Motor Tipe Skutik Makin Menjamur di Indonesia, Kebiasaan yang Sering Dianggap Sepele Ini Ternyata Dapat Rusak Mesin Matic pada Kendaraan

Rabu, 28 Agustus 2019 | 07:05
Trbunnews.com

Ilustrasi motor matic mogok.

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Kendaraan roda dua jenis skutik akhir-akhir ini semakin menjamur di Indonesia.

Bahkan hampir tiap rumah penduduk di perkotaan memiliki kendaraan berjenis skutik.

DIkutip Gridhot dari Kompas.com, motor berjenis skutik menyumbang penjualan terbanyak di tahun 2017 sendiri.

Baca Juga: Dendam Berujung Pembantaian di KM Mina Sejati, Salah Satu Pelaku Sempat Beri Uang dan Pelampung ke Satu ABK Pasca Insiden, Polisi Ungkap Alasannya

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) pada 2017 lalu, motor sport menyumbang penjualan sebanyak 639,784 unit atau 10,13 persen dari total keseluruhan penjualan. Sedangkan skutik menyumbang 80,56 persen.

Selain karena harganya yang lebih terjangkau, motor jenis skutik terkesan lebih praktis.

Pasalnya, motor tersebut menggunakan transmisi otomatis atau CVT.

Baca Juga: Terburu-buru karena Takut Ketahuan, Tiga Wanita Pencuri Kereta Dorong Bayi Justru Tinggalkan Anaknya di Toko

Dikutip Gridhot dari Gridoto, CVT merupakan singkatan dari Countinuously Variable Transmission.

CVT adalah alat penggerak otomatis pada motor matik.

Oleh karena itu, CVT berfungsi untuk meneruskan putaran dari mesin ke roda.

Baca Juga: Salah Satu Mahasiswa yang Terlibat Aksi Unjuk Rasa Gemetar Lihat Jenazah Ipda Erwin Dikebumikan, Kapolres Cianjur: Semoga Tidak Terjadi Lagi Demo Brutal yang Tidak Gunakan Pemikiran Serta Hati

Meski menjadi kendaraan sejuta umat, masih banyak orang yang tidak mengetahui kebiasaan-kebiasaan yang dapat merusak mesin.

Contohnya kebiasaan sepele yang sering dilakukan tiap orang saat mengendarati motor matic yaitu menahan rem sambil jalan.

Ternyata kebiasaan tersebut bisa membuat CVT motor matic cepat rusak atau jebol.

Baca Juga: Pendam Duka Mendalam, Sang Istri Ungkap Pesan Terakhir Ipda Erwin Sebelum Meninggal Dunia di Rumah Sakit

"Saat motor matic melaju tapi tuas rem selalu ditahan membuat CVT berkerja keras, ," buka Soeparmo Marketing OEM R2 Bando Indonesia saat dihubungi Gridoto.

"Saat motor matic berjalan tapi tuas rem selalu ditekan membuat laju motor matic tertahan," jelasnya.

Hal ini berlaku untuk rem belakang maupun rem depan.

Baca Juga: Ketemu Langsung dengan Puput Nastiti Devi, Zaskia Adya Mecca Sebut Istri Ahok Wanita Hebat Hingga Panggil Bumil

"Tapi biasanya seringnya itu menahan rem belakang," tambahnya saat ditemui di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 lalu.

Kebiasaan tersebut nantinya bisa membuat kampas rem belakang cepat habis.

Bahkan Soeparmo mengatakan kampas ganda pada motor juga akan cepat habis.

Baca Juga: Karma Dibayar Kontan! Bersama Ibu Kandung Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Nyawa Ayah dan Saudara Tiri, KV Ikut Terbakar Saat Hilangkan Jejak Aksinya

Yang paling fatal dari kebiasaan menahan rem sambil jalan memperpendek umur V-belt pada motor.

"Sudah pasti akan merembet kemana-mana, termasuk usia pemakaian v-belt," ujarnya.

Itu sebabnya masyarakat yang mengendarai motor matic diharap tidak membiasakan menekan tuas rem saat motor matic berjalan.

Baca Juga: Kena Batunya! Pakai Plat Nomor TNI Palsu, Pengendara Innova yang Melintas di Tol Ditindak Langsung oleh Danpom di Tempat, Diminta Cabut Plat dan Sita Surat-surat

Sebaliknya, gunakanlah selalu rem untuk menahan motor ketika berhenti di jalan menanjak.

Sebab, menahan motor dengan mesin saat jalanan menanjak juga bisa membuat bagian CVT cepat rusak.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Gridoto