"Jarak ke puskesmas sekitar 17 km, tapi dari kampung kami di Nagahurip tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, akhirnya ditandu," ungkap keponakan Kenti, Dani Agustian.
Dani mengatakan, bibinya ditandu sejauh 7 km hingga ke Kampung Gintung oleh warga secara bergantian.
Namun perjalanan belum selesai sampai disitu, Kenti masih harus menempuh jarak 10 km sebelum bisa mencapai puskesmas yang berada di Pusat Kecamatan Panggaran.
Mulai dari Kampung Gintung, Kenti dibawa menggunakan mobil pikap milik warga setempat.
Namun karena kondisi jalan yang rusak, mobil yang membawa Kenti tak mampu berjalan secara mulus.
Lamanya jarak tempuh dan juga kondisi jalur yang buruk membuat Kenti harus rela kehilangan bayi yang ada di kandungannya.
"Meninggal diperkirakan di perjalanan, kan naik mobil losbak (pikap), jalannya kurang bagus, di jalan kegojlok-gojlok," lanjut Dani.