Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Gempa bumi susulan masih terus mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya sejak gempa utama magnitudo 6,8 mengguncang wilayah tersebut pada Kamis (26/9/2019).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon mencatat, hingga Senin (14/10/2019), pukul 09.00 WIT, gempa susulan yang terjadi di wilayah Maluku telah mencapai 1.516 kali gempa susulan.
"Sampai pukul 09.00 WIT, pagi ini sudah sebanyak 1.516 kali gempa susulan terjadi,"kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Ambon Andi Azhar Rusdin kepada Kompas.com.
Kini, masyarakat Desa Lalingulan, Kecamatan Tanibar Utara, Maluku juga digegerkan fenomena alam dari laut yang tak biasa.
Ratusan ikan dan berbagai jenis biota laut mati terdampar di pantai.
Peristiwa ini terjadi di tengah situasi Maluku yang masih dilanda gempa susulan membuat warga semakin resah.
Melihat fenomena ini, wargapun mulai menghubung-hubungkan fenomena alam tersebut dengan kejadian bencana.
Melansir dari Kompas.com, Herman Barutresia, seorang warga Tanimbar Utara mengaku, sejak ikan-ikan dan biota laut itu ditemukan mati terdampar, warga mulai dihantui rasa khawatir.
Pasalnya, sejumlah warga percaya kejadian itu merupakan tanda-tanda alam yang tak biasa.
“Kejadiannya itu baru Sabtu kemarin, cuma masalahnya kita khawatir karena beredar informasi kejadian itu berkaitan dengan gejala alam,” ujarnya.
Sejumlah bangunan kantor pemerintahan di kawasan Passo, Kecamatan Baguala, Ambon, rusak parah akibat gempa 5,2 magnitudo yang mengguncang Kota Ambon dan sekitarnya, Kamis (10/10/2019).
Dia mengaku kondisi tersebut membuat warga semakin resah karena banyak sekali beredar informasi setelah kejadian itu akan terjadi sesuatu di di wilayah tersebut.
“Isu beredar rupa-rupa macam, bikin kita khawatir dan takut, tapi kita percaya pada Tuhan saja,”akunya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Tanimbar, Bruno Layan membenarkan jika ada banyak ikan dan biota laut yang mati terdampar di pantai dea tersebut.
“Kejadiannya di Desa Lelenluan, Kecamatan Tanimbar Utara, sampai sejauh ini baru di satu desa saja yang ditemukan ikan dan biota laut mati,” kata Bruno.
Ia mengungkapkan selain ikan di permukaan, banyak juga biota dasar laut yang memiliki fisik unik juga ikut mati.
”Jadi ada ikan permukaan, ikan yang di pertengahan laut sampai ikan di dasar mati semua, ada juga belut juga ikan dasar yang unik,” katanya.
Terkait fenomena tersebut, Bruno mengakui warga dibuat sangt resah.
Namun demikian, pihaknya tetap meminta warga untuk tetap tenang dan menunggu konfirmasi dari pihak berwajib.
Informasi ini pun juga telah diterima oleh BPBD Maluku dan meminta fenomena ini supaya cepat diteliti oleh LIPI untuk dapat disimpulkan.
“Kami mengimbau warga tetap tenang, dan kepada orang-orang yang sok pintar agar tidak menyebar informasi yang menakut-nakuti masyarakat, sebab yang berhak mengeluarkan pernyataan yang bisa dipertanggung jawabkan itu dari pihak berwenang,”ungkapnya.(*)