos jd anggota TNI?"
"Bersama ibunya HBA,anak ini terindikasi sbg simpatisan HTI mdukung khilafah & anti pemerintah."
"Bagaimana ini Pak @TjahjantoHadi @jokowi jgn sampai TNI memelihara anak Ular?"tulis akun tersebut
Dalam unggahan tersebut disematkan pula tangkap layar dari akun Facebook Enzo Allie serta diduga Ibunya yang bernama Hadiati Basjuni Allie.
Nama tersebut berbeda dengan nama ibunda Enzo yang sebenarnya dan sering tampil di wawancara yaitu Siti Hajah Tilaria
Nampak Enzo yang membawa atribut bendera yang biasa digunakan oleh simpatisan HTI dalam foto profilnya.
Sementara akun Facebook Ibundanya nampak menggunakan foto profil bendera yang sama.
Namun ketika berita ini dibuat akun Facebook keduanya tiba-tiba tak dapat diakses sama sekali.
Akun Facebook didugaEnzo
Akun Facebook diduga Ibunda Enzo
Salah satu netizen kemudian berhasil mendapatkan salah satu postingan yang diduga memiliki unsur penghinaan.
Akun yang bernama YohanesPatty2 itu menunjukkan hasil tangkap layarnya.
Unggah ini tentunya mendapatkan berbagai macam reaksi netizen.
Netizen kemudian mempertanyakan terkait prosesi seleksi taruna sehingga meloloskan Enzo.
"Agak aneh kalau panitia tidak tahu...mengapa diluluskan? Entahlah mungkin saja ada pertimbangan lainnya, usia muda,masih bisa dibentuk dll dll, cukup beresiko karena yg susah jadipun terpapar," tulis akun @DjanChoek.
"Seharusnya @Puspen_TNI melakukan background cek dulu terhadap calon tarunanya, masak kecolongan," tulis akun @abdbasithaljawi.
Dikutip GridHot.ID dari Antara, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Andika Perkasa menyebutkan pihaknya memutuskan mempertahankan taruna Akademi Militer (Akmil), Enzo Zens Allie sebagai calon perwira di Akmil Magelang.
Hal ini lantaran indeks bernegaranya dinilai bagus.
"Hal ini berdasarkan tes tambahan dari alat ukur alternatif yang dilakukan oleh TNI AD pada Sabtu (10/8/2019) dan Minggu (11/8/2019)," ujar KSAD di Mabesad, Jakarta, Rabu (13/8/2019) seperti dikutip dari Antara.
Ujar Andika Perkasa, hasil penilaian, Enzo memiliki nilai 84 persen atau 5,9 dari maksimal 7 untuk Indeks Moderasi Bernegara.
Ia menjelaskan, pihaknya melakukan self assessment dan self report atau pengambilan data eksplisit terhadap Enzo Zenz Allie dan 364 siswa taruna akademi militer lainnya.
"Jadi bukan hanya Enzo, kami random dan sama sekali tidak ada desain. Kami putuskan Enzo dan 364 taruna lain tetap kita pertahankan di Akmil," lanjutnya.
Selain itu, dari tes seleksi awal yang dilakukan, pihaknya juga melihat latar belakang para calon perwira tersebut saat mengukur mental psikologi dan ideologi, termasuk Enzo.
"Tapi kan yang bersangkutan (Enzo) tidak (terbukti bermasalah dalam ideologi). Apa orangtuanya, keluarganya berpengaruh, mungkin ada, tapi kan tidak harus. Yang lebih bagus kita konfirm dulu yang bersangkutan," ujarnya.
KSAD menegaskan bahwa penilaian terhadap Enzo dan para taruna yang lain akan tetap dilakukan hingga 4 tahun ke depan.
"Bila dalam perjalanannya ada masalah yang muncul, bisa dikeluarkan oleh TNI AD," tegasnya.(*)