Find Us On Social Media :

Bikin Paspampres Was-was, Jokowi Nekat Lakukan Hal Berbeda dari Pimpinan Negara Sebelumnya Saat Upacara Bendera di Istana Negara, Wartawan Jadi Sumringah

Jokowi dan Jan Ethes Kompak Menggunakan Baju Adat Bali Saat Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-74

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 menjadi acara sakral bagi seluruh rakyat Indonesia.

Untuk merayakan peringatar HUT RI, selalu diadakan upacara pengibaran bendera merah putih di seluruh wilayah Indonesia.

Mulai dari sekolah hingga instansi pemerintahan dan juga swasta melakukan upacara pengibaran bendera.

Baca Juga: Pengakuan 5 Pelaku Pembunuh Gadis dalam Karung di Tegal, Beberapa Kali Rumahnya Sempat Didatangi Sosok Kuntilanak, Warga Sekitar Juga Kena Imbasnya

Tak terkecuali juga Istana Negara, upacara pengibaran bendera dipimpin oleh presiden Republik Indonesia yang menjabat.

Pada peringatan HUT RI yang ke 74 ini, upacara di Istana Negara dihadiri oleh kepala negara, Presiden Joko Widodo lengkap dengan jajarannya beserta keluarga.

Namun, di persiapan upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia hari ini, ada hal berbeda yang Jokowi lakukan.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Pengajar Cerdas dan Berprestasi, Budi Setianto Dosen Teknik Elektro UGM Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kediamannya dengan Kondisi Mengenaskan

Wartawan senior yang bertugas di Istana Negara, Joseph Osdar bahkan mengatakan Paspampres dibuat deg-degan dengan aksi Jokowi yang tak biasa itu.

Seperti dilansir Tribun Jakarta, sebelum upacara dimulai Jokowi didampingi Jan Ethes dan Gibran Rakabuming menyempatkan diri menyapa tamu undangan yang hadir.

Tak cuma itu Jokowi juga memberikan pernyataan singkat kepada awak media yang hadir.

Jokowi mengatakan keutuhan Negara Kesatuan Repubulik Indonesia (NKRI) adalah segalanya dibanding dengan jabatan di kepemerintahan.

Baca Juga: Miris! Amankan Aksi Demo Mahasiswa di Cianjur, 3 Anggota Polisi Justru Dibakar Hidup-hidup, Diduga Sengaja Disiram Cairan Bahan Bakar oleh Massa Anarkis

"Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah segala-segalanya, jangan sampai dikorbankan karena gelar bupati, gelar walikota, gelar presiden," kata Jokowi dikutip dari Tribun Jakarta.

"Keutuhan NKRI harus ditempatkan yang paling tinggi," tambahnya.

Jokowi kemudian mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-74 untuk RI.

Baca Juga: Lantang Pertahankan Enzo Zenz Allie Tetap Jadi Taruna, Inilah Sosok Jendral Andika Perkasa, Mantan Komandan Paspampres yang Sempat Bersaing dengan Suami Bella Saphira untuk Jadi KSAD

"Dirgahayu RI yang ke-74," kata Jokowi.

Jokowi juga menegaskan di periode kedua kepemimpinannya, ia akan berfokus untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM).

"Dalam periode ini saya akan fokus pada pembangunan manusia, dimulai dari bayi dalam kandungan, bagus nutrisinya bagus gizinya," ucap Jokowi.

Setelah memberikan keterangan Jokowi bersama anak dan cucunya meninggalkan awak media, dan masuk ke dalam istana.

Baca Juga: Polisi Sampai Menangis Saat Menggendongnya, Bayi 14 Bulan di Jember yang 3 Hari Tiga Malam Peluk Jenazah Ayahnya di Rumah, Ditinggal Ibunya Jadi TKW di Taiwan

Joseph Ordar yang kala itu hadir sebagai narasumber di acara Merajut Kembali Indonesia Kompas TV, mengatakan momen Jokowi memberikan keterangan kepada awak media adalah momen sakral.

Berbeda dengan presiden terdahulu, Jokowi kini memberikan prioritas kepada wartawan.

"Ini yang sakral, kosakata sakral diberi nuansa yang lain," ucap Joseph Osdar.

Baca Juga: Nasib Naas Supir Truk Pengangkut Hewan Kurban, Jadi Tersangka Usai Sebabkan Anggota Polisi Kecelakaan, Tak Jadi Rayakan Idul Adha Bersama Anak Tercinta

"Wartawan diberi prioritas, itu kan dulu enggak boleh di situ," tambahnya.

Pembawa acara Merajut Kembali Indonesia menambahkan apabila presiden sudah berada di sekitar istana saat ingin upacara, biasanya ruang gerak wartawan sangat dibatasi.

"Biasanya kalau presiden sudah di sana memang agak ketat, kita bergerak," ujarnya.

Namun menurut Joseph Ordar tingkah Jokowi yang demikian, membuat Paspampres deg-degan.

Baca Juga: Fakta Unik Sejarah Sang Saka Merah Putih, Buah Tangan Fatmawati dari Perwira Jepang Hingga Bercerita Soal Sprei dan Tenda Warung Soto Seharga Rp 500 Sen

Pasalnya upacara HUT ke-74 RI segara dimulai.

"Itu bikin Paspampres dag dig dug," ujarnya sambil tertawa.

"Lari-lari itu (Paspampres)," imbuhnya. (*)