Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Gridhot.ID - Presiden dan Wapres Indonesia terpilih akan segera dilantik secara resmi.
Pelantikan tersebut akan dilaksanakan pada Minggu (20/10/2019).
Sebelum melakukan pelantikan, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin telah melaksanakan pemotretan untuk foto resmi presiden dan wapres 2019-2024.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, foto-foto tersebut juga sudah dipublikasikan oleh Kementerian Sekretariat Negara pada Kami (17/10/2019).
Fotografer yang dimandat untuk menjalani tugas tersebut adalah Darwis Triadi.
Fotografer asal Surakarta atau Solo itu ditugaskan untuk memotret Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
Darwis mengatakan kalau itu merupakan kesempatan yang sangat luar biasa baginya.
Meski sudah memotret Jokowi sebanyak 4 kali, dirinya mengatakan pemotretan kali ini sesuai dengan keinginannya.
Dirinya memang sangat ingin memotret Presiden Jokowi untuk foto resmi.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews, Darwis kemudian menceritakan bagaimana proses dirinya memotret Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Diberi waktu hanya sekitar 30 menit, Darwis harus bisa mendapatkan potret presiden dan wapres terpilih yang nantinya bisa menggambarkan sosok karakter kepala negara Indonesia.
Dirinya mengatakan kalau dia menyempatkan untuk mengobrol dengan Jokowi.
"Saya bicara yang rileks saja, tidak bicara yang berat-berat, saya bicara yang ringan-ringan.
"Saya utarakan hal-hal sederhana yang bisa buat bapak juga bisa senyum," kata Darwis.
Dirinya sadar kalau kondisi Jokowi saat itu sedang terbebani begitu berat.
"Kalau kita lihat tiga minggu lalu, situasinya seperti ini," tambahnya.
Dirinya takut kalau nantinya dia tak bisa mendapatkan ekspresi yang baik.
"Karena saya sudah khawatir, saya tidak dapat ekspresi yang baik," katanya.
Baca Juga: Malu-malu, Nia Ramadhani Kepergok Hotman Paris Ada di Beach Club Kawasan Bali
"Sebetulnya, kan harus rileks. Bapak terbebani begitu berat.
"Nah bagaimana pada saat memotret itu, supaya bisa hilang bebannya.
"Dan ternyata pada saat itu bapak luar biasa karena begitu saya mengarahkan sedikit, bapak lepas," tambahnya.
Namun momen tersebut hanya bisa didapatkannya selama sekitar 1 sampat 2 menit saja.
"Momentum itu terjadi hanya 1 sampai 2 menit. Depdepdep.... Sisanya bapak kembali ke pemikiran masalah-masalah yang begitu berat memang dia harus jalan kan',"
Dirinya ingin agar hasil fotonya bisa menggambarkan Indonesia.
"Saya sampaikan adalah bahwa saya sebagai fotografer memotret pemimpin negara Indonesia, saya membuat bukan hanya buat rakyat Indonesia saja, tapi buat negara luar.
"Nih, pemimpin gua tuh punya karakter, punya wajah yang tegas, cool, bijaksana. Itu pesan semua yang saya dapatkan," katanya.
(*)