Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Gridhot.ID - Perang antara Israel dengan pasukan syiah yang berbasis di Lebanon, Hezbollah kembali memanas.
Diketahui Hezbollah dan tentara Israel saling melepaskan tembakan di perbatasan Lebanon sejak Minggu (1/9/2019).
Tembakan tersebut menyebabkan kebarkaran di sebuah desa dekat lokasi 'perang'.
Dikutip Gridhot dari Sky News Kedua pihak nampak saling membalas ancaman satu sama lain dengan tembakan peringatan.
Namun beberapa waktu setelahnya Hezbollah mengaku berhasil menyerang tentara Israel yang sedang berpatroli di perbatasan menggunakan kendaraan Anti-tank militer.
Hezbollah menyerang mobil tersebut dengan sebuah rudal yang mengenai mobil itu.
Israel kemudian memberitakan kabar penyerangan tersebut dan memberikan pernyataan kalau 5 anggota tentaranya terluka akibat serangan itu.
Bahkan media nasional di Israel sempat menayangkan beberapa gambar menunjukkan para prajurit yang terluka.
Melihat berita itu, Hezbollah kemudian buru-buru menyatakan kemenangannya atas serangan tersebut.
Hezbollah yang merasa berhasil menyerang Israel kemudian membuat pernyataan di media televisi nasional Lebanon.
Sayyed Hassan Nasrallah selaku pemimpin Hezbollah berpidato di tv nasional sembari mengancam Israel agar tidak menyentuh zona mereka lagi.
"Pesannya jelas (serangan ke mobil). Jika Anda melancarkan agresi, maka semua perbatasan Anda, tentara dan jauh di dalam (Israel) akan menjadi bagian dari pembalasan kami," kata Hassan.
Setelah Hezbollah menyampaikan kemenangan dan ancamannya, Israel akhirnya mengungkap rencana liciknya beberapa jam setelah pidato Hassan.
Israel Defence Forces (IDF), satuan perang Israel menyatakan kalau mobil anti-tank yang dirudal Hezbollah merupakan umpan dan berisi manequin.
Tak hanya itu, video ketika tentara Israel mengangkut 'korban' ternyata mereka hanya mengangkat manequin dan korban palsu.
Salah satu sersan IDF juga mengungkapkan hal tersebut melalui cuitannya di Twitter
"Hezbollah menyerang area Israel yang djaga manequin,
"IDF mengevakuasi manequin dan merekam aksi tersebut,
"Israel tayangkan video tersebut,
"Hezbollah nyatakan kemenangannya,
"Israel rilis video tentang manequin tersebut
"Kesimpulan: IDF kini sama sangarnya ketika di tahun 1948," tulis Yoni Michanie selaku sersan IDF di akun Twitternya.
Strategi tersebut sengaja digunakan IDF untuk menjatuhkan nyali pasukan Hezbollah.
IDF sendiri memang terkenal sangat berhati-hati dalam melakukan penyerangan.
Pihaknya lebih memilih serangan psikologis karena merasa lebih efektif.
Bahkan di strategi 'licik'nya kali ini Tentara Israel sampai bekerja sama dengan beberapa media massa nasional termasuk Times of Israel dan beberapa tv nasional.
Bisa dibilang satu negara kompak melakukan strategi ini hanya untuk mengelabuhi pasukan Hezbollah di Lebanon.
(*)