Find Us On Social Media :

Selama Ini Dikira Cantik Jelita, Ini Fakta Mengejutkan Tentang Cleopatra, Penguasa Mesir yang Ternyata Anak Hasil Pernikahan Sedarah, Kondisi Fisiknya Sangat Tak Terduga

Cleopatra

GridHot.ID - Pada masa lampau, para bangsawan dunia mencoba menjaga status mereka sebagai darah murni dengan praktik perkawinan sedarah.

Sejarah mencatat, penguasa Mesir di masa lalu menikahi saudara mereka, orang tua, atau bahkan anak-anak mereka sendiri.

Bangsawan di beberapa negara lain juga mengalami praktik ini.

Baca Juga: Teledor Saat Lakukan Terapi Bekam, Wanita Ini Kaget Bukan Kepalang Saat Tahu Apa yang Terjadi Pada Kulitnya

Perkawinan sedarah tercatat menghasilkan berbagai mutasi gen yang membuat keturunan dari para pelaku mengalami kecacatan.

Meski begitu, perlu dicatat bahwa tidak semua kecacatan terjadi akibat perkawinan sedarah.

Namun, bukti sejarah menunjukkan bahwa inses membawa sejumlah kelainan dan cacat pada tubuh atau mental manusia.

Baca Juga: Bantah Isu Keretakan Rumah Tangga, Engku Emran Unggah Foto Mesra Bareng Laudya Cynthia Bella, Mbah Mijan: Aura Bella Terlihat Tertekan Sekali

1. Charles II 'The Bewitched' yang berlidah besar dan terus meneteskan liur

Charles II dari Spanyol menderita kelainan karena perkawinan sedarah orang tuanya yang merupakan paman dan keponakan.

Charles II memiliki apa yang disebut Habsburg Jaw atau Habsburg Lip, yang ditandai dengan lidah yang besar, kurangnya gigitan, rahang bawah yang menonjol, dan bibir bawah yang tebal. Secara teknis, kelainan bentuk ini dikenal sebagai prognathisme mandibula.

Lidahnya yang bessar membuatnya sulit tetap berada di dalam mulut dan menyebabkan air liur yang berlebihan.

Baca Juga: Penampilan Dianggap Lebih Penting Daripada Kemampuan, Orangtua di Korea Selatan Berbondong-bondong Hadiahkan Operasi Plastik untuk Anak Remajanya

Charles II juga mengalami keterlambatan perkembangan yang parah. Dia disusui sampai dia berusia lima tahun, dan tidak pernah menerima pendidikan formal apa pun.

Bicaranya tertunda sampai dia berusia empat tahun, dan dia tidak bisa berjalan sampai usia delapan tahun.

Bahkan saat dewasa, komunikasinya teredam dan sulit dipahami.

Dia juga impoten, sehingga ketidakmampuannya untuk bereproduksi mengakhiri kekuasaan Habsburg ketika sang raja meninggal pada usia 39, di tahun 1700.

Baca Juga: 20 Tahun Jadi Pejabat, Teguh Wibowo Selalu Pakai Motor untuk Bertugas, Padahal Negara Sudah Sediakan Fasilitas Mobil Dinas

 

2. Raja Tutankhamun, menderita cacat tengkorak

Meskipun peninggalannya adalah sebagai firaun emas dari Mesir kuno, tes DNA terhadap mayat mumi Raja Tutankhamun menunjukkan bahwa raja Mesir yang berkuasa sekitar tahun 1300 SM itu sebenarnya memiliki kelainan genetik dan bertubuh lemah.

Raja Tutankhamun kemungkinan memiliki langit-langit mulut sumbing, kaki bengkok, dan skoliosis, serta tengkorak memanjang dan cacat.

Baca Juga: Demi Tangkap Mata-mata Rusia, Agen Intelejen Indonesia Ini Rela Libatkan Anak Istrinya yang Tak Tahu Apa-apa Demi Muluskan Penyamaran

Bukti lain juga menunjukkan, bahwa Raja Tutankhamun menderita malaria karena sistem kekebalan yang lemah.

Raja Tutankhamun menghormati pernikahan sedarah yang dilakukan saudara kandung, karena dipengaruhi oleh legenda bahwa Dewa Osiris menikahi saudara perempuannya, Isis, untuk mempertahankan garis keturunan murni.

Bahkan, ada pula contoh pernikahan "keponakan ganda" (didefinisikan sebagai ketika seorang pria menikahi seorang gadis yang merupakan keturunan dari saudara laki-laki dan perempuannya).

Baca Juga: Miliki Kemampuan Tak Biasa, Denjaka, Pasukan Khusus TNI AL yang Misterius Ini Sering Bikin Gentar Pasukan Navy Seal dari Amerika

3. Raja George III yang memiliki urin berwarna biru

Raja George III dari Inggris, kemungkinan memiliki kelainan genetik yang lebih memengaruhi pikirannya daripada tubuhnya.

George III secara rutin izin dari tugas kerajaannya untuk melarikan diri ke pengasingan dan pengobatan pribadi di Istana Kew.

Baca Juga: Tidak Sesederhana Molotov, Bom yang Dirakit Dosen IPB Ternyata Berdaya Ledak Tinggi Serta Mengandung Deterjen dan Bubuk Merica

Dia kemudian diyakini menderita porfiria, penyakit yang membuat urin berwarna ungu kebiruan dan menyebabkan serangan kegilaan (meskipun keracunan arsenik dan gangguan bipolar juga telah disebutkan sebagai penyebab yang mungkin).

Pengujian medis modern menunjukkan porfiria umum terjadi di House of Hanover, tempat Raja George III berasal.

George III menghabiskan dekade terakhir pemerintahannya dengan cara bersembunyi hingga akhirnya kehilangan penglihatan dan pendengarannya.

Baca Juga: Sempat Terseret Kasus Prositusi Hingga Jadi Pecandu Narkoba, Nasib Artis Cantik Ini Sungguh Malang, Batal Nikah Karena Calon Suami Meninggal Dunia

4. Cleopatra kemungkinan menderita obesitas

Cleopatra dikenal dalam budaya populer karena bentuk tubuhnya yang ramping dan kecantikan yang memukau.

Namun kemungkinan besar, Cleopatra tidak seperti itu sama sekali.

Secara khusus, para arkeolog percaya bahwa Cleopatra menderita obesitas.

Obesitas dalam keluarganya diperburuk oleh inses, dan banyak yang percaya dia dan saudara laki-laki dan perempuannya sama-sama menderita fitur tersebut.

Wajah Cleopatra berdaging, berhidung elang, dan lemak menggantung di bawah rahangnya.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "4 Keluarga Kerajaan yang Menderita Kelainan Karena Perkawinan Sedarah, Salah Satunya Cleopatra Ternyata Tak Secantik yang Diberitakan"

(*)