Bisa Makan 9 Kali dalam Sehari Hingga Punya Bobot 140 Kilogram, Sungadi, Pemuda Asal Sragen Ternyata Tak Pernah Sekolah dan Jadi Buruh Bangunan

Minggu, 22 September 2019 | 09:12
KOMPAS.com/LABIB ZAMANI

Sungadi (21), warga asal Dukuh Jurang, Desa Sono, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah miliki bobot 140 kilogram, Sabtu (21/9/2019).

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID - Sosok pemuda asal Sragen, Jawa Tengah bernama Sungadi tiba-tiba muncul di pemberitaan media.

Pasalnya, Sungadi yang kini berusia 21 tahun mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.

Dikutip dari Tribun Solo, Sungadi memiliki berat badan seberat 140 kilogram atau 1,4 kuintal.

Baca Juga: 7 Tahun Lalu Pernikahan Mewahnya dengan Janda Kaya Raya Sampai Pecahkan Rekor Muri, Penyanyi Dangdut Ini Kini Justru Kepergok Ngontrak Rumah Usai Bercerai, Padahal Ngakunya Beli

Anak kelima dari pasangan Suwarno (59) dan Tukiyem (58) itu tinggal di rumah sederhana di Dukuh Jurang, Desa Sono, Kecamatan Mondokan, Sragen.

Ternyata bobot Sungadi sejak kecil sudah tak biasa jika dibandingan anak lainnya.

Pada usia 8 tahun, bobot Sungadi sudah mencapai 114 kilogram atau 1,14 kulintal.

Baca Juga: Dengan Kedua Mata Kepalanya Sendiri Pergoki Sara Wijayanto Berduaan di Apartemen Bersama Mantan Suaminya, Begini Kehidupan Yulia Rachman Usai Cerai dari Demian, Ini Sosok Suami Barunya

"Lha bobot saat lahir di Puskesmas Buras sudah 4,8 kilogram," ungkap ayah Sungadi saat ditemui TribunSolo.com di rumahnya, Sabtu (21/9/2019).

Diketahui, bobot pemuda yang masih lajang itu terus bertambah hingga kini pada usia 21 tahun telah menembus 1,4 kuintal.

Menurut Suwarno, anaknya sejak dulu memiliki nafsu makan yang berlebih.

Baca Juga: Bawa Pedang Samurai dan Lempar Pecahan Kaca, Putra Sulung Elvy Sukaesih Ngamuk ke Pemilik Warung Saat 3 Bungkus Rokok Pemintaannya Tak Dituruti

"Dulu bisa makan sampai sembilan kali sehari, tetapi sekarang sudah bisa dikurangi," tutur Suwarno mengenangnya.

"Sekarang, Sungadi cuma makan sebanyak tiga hingga lima kali sehari demi kebaikannya," imbuhnya.

TribunSolo/Adi Surya
TribunSolo/Adi Surya

Sungadi pria berbobot 114 kilogram, asal Sragen.

Sungadi pun membenarkan apa yang disampaikan ayahnya, soal kegemarannya menyantap makanan.

Baca Juga: Berubah 180 Derajat! Usai Bongkar Borok Sang Putri, Ibunda Barbie Kumalasari Kini Justru Bela Mati-matian: Dia Bukan Anak Gembel

"Sehari, saya bisa makan sampai lima kali," terang Sungadi.

Meski mengalami obesitas, Sungadi rupanya masih bisa bekerja sebagai buruh bangunan.

Sungadi harus banting tulang membantu ayahnya di sebuah proyek pembangunan rumah yang berada kurang lebih sekira 300 meter di sebelah barat rumahnya.

Baca Juga: Usai Ikut Orkes Dangdut Demi Menyambung Hidup, Mulan Jameela Kini Pasang Iklan Jual Rumah Mewah Seharga Rp 2,5 Miliar di Kawasan Bintaro, Pemberian Maia Estianty?

Ayah Sungadi, Suwarno (59) menerangkan, anaknya biasa berangkat dari rumah sekitar pukul 07.00 WIB.

Meski tubuhnya dikatakan tak biasa dibandingan orang seusianya, tetapi Sungadi tampak giat dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya di tempatnya bekerja.

"Kalau berangkat biasanya jalan kaki dan tidak pernah pakai sandal," terang Suwarno.

Baca Juga: Aksi Heroik Seorang Ayah, Gigit Kaki Buaya yang Memangsa Anaknya Saat Sedang Mandi di Sungai

Suwarno pun mengungkap alasan Sungadi tidak pernah memakai sandal karena ia takut terpeleset saat jalan di tanjakan akibat tidak kuat menahan berat badan.

"Itu membuat telapak kakinya kapalan dan pecah-pecah," ungkap dia.

TribunSolo/Adi Surya
TribunSolo/Adi Surya

Sungadi tengah makan bakso dekat rumahnya di Dukuh Jurang, Desa Sono, Kecamatan Mondokan, Sragen, Sabtu (21/9/2019).

Suwarno menambahkan, anaknya juga terpaksa tidak pernah mengenyam dunia pendidikan.

Baca Juga: Berbanding Terbalik dengan Pernyataan Wiranto Soal Kebakaran Hutan yang Dinilainya Tidak Parah, Citra Satelit NASA Ini Jutru Berikan Fakta Lain

"Ya, itu karena jaraknya jauh dan sepeda motor milik saya tidak kuat untuk memboncengkannya sampai ke sekolah," paparnya.

Suwarno hanya memiliki sepeda motor Honda Supra X warna hitam buatan tahun 2000.

"Itu pernah sekali buat memboncengkan Sungadi, habis itu langsung turun mesin," aku Suwarno.

Baca Juga: Parah! Ngakunya Lamaran Sama Vicky Prasetyo, Sahila Hisyam Tega Palsukan Ayahnya Sendiri, Bapak Kandungnya Beda Jauh dengan yang di TV

"Bahkan kalau sepeda motor saya dinaiki Sungadi, shockbreakernya langsung turun saking beratnya," imbuhnya.

Sungadi membenarkan, faktor jarak menjadi satu di antaranya alasan dirinya tidak mengenyam bangku pendidikan.

Hal itulah yang akhirnya membuat pelafalan huruf yang diucapkan Sungadi menjadi tidak jelas.

Baca Juga: Ditendang dari Daftar Anggota DPR RI Gara-gara Mulan Jameela, Ervin Luthfi, yang Posisinya Digantikan Istri Ahmad Dhani Ternyata Bukan Sosok Sembarangan, Jauh dari Kata Hidup Susah Karena Berstatus Direktur di Banyak Perusahaan

Sungadi sering menyebut nama 'aku' dengan 'au', dan 'susu' menjadi 'uu'.

"Ya, seperti itulah, mas, pelafalan jadi kurang begitu jelas," terang Suwarno menimpali Sungadi.

Bahkan, Sungadi nyaris celaka karena pernah amblas dan masuk ke tempat pembuangan kotoran (septic tank) kala ke toilet karena bobot badannya cukup besar.

Baca Juga: Sempat Kepergok Selingkuh di Apartemen, Sara Wijayanto Akhirnya Ungkap Alasan Tetap Pilih Demian Sebagai Suami Meski Dituding Sebagai Pelakor

"Jadi WC yang didudukinya ambrol, karena tidak kuasa menahan berat badannya," ungkap Suwarno.

"Tetapi tidak apa-apa, meskipun saat mengeluarkanya kita kesulitan," jelasnya.

Akibat kejadian itu, bagian toilet di dalam rumah Sungadi dibangun dengan cor-coran agar kuat saat digunakan anaknya yang ditinggal ibunya sejak usia 2 tahun itu.

Pasalnya, ibu Sungadi hingga kini banting tulang ikut bekerja dengan penjual makanan di daerah Pasar Nusukan, Solo.

Baca Juga: Berubah 180 Derajat! Usai Bongkar Borok Sang Putri, Ibunda Barbie Kumalasari Kini Justru Bela Mati-matian: Dia Bukan Anak Gembel

"Saya perbaiki WC-nya, hanya toilet yang akhirnya kami tembok," akui Suwarno.

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Tribun Solo