Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Gridhot.ID - Haidar yang merupakan putra dari pedangdut senior, Elvy Sukaesih kini sedang menjadi sorotan.
Haidar ditangkap kepolisian setelah mengamuk di warung dekat rumahnya.
Dikutip dari Antara, Haidar yang sudah ditangkap polisi kemudian dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Duren Sawit, Jakarta Timur untuk melakukan pemeriksaan.
"Tadi malam langsung di bawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Duren Sawit, setelah dilakukan penangkapan oleh Tim Jatanras Polda Metro," kata Kasat Reskrim Polresta Jakarta Timur, AKBP l Hery Purnomo.
Haidar terlibat pertikaian dengan salah satu pemilik warung di Jalan Usaha Cawang, Jakarta Timur saat permintaannya untuk mengutang rokok ditolak.
Melansir dari Kompas, Junaedi menjadi korban amukan Haidar saat terakhir kali meminta tiga bungkus rokok filter ke warungnya pada Kamis pukul 19.30 WIB.
"Saya jadi sasaran kemarahan HR. Dia ngamuk bawa samurai dan ngelempar saya dengan pecahan kaca," katanya.
Saat ini, pihak keluarga mengkonfirmasi jika Haidar memang mengalami gangguan mental bernama skizofrenia.
Skizofrenia merupakan gangguan yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, merasakan dan berperilaku baik.
Gejala penyakit yang diidap Haidar ditandai dengan pemikiran atau khayalan, kesulitan dalam berkonsentrasi dan mengingat.
Dikutip Gridhot dari Halodoc, Skizofrenia sendiri merupakan salah satu dari Psikosis atau penyakit mental.
Penderitanya biasanya mengalami halusinasi, melihat sesuatu bayangan, mendengar hal-hal yang tidak didengar orang lain, dan tidak dapat mengontrol diri sendiri ketika kambuh.
Melihat ciri-ciri tersebut, seakan Skizofrenia tidak ada bedanya dengan kesurupan hantu yang biasa ditemui di tiap sudut Indonesia.
Mereka memiliki persepsi kuat atas suatu peristiwa yang dilihat atau didengar tetapi sebenarnya tidak ada.
Kesurupan sendiri menurut ilmiah hanyalah gejala dari penyakit mental atau psikosis.
Penyakit mental seperti Skizofrenia hingga saat ini tidak diketahui pasti penyebab utamanya.
Namun, beberapa hal disinyalir menjadi penyebab munculnya penyakit ini, di antaranya pola tidur yang kacau, konsumsi alkohol atau obat terlarang, serta trauma akibat kehilangan orang yang dicintai seperti orang tua dan pasangan.
Psikosis juga disinyalir muncul akibat beberapa kondisi yang mengganggu fungsi otak seperti penyakit parkinson, penyakit Huntington, tumor atau kista, stroke, epilepsi, Alzheimer, atau infeksi yang dapat menyerang otak seperti HIV dan sifilis.
Gejala yang muncul juga berbeda-beda di tiap individunya.
Namun yang pasti gejala utama dari Skizofrenia dan penyakit mental lainnya adalah penderita mengalami delusi dan halusinasi.
Sayangnya hingga saat ini belum ditemukan obat untuk penyakit mental ini.
Namun Skizofrenia masih bisa dikontrol dan mendapatkan treatment khusus agar penderita bisa hidup normal sebagaimana mestinya.
Seperti contohnya terpai perilaku kognitif yang merupakan terapi bicara saat konselor berfokus untuk membantu pasien memahami perilaku mereka.
Para konselor juga akan mengajarkan para penderita untuk menangani masalah dengan lebih baik.
Ada pula beberapa obat yang bisa mengendalikan gejala penyakit Skizofrenia seperti obat antipsikotik.
Obat ini akan bekerja dengan cara memblokir reseptor D2 serta 5-HT2A, reseptor serotonin. Hal ini terbukti efektif, namun bisa menimbulkan sejumlah efek samping seperti meningkatkan risiko pergerakan otot tanpa disadari pasien dan diabetes tipe 2.
Obat-obat itu bisa menyebabkan penambahan berat badan dan kelainan lipid. Penting untuk dicatat bahwa obat ini hanya mengobati gejala psikosis.
(*)