Jauh di Pedalaman Papua, Siapa Sangka, Kehidupan Anggota KKB Tak Ubahnya Gengster, Tiap Orang Bersaing Satu Sama Lain, Saling Buat Ulah Demi Naikkan Pamor

Sabtu, 19 Oktober 2019 | 19:50
FB TPNPB

Tak kuat kena nyinyir netizen Indonesia KKB Papua minta keadilan dan perdamaian

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Di tengah kondisi negara yang sedang banyak konflik, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali berulah.

Dikutip Gridhot dari Antara, KKB Papua dilaporkan menembaki helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service.

Penembakan tersebut terjadi di sekitar Kampung Olenki, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua pada Rabu (16/10/2019).

Baca Juga: Sadar Pikiran Jokowi Sedang Berat, Darwis Triadi Sempat Takut Saat Mendapat Tugas Memotret Sang Presiden: Bapak Terbebani Begitu Berat

Dilaporkan penembakan terjadi pada pukul 09.20 waktu setempat.

Penembakan tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Kamal di Jayapura.

Helikopter yang diketahui ditembaki oleh KKB tersbeut diketahui berpenumpang satu orang yang merupakan pekerja pembangunan tower jaringan BTS B6.

Baca Juga: Putuskan Kekasihnya Kerena Selalu Diajak Makan di Warung Pinggir Jalan, Wanita Ini Kini Menyesal, Sebab Pacarnya Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Kamal juga menambahkan tidak ada korban jiwa dalam aksi penembakan tersebut.

Helikopter tersebut dilaporkan ditembak sebanyak tiga kali hingga terkena kaca bagian depan.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, aksi penembakan helikopter tersebut dikatakan untuk menunjukkan eksistensi para kelompok.

Dokumen Humas Polda Papua
Dokumen Humas Polda Papua

Helikopter yang ditembaki KKB

Baca Juga: Luar Biasa! Wanita Ini Terkejut Bukan Main Saat Tahu Cincin yang Dibelinya Seharga Rp 187 Ribu Ternyata Berlian Asli, Nilai Jualnya Bahkan Mencapai Rp 12 Miliar

Pihak Kodam XVII/Cenderawasih meyakini kejadian tersebut dilakukan untuk menunjukan eksistensi mereka.

Untuk operasional mereka antara yang Ndugama (Egianus Kogoya) dengan kelompok Ilaga itu tidak terkordinir dalam satu komando. Artinya, apa yang terjadi di Ilaga itu bukan bagian dari aksi yang di Ndugama," ujar Wakapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi.

Para kelompok tersebut dikatakan saling bersaing satu sama lain.

Baca Juga: Usai Dituding Berzina dengan Citra Monica yang Berstatus Istri Orang, Ifan Seventeen Tebus Dosanya ke Mendiang Dylan Sahara dengan Lakukan Hal Ini

Sosok Egianus Kogoya yang selalu menjadi sorotan dianggap membuat iri para kelompok lainnya untuk melakukan aksi yang lebih heboh.

"Selama ini kami monitor yang paling banyak melakukan aksi adalah Egianus. Di antara kelompok sayap militer OPM atau TPMPB ini juga ada semacam persaingan di antara mereka untuk menunjukkan siapa yang lebih hebat satu sama lain," kata dia.

Dax kemudian menambahkan kalau para kelompok tersebut hanya ingin bersaing satu sama lain dan tidak bekerja sama.

Baca Juga: Dikenal Pribadi yang Kerap Bagi-bagi Mobil dan Apartemen Mewah ke Teman-temannya, Kini Pimpinan Bank di Ambon Jadi Buron, Mendadak Kaya Usai Bobol Dana Seorang Pengusaha Senilai Rp 124 Miliar

"Sehingga ketika Egianus beraksi, kelompok yang di Ilaga juga mungkin terpicu untuk melakukan aksinya juga, tetapi untuk satu komando saya rasa tidak ada," kata Dax.

"Kelompok yang di Ilaga (Puncak) sendiri itu tidak dalam satu kesatuan. Mereka juga ada faksi-faksi yang bergerak sendiri-sendiri," ucap dia.

Kelompok yang sering beraksi di daerah puncak di antaranya adalah Lekagak Telenggen dan Militer Murib.

Baca Juga: Isi Chatnya dengan Pelakor Terbongkar, Pria Ini Tega Aniaya Sang Istri Dalam Keadaan Hamil Tua, Gigit dan Tampar Istrinya Hingga Kondisinya Mengenaskan

"Pimpinan tertinggi di Ilaga itu banyak, tapi selama ini yang kami lihat aktif itu Lekagak Talenggen," kata Dax.

Dax menambahkan kalau pemimpin tertinggi para KKB yaitu Goliath Tabuni sudah lama sekali tidak terlihat.

"Di struktur organisasinya mereka membagi jadi Komando Daerah Pertahanan (Kodap), tapi pada dasarnya organisasi mereka itu antara ada dan tiada, yang selama ini cukup aktif hanya Kodap 3 Ndugama," ujar Dax.

Baca Juga: Tak Hanya 30.000 Personil Gabungan TNI-Polri dan BIN, Pelantikan Presiden dan Wapres Indonesia Disebut Bakal Dijaga Nyi Roro Kidul Hingga Nyi Blorong, Sosok Ini Ungkap Alasannya

"Goliat Tabuni sangat jarang terkoneksi dengan yang ada di Timika, Ndugama. Goliat lebih ada di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya," tambahnya.

KKB memang dilaporkan seringkali membuat ulah di tahun 2019.

Bahkan anggota TNI-Polri sampai sempat kontak senjata dengan para kelompok tersebut.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Antara