Find Us On Social Media :

Ricuh di Wamena, 200 Pelajar SMA Bakar Kantor Bupati Jayawijaya, Polisi Sebut Hoaks Soal Guru Jadi Pemicunya

Demonstarsi pelajar di Wamena

Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja menyebutkan aksi demonstrasi di Wamena karena isu hoaks atau berita yang tidak benar.

"Wamena pada minggu lalu ada isu bahwa, ada seorang guru mengeluarkan kata-kata rasis sehingga sebagai bentuk solidaritas melakukan aksi demonstrasi atau unjuk rasa pagi tadi," kata Kapolda di Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin.

Saat ini aksi unjuk rasa atau demonstrasi tersebut sudah dilokalisir oleh personel Brimob BKO Nusantara yang diperbantukan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Baca Juga: Meski Sering Pasang Potret Romantis, Mbah Mijan Ungkap Rumah Tangga Nia Ramadhani dan Ardi Bakri Pernah Berada di Ambang Perceraian

"Unjuk rasa itu sudah dilokasir oleh Brimob, kemudian Bupati Jayawijaya juga sudah mendekati mereka (pendemo) supaya tidak lagi lakukan tindakan anarkis," katanya.

Pihaknya menegaskan bahwa soal perkataan rasis itu merupakan isu yang tidak benar, karena aparat Kepolisian telah mengecek keabsahan informasi tersebut.

"Karena itu hanya isu, guru tersebut sudah kita tanyakan dan dia katakan tidak pernah keluarkan kata-kata atau kalimat rasis, itu sudah kita pastikan," katanya.

Baca Juga: Lama Diam, Laudya Cynthia Bella Akhirnya Bongkar Sifat Asli Sang Suami Usai Beri Pengumuman Tak Akan Lagi Posting Foto Engku Emran, Titi Kamal Beri Wejangan Agar Pernikahan Berumur Panjang

Kapolda Papua mengimbau kepada segenap warga dan elemen pendukung lainnya agar tidak cepat terhasut isu hoaks yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kami berharap masyarakat di Wamena dan Papua pada umumnya tidak termakan isu hoaks atau tidak benar, bijaklah dalam bersikap dan menerima informasi," katanya

(*)