Find Us On Social Media :

Al Ghazali Keceplosan Dapat Pesan WhatsApp dari Ahmad Dhani di Penjara, Ternyata Begini Sejumlah Cara Para Tahanan Gunakan Handphone ke Balik Jeruji Besi

Ilustrasi

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Al Ghazali baru saja merayakan hari ulang tahunnya yang ke 22 tahun.

Ulang tahunnya dirayakan pada tanggal 1 September 2019 lalu.

Al Ghazali sempat diberikan kejutan oleh ibundanya, Maia Estianty di hari spesialnya.

Baca Juga: Bersama Ahmad Dhani Mencalonkan Diri Sebagai Anggota Dewan, Mulan Jameela Tak Masuk Daftar 13 Artis Ibu Kota yang Lolos Jadi Anggota Legislatif

Tampak hadir beberapa artis seperti Atta Halilintar, Aaliya Massaid, Rizky Nazar, Marsha Aruan, Shafa Harris, Vidi Aldiano dan Bastian Steel.

Dari pihak keluarga, terlihat sang ibunda, Maia Estianty serta El Rumi yang ikut memberikan kejutan.

Namun sayang, tak terlihat ayah sambungnya, Irwan Mussry dalam momen tersebut.

Baca Juga: Perjuangkan Keadilan Bagi Provinsi Maluku untuk Pengelolaan Hasil SDA, Gubernur Maluku: Hanya Tinggal Paraf Saja, Ada Apa dengan Susi?

Meski begitu, Al Ghazali merasa kecewa lantaran tidak bisa merayakan ulang tahun bersama sang ayah, Ahmad Dhani.

Namun, kekecewaannya sedikit terobati dengan kiriman ucapan selamat ulang tahun dari Ahmad Dhani yang dikirim via aplikasi pesan singkat.

"Ayah WA (WhatsApp), kemarin mau tiup lilin di Cipinang tapi karena ada jadwal syuting jadi nggak bisa. Mungkin besok libur atau kapan nanti aku ke Cipinang," kata Al di sela jumpa pers film "Kembalinya Anak Iblis" di Jakarta, Selasa (3/9/2019) seperti dikutip Gridhot.ID dari Antara.

Baca Juga: Ngaku Mendirikan Label Rekaman Bernama Barbie Profesional Entertainment, Istri Galih Ginanjar: Suara Gue Terlalu Bagus, Daripada Kerja Sama Label Lain Mending Gue Jadi Eksekutif Produser Buat Diri Sendiri

Dikutip Gridhot dari Tribun Jabar, Kabid Bimpas Infokom Kanwil Kemenkumham Jabar, Radi Setiawan mengungkapkan bagaimana cara para tahanan memasukkan handphone ke Lapas.

"Berbagai cara dilakukan narapidana untuk menyelundupkan barang-barang tersebut melalui besukan, makanan dan perantara," katanya ditemui seusai Deklarasi Zero Halinar (Hape, Pungli dan Narkoba) di Lapas Jelekong, Baleendah, Jumat (1/3/2019).

Sementara itu Kepala Lapas Klas IIA Jelekong, Kabupaten Bandung Gun Gun Gunawan menceritakan secara lebih detail.

Baca Juga: Santet Kirimannya Tak Mempan, Aulia Kesuma Langsung Terinspirasi Adegan Sinetron untuk Bunuh Suami dan Anak Tirinya: Maunya Api Kecil Setelah Itu Mobilnya Kami Dorong ke Jurang

"Handphone ini masuk lewat banyak jalur, ada 9 lobang pelanggaran yang biasa mereka lakukan. Pekan lalu di belakang baru ketahuan ada yang melempar HP menggunakan 3 lembar kaus (baju) di dalamnya terdapat 5 HP," tuturnya di Lapas Jelekong, Jumat (1/3/3019) siang.

"Ada juga yang melalui makanan waktu itu melalui bumbu kacang untuk sate. HP dimasukan menggunakan plastik kemudian dimasukan kan tidak mungkin kita obok-obok, tapi akhirnya itu ketahuan juga," tambahnya.

Modus para tahanan untuk memasukkan ponsel ke tahanan makin berkembang karena makin ketatnya aturan di sel.

Baca Juga: 3 Fakta Sosok Veronika Koman, Tersangka Provokator Rusuh Papua yang Kini Diburu Polisi dan Interpol, Pernah Tersangkut Kasus Hina Presiden di Tahun 2017

Gun Gun menambahkan alat komunikasi yang masuk ke dalam lapas ini memang kerap digunakan narapidana untuk melakukan tindakan kejahatan di dalam lapas.

Di antaranya seperti peredaran narkotika yang dilakukan dioperasikan di dalam lapas hingga tindakan kejahatan pemerasan.

Tak hanya dengan cara menyelundupkan sendiri, para tahanan juga bisa saja 'menyewa' dari penjaga.

Baca Juga: Bakal Dilaporkan Elza Syarief Lantaran Tak Elus-elus Sang Pengacara, Melaney Ricardo: Semata-mata Aku Menenangkan Pihak yang Marah, Sementara yang Satu Terlihat Cukup Kalem

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, di tahun 2014 pernah terungkap kalau penjaga tahanan menyewakan hpnya dengan jenis Android dengan tarif Rp 3 juta per bulan.

Seorang mantan narapidana dengan nama samaran Don mengaku sudah terbiasa menyewa handphone di penjara.

Menurut Don, masyarakat jangan mudah percaya dengan kesan angker Lapas Nusakambangan. Meski mendapat sebutan penjara bagi penjahat kelas kakap, selama bertahun-tahun di sana, Don malah bebas berkomunikasi via ponsel.

Baca Juga: Buat KO Lawan Dalam Sekejap, Aksi Serka Zulkifli Anggota Paspamres Tumbangkan Atlet Yongmodo Asal China dalam Kejuaraan Internasional di Korea, Netizen: Paspampres Kualitas Atlet, Auto Win

Namun hal tersebut terjadi di tahun 2014 dan kini aturan di tahanan sudah semakin ketat sehingga para tersangka kesulitan menggunakan handphone.

(*)