Malu Sendiri, Bos Taksi yang Hina Indonesia Miskin dan Tolak Gojek Beroperasi di Negaranya Akhirnya Minta Maaf, Sekarang Justru Ngaku Indonesia Ada di Hatinya

Rabu, 28 Agustus 2019 | 20:03
Kontan/baihaki | freemalaysiatoday.com

Pendiri Big Blue Taxi Services Shamsubahrin Ismail mengatakan Gojek tidak menawarkan masa depan yang menjanjikan

Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah

GridHot.ID - Pendiri Big Blue Taksi Services Shamsubahrin Ismail akhirnyameminta maaf setelah ucapannya menolak Gojek dengan menyebutnegara Indonesia miskin viral diinternet.

Dilansir GridHot.ID dari Malay Mail, Shamsubahrin Ismail menyebut media sosialnya hingga WhatsApp-nya dibanjiri pesan bernada kemarahan dan ketidakpuasan dari orang Indonesia.

Dia mengaku ucapannya tersebut didasarkan atas pemberitaan di media massa mengenai kondisi ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Polri Umumkan Kronologi Baku Tembak di Kantor Kabupaten Deiyai Papua, Sebut Anggota Pengamanan Diserang KKB Secara Tiba-tiba Saat Sedang Negosiasi dengan Massa

"Indonesia ada di hati saya, rakyat Indonesia ada dihati saya," ujar Shamsubahrin Ismail dalam konferensi pers di Wisma Central, Kuala Lumpur, Rabu (28/8/2019).

"Ponsel saya mendapat banyak pesan dari orang Indonesia dan juga pengendara Gojek. Saya juga termasuk dalam grup WhatsApp pengendara Gojek Indonesia dan juga grup pengendara Grab Indonesia," sambungnya.

Pendiri Big Blue Taksi Services itu kemudian meminta maaf atas ucapananya yang menyebut Indonesiasebagai negara miskin.

Baca Juga: Detik-detik Massa Kibarkan Bendera Bintang Kejora di Kantor Bupati Deiyai, Pimpinan OPM Goliath Tabuni Kembali Serukan Gerakan Papua Merdeka

"Saya meminta maaf atas kesalahan dalam pernyataan saya, menyebut orang Indonesia sebagai negara miskin, berdasarkan laporan yang saya baca," pungksanya.

Diwartakan FMT News sebelumnya, pendiri Big Blue Taksi Services Shamsubahrin Ismail mengaku tidak setuju jika Gojek beroperasi di Malaysia.

Shamsubahrin Ismail ingin pemerintah lebih fokus pada penyelesaian masalah mengenai e-hailing dan masalah supir taksi.

Baca Juga: Tak Hanya Ditelanjangi dan Dianiaya, Dompet Bripka D Juga Hilang Saat Diarak Warga Usai Bertamu ke Rumah Bidan Desa Tengah Malam

freemalaysiatoday.com
freemalaysiatoday.com

Pendiri Big Blue Taxi Services Shamsubahrin Ismail mengatakan Gojek tidak menawarkan masa depan yang menjanjikan

"(Menteri Pemuda dan Olahraga) Syed Saddiq (Syed Abdul Rahman) adalah menteri berpendidikan, tetapi sementara menteri lain berbicara tentang mobil terbang dan mobil nasional ketiga, ia meminta kaum muda untuk menjadi sopir," ujar Shamsubahrin Ismail pada konferensi pers di kantor Big Blue Taxi Services, Wisma Central, pada 21 Agustus 2019.

"Gojek sebagai karier tidak akan menjamin masa depan yang menjanjikan, anak muda kita pantas mendapatkan yang lebih baik dari itu," sambungnya.

Shamsubahrin Ismail juga mengatakan, Malaysia sangat berbeda dari Indonesia dalam banyak hal.

"Gojek bisa dilakukan di Indonesia karena tingkat kemiskinannya sangat tinggi, tidak seperti di Malaysia," ujarnya.

Baca Juga: Tolak Gojek Masuk Negaranya, Bos Taksi Malaysia: Gojek Bisa Beroperasi di Indonesia Karena Tingkat Kemiskinannya Sangat Tinggi, Beda dengan Malaysia

"Juga, budaya mereka sangat berbeda dibandingkan dengan kita. Di Indonesia, para wanita dapat memeluk pengendara (yang sebagian besa adalah pria) begitu saja. Tetapi bagaimana dengan Malaysia? Apakah kita ingin melihat wanita kita memeluk pengendara di sana-sini?" katanya menambahi.

Shamsubahrin Ismail menyebut, pemerintah seharusnya tidak mendorong kaum muda untuk menyediakan layanan ojek online sebagai pilihan mereka dalam mendapatkan pekerjaan.

Sebab, ada banyak pekerjaan permanen lainnya yang bisa ditawarkan kepada kaum muda.

"Gojek, FoodPanda, GrabFood semuanya menawarkan pekerjaan paruh waktu. Sebaliknya, kaum muda harus diberi kesempatan kerja yang lebih baik," ungkap Shamsubahrin Ismail.

Baca Juga: Viral! Kepergok Berduaan dengan Bidan Desa di Tengah Malam, Oknum Polisi di Pasuruan Ditelanjangi dan Diarak Warga Keliling Desa

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Malay Mail, Freemalaysiatoday.com