"Mereka dari Mulia tapi mereka bersama Egianus sempat mau bergabung untuk buat aksi di Wamena," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (24/08/2019).
Letkol Inf Candra memastikan kelima orang KKB tersebut merupakan pecahan atau sempalan KKB yang selama ini berada di wilayah Piramid yang sudah tidak eksis.
"Dulu pimpinannya Yusak Tabuni tapi sudah tidak eksis lagi. Tapi dengan Egianus ini mereka ingin bangkit lagi," katanya.
Menurut Candra, Egianus yang selama ini berada di Kabupaten Nduga tengah merencanakan sebuah aksi di Wamena.
Hanya hal tersebut sudah terdeteksi oleh aparat keamanan dan pada akhirnya terjadi penembakan pada Jumat (23/8/2019).
Egianus, katanya, ingin memanfaatkan momen ketika banyak aksi protes atas rasisme yang diterima mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur.
"Dia (Egianus) berharap ada aksi pengumpulan dan pengerahan massa sehingga dia bisa nyusup di situ. Itu rencananya mereka," ucap Candra.