Misteri Pedalaman Tanah Papua yang Buat Anak Konglomerat Asal Amerika Penasaran, Petualangannya ke Bumi Cendrawasih Justru Berakhir Tragis, Pulang Hanya Sisa Potongan Kaki

Jumat, 23 Agustus 2019 | 18:00
Kolase Youtube History dan President and Fellows of Harvard University; Peabody Museum of Archeology and Ethnology

Michael Rockfeller

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Area pedalaman tanah Papua selalu buat penasaran masyarakat dunia.

Sejak dulu, para peneliti berlomba-lomba untuk bisa mengeksplorasi tanah di bagian timur Indonesia tersebut.

Banyak kisah peneliti yang berangkat ke Papua namun kemudian justru meninggalkan kisah legendaris yang mengerikan.

Baca Juga: Viral Video Seorang Wanita Semarang Nangis Bombay Menghayati Lagu Cidro di Konser Didi Kempot, Psikolog Sebut Sobat Ambyar Bukan Fans Musiman

Salah satunya kisah pemuda yang satu ini.

Dikutip Gridhot dari Sosok.ID, tahun 1961 tanah Papua sangat diincar peneliti untuk dieksplorasi.

Hal itu dikarenakan Papua dianggap sebagai area yang masih perawan di bumi.

Baca Juga: Viral Mahasiswa Pendemo Dikirimi Miras oleh Polwan di Bandung, Pimpinan OPM Goliath Tabuni: Kalian Pikir Kami Orang Papua Pemabuk

Hingga akhirnya fakta itu membuat Michael Rockfeller penasaran.

Michael sendiri merupakan anak laki-laki dari pengusaha besar asal Amerika Serikat.

Dikutip Gridhot dari allthatinteresting.com, Rockfeller junior memang terkenal haus akan berpetualang di alam liar.

Baca Juga: Diduga Bunuh Diri Usai Bantai Rekan Sesama ABK, Tiga Pelaku Pembajak di KM Mina Sejati Ternyata Masih Satu Keluarga, Jalankan Aksinya dengan Parang Saat Para ABK Tidur

Saat itu Rockfeller bertujuan ke Papua untuk menemui suku Asmat yang sama sekali belum terjamah kehidupan luar.

Maka pada 17 November 1961 dirinya memulai petualangannya.

Bersama dengan seorang antropolog Belanda, Rene Wassing, Rockefeller menaiki sebuah perahu tradisional menyusuri sungai-sungai di belantara hutan papua.

President and Fellows of Harvard University; Peabody Museum of Archeology and Ethnology
President and Fellows of Harvard University; Peabody Museum of Archeology and Ethnology

Micahel Rockfeller (tengah) diantara suku pedalaman Papua.

Baca Juga: Tantri Kotak Sempat Divonis Toksoplasma Saat Hamil Padahal Tak Pelihara Kucing, Kenali Gejala dan Penyebab Infeksi yang Bisa Sebabkan Keguguran Tersebut

Apes bagi mereka, pada 19 November 1961, perahu yang mereka tumpangi terbalik dan hanyut di sungai.

Sampai di bantaran sungai hanya Rene Wassing yang selamat dan pemandu lokal mereka.

Sedangkan Rockefeller hilang entah kemana.

Futility Closet
Futility Closet

Michael Rockfeller hilang di tengah hutan Papua

Baca Juga: Sempat Diklaim Malaysia Jadi Makanan Khas Negaranya, Rendang Kini Jadi Varian Kondom di Negeri Jiran, Dibuat Untuk Rayakan Hari Kemerdekaannya ke-62

Hilangnya Rockfeller sampai menjadi pemberitaan viral di seluruh dunia.

Hingga keluarganya yang konglomerat melakukan operasi pencarian.

Namun pihak keluarga Rockfeller kesulitan melakukan pencarian karena adanya operasi militer.

Baca Juga: Belinya Sampai Luar Negeri, Duo Semangka Ngaku Jarang Pakai Pakaian Dalam Lantaran Merasa Ada yang Mengganjal

Irian Barat saat itu sedang ada operasi militer skala besar (Trikora) yang dilakukan Indonesia untuk merebut bumi Cenderawasih dari tangan Belanda.

Tapi tim keluarga Rockfeller tetap nekat melakukan pencarian.

Dua bulan melakukan operasi, timnya menemukan sepotong kaki yang masih mengenakan sepatu.

Baca Juga: Ngaku Tak Bisa Ubah Imej Seksi Saat di Atas Panggung, Duo Semangka: Walaupun Pakai Kaus Tetap Kelihatan Besar Kan

Setelah diotopsi ternyata benar kalau kai tersebut adalah milik Michael Rockfeller.

Kematiannya masih terus dipertanyakan.

Ada yang berspekulasi kalau Michael Rockfeller mati dimakan buaya.

Baca Juga: Viral Penggembala Kerbau di Sumatera Tewas Seketika Bersama 19 Hewan Peliharaannya Usai Tersambar Kilat, Mbak You Sebelumnya Sempat Ramal Akan Adanya Badai Petir Luar Biasa di Tahun 2019

Ada pula yang menduka pria tersebut menjadi korban kanibalisme suku pedalaman Papua.

Hingga akhirnya pada tahun 1964, Michael Rockfeller dinyatakan mati secara hukum.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber allthatinteresting.com