Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah
GridHot.ID -Baru-baru ini, aksi pembajakan terhadap kapal nelayan di perairan Indonesia kembali terjadi.
Kapal nelayan KM Mina Sejati dilaporkan dibajak di perairan Kepulauan Aru, Maluku, saat sedang berlayar di wilayah perairan itu.
Dilansir dari Kompas.com, operasi pembebasan sandera KM Mina Sejati yang dilakukan personel TNI AL hingga kini belum membuahkan hasil.
Meski informasi pembajakan KM Mina Sejati telah diketahui sejak Sabtu siang dan personel TNI AL telah mengerahkan pasukannya ke lokasi tempat kapal tersebut dibajak, namun upaya pembebasan terhadap kapal itu belum juga berhasil dilakukan.
"Belum, ABK lainnya masih berada di atas kapal semua," kata Kepala Kantor SAR Ambon, Muslimin, Minggu (18/8/2019) malam.
Muslimin sendiri mengaku menyampaikan informasi tersebut atas persetujuan langsung dari Komandal Lanal Aru Letkol (laut) Suharto Silaban.
Menurut Muslimin, personel TNI AL yang melakukan operasi pembebasan terhadap KM Mina Jaya telah bergerak dengan KRI TLD-521 dan telah tiba di sekitar lokasi pembajakan untuk menyelematkan para ABK yang disandera sekira pukul 15.30 WIT.
"Tapi saat ini negosiasi dengan para penyandera masih terus berlangsung. Kapal TNI AL juga belum bisa merapat ke kapal itu,” kata Muslimin.
Muslimin menambahkan, sejauh ini proses negosiasi antara TNI AL dan para penyandera masih terus berlangsung hingga malam ini.
Baca Juga: Lekagak Telenggen Tuding Militer Indonesia Pakai Bom dari Luar Negeri untuk Menumpas KKB Papua
"Sampai malam ini upaya negosiasi masih terus dilakukan,”sebutnya.
Sementara itu dikutip dari ANTARA, identitas tiga orang ABK yang diduga sebagai pelaku pembajakan di atas KM Mina Sejati sudah terungkap.
Muslimin menjelaskan berdasarkan informasi yang diterima, pelaku pembajakan tersebut beinisial NH alias Nurul (Masinis), FDL alias Ferri, dan QIM alias Qersim.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, KM Mina Sejati diduga dibajak oleh tiga ABK-nya sendiri.
Akibat dari pembajakan tersebut, 13 ABK memilih menyelamatkan diri dengan menceburkan diri ke laut.
Dua orang di antaranya meninggal dunia, sementara 11 orang sisanya selamat dan dievakuasi oleh KM Samudera Gemilang dan KM Terus Jaya yang kebetulan berada di lokasi kejadian.
Dari keterangan 11 ABK yang selamat, tiga orang ABK yang menguasi kapal dengan menggunakan senjata tajam berupa samurai dan parang.
(*)