Laporan Wartawan Gridhot.ID,Candra Mega
Gridhot.ID-Anggota Polres CianjurIpda Erwin Yudha Wildani menghembuskan nafas terakhirnya setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
Ipda Erwin yang mengalami luka bakar di tubuh akibat aksi demonstrasi di Cianjur meninggal pada Senin (26/8/2019) dini hari di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta.
"Iya betul, meninggal pukul 01.38 WIB," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo kepada Kompas.com, Senin.
Kondisi Ipda Erwin dikabarkanterus menurun sejak Minggu (28/7/2019) karena komplikasi dari gula darah yang terus naik. Ditambah lagi hemoglobinnya yang terus rendah.
Rencananya, jenazahIpda Erwin akan dimakankan pada hari ini, Senin (26/8/2019) di Taman Makan Pahlawan Cikaret, Cianjur.
Atas meninggalnya Ipda Erwin,Brigjen Pol Dedi menyampaikan belasungkawa Polri.
"Polri sangat berduka atas gugurnya anggota yang sedang melaksanakan tugas negara," kata Dedi.
Diwartakakan Tribun Jabar, jenazah Ipda Erwin sudah dibawa dari Rumah Sakit Pusat Pertamina ke Cianjur pada pagi tadi, sekitar pukul 07.30 WIB.
Di Cianjur, keluarga sudah mempersiapkan penyambutan jenazah Ipda Erwin di rumah duka Kampung Pulosari RT 03/11, Kelurahan Bojongherang, Kecamatan Cianjur.
Ibunda Ipda Erwin, Sadiah (70), tampak tak bisa menahan kesedihan.
Ia terus menangis saat menerima para tamu yang datang mengucapkan belasungkawa.
Saat menerima para tamu, ibunda Ipda Erwin hanya duduk di kursi sambil terus menangis.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, Ipda Erwin sudah menjadi anggota Polri selama 25 tahun 7 bulan.
Ipda Erwin meninggalkan seorang istri dan dua anak.
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi direncanakan menjadi inspektur dalam upacara pemakaman Ipda Erwin.
"Almarhum adalah seorang personel Polri Perwira yang berdedikasi," ujar Rudy Sufahriadi.
Sebagaiman diketahui, Ipda Erwin merupakan satu dari empat anggota polisi yang terbakar saat mengawal aksi unjuk rasa mahasiswa di Cianjur, Jawa Barat,Kamis (15/8/2019).
Tiga anggota lainnya adalah Bripda FA Simbolon, Bripda Yudi Muslim, dan Bripda Anif Anif Endaryanto Pratama.
Luka bakar yang diderita Ipda Erwin bahkan hampir mencapai 80 persen. Sementara korban lainnya sekitar 40 persen.
Bripda Yudi Muslim yang masihdirawat di rumah sakit, berkisah detik-detik pelemparan bensin oleh pengunjuk rasa yang membuat ia dan tiga rekannya menderita luka bakar.
Saat kejadian, Bripda Yudi mengatakan berada persis disamping Ipda Erwin.
"Saya persis di samping Pak Erwin (Ipda Erwin). Jadi, bensin itu lebih banyak ke Pak Erwin, dan cipratannya ke saya."
"Syukurnya tangan kiri saya memegang tameng, jadi yang terkena cipratan dan terbakar lebih banyak bagian tangan kanan saya," ujar Bripda Yudi, Sabtu (17/8/2019) dengan perban yang masih membalut separuh tubuhnya.
Bripda Yudi yang berada di lokasi dan melihat langsung kondisi Ipda Erwin turut bersedih.
Pasalnya, Ipda Erwin saat itu berteriak kepanasan lantaran tubuhnya dilalap kobaran api.
"Saya saat itu menangis melihat beliau. Beliau berteriak kepanasan karena terbakar. Pak Erwin merupakan negosiator dengan massa aksi, jadi sangat dekat dengan massa."
"Beliau tidak salah apa-apa, ya, jadi korban dan lukanya sekitar 80 persen. Saya sedih jika mengingat beliau," lanjutnya.
Kini, polisi telah menetapkan tiga orang tersangka. Satu di antaranya RS (19), mahasiswa yang teridentifikasi sebagai pelaku pelemparan bahan bakar.
(*)