Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah
GridHot.ID - Saat ini, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Lekagak Telenggen tengah menjadi sorotan karena menjebak dan membunuh anggota Polda Papua, Briptu Hedar.
Aksi itu terjadi di Kampung Usir, Kabupaten Puncak, Senin (12/8/2019) sekitar pukul 11.30 WIT.
Usai aksinya tersebut, Lekagak Telenggen beserta pasukannya muncul di hadapan publik.
Dilansir GridHot.ID darivideo yang dipublikasikan di kanal YouTube Central Secretariat of TPNPB-OPM, Sabtu (17/8/2019), Lekagak Telenggen memaparkan soal adanya bom dari luar negeri yang dipakai militer Indonesia untuk menumpas KKB Papua.
Diketahui dariketerangan video disebutkan, pada akhir Juni 2019 terjadi pengeboman di Distrik Yambi, Kabupaten Puncak Jaya, Papua.
Terlihat berapi-api, Lekagak Telenggenberpidato sambil menunjukkan benda-benda yang disebut bom yang dipakai militer Indonesia.
Sementara pasukannya sebagian besar tampak duduk sambil memegang senjata laras panjang dan mendengarkan pidato Lekagak Telenggen.
Menurut Lekagak Telenggen, jenis bom itu bukan berasal dari Indonesia, melainkan dari luar negeri.
Lekagak Telenggen pun menuding adanya bantuan dari luar negeri terhadap Indonesia untuk menumpas KKB di tanah Papua.
Benda-benda yang disebut bom oleh Lekagak Telenggen
"Bom-bom ini dari mana bantu ini, kita cek. Ini bom ini kita juga tidak tahu. Ini lain, ini negara yang mana punya, kita juga tidak tahu. Ini lain, warna lain juga. Ini lain juga. Ini semua macam-macam semua. Ini juga, ini lain. Ini juga lain, kita juga tidak tahu," kata Lekagak Telenggen sambil menunjuk benda-benda itu.
"Jadi ini kita tidak tahu, negara Indonesia punyakah, negara di luar punya bantu," imbuhnya.
Lekagak Telenggen lantas meminta negara luar untuk menghentikan bantuan senjata kepada Indonesia.
"Kami meminta kepada Amerika dan Australia untuk segera menghentikan bantuan persenjataan kepada Indonesia, termasuk bom-bom ini. Mengapa? Karena dengan bantuan peralatan perang oleh Amerika dan Australia kepada Indonesia, maka dengan peralatan itu juga Indonesia membumihanguskan orang asli Papua," UJAR Lekagak Telenggen.
Tak lupa, Lekagak Telengge juga meminta PBB segera memberikan sanksi kepada Indonesia.
(*)