Ternyata ia pernah ditolak oleh sekolah penerbangan Kaduna di Nigeria karena terlambat mendaftar menjadi salah satu siswa di sana.
Kegagalannya tersebut bukanlah suatu akhir baginya, Abubakar berpikir untuk tetap melanjutkan kehidupannya dan mimpinya sebagai seorang pilot.
Ia kemudian berusaha untuk dapat bekerja di perusahaan pesawat terbang, meski akhirnya ia hanya diterima sebagai seorang petugas kebersihan.
Tak dapat dibayangkan Abubakar dapat bertahan di perkerjaan tersebut selama puluhan tahun.
Sebab upah yang diterima tidaklah banyak seperti pekerjaan yang lainnya.
Begitu tekunnya Abubakar untuk bekerja agar segera dapat mencapai cita-citanya sebagai seorang pilot sehingga ia dilirik oleh atasannya.
Abubakar dipromosikan menjadi anggota stad lapangan di perusahan penerbangan itu.