Find Us On Social Media :

Dalam Diam Tanpa Suara Dentuman, Gunung Anak Krakatau Terpantau 2 Kali Semburkan Awan Panas, Ini Statusnya Sekarang

Kemunculan Gunung Anak Krakatau Sebagai Dampak dari Letusan Gunung Krakatau

Sementara itu, Petugas di Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) Babadan (Magelang), Heru melaporkan bahwa secara visual Merapi tidak terlihat saat erupsi terjadi.

Hal ini disebabkan cuaca sekitar lereng Merapi yang terpantau berawan mendung terlihat dari Pos Babadan. Visual pun hanya teramati dari CCTV.

"Namun kami menerima laporan bahwa sebagian warga mendengar gemuruh saat erupsi terjadi," jelas Heru melalui telepon.

Baca Juga: Dinyatakan Mati dan Akan Dikuburkan, Mayat Wanita Ini Kembali Bergerak Buat Panik Sekeluarga, Medis Sebut Korban Mengidap Sindrom Langka

Pengamat di Pos Pemantauan Gunung Merapi (PGM) Selo (Boyolali) Candra mengatakan bahwa secara visual erupsi Merapi terpantau jelas.

Namun ia menyebut tidak terdengar gemuruh saat letusan terjadi.

"Sampai saat ini wilayah Selo tidak terjadi hujan abu," ungkap Candra via pesan singkat.

Baca Juga: Mengaku Khilaf Saat Diamankan Petugas, Pria Tua di Lamongan Jawa Timur Tega Jadikan Tetangganya Gadis 17 Sebagai Mesin Pemuas Nafsunya, Terbongkar Usai Korban Alami Depresi

Kasi Gunung Merapi BPPTKG, Agus Budi Santoso mengatakan bahwa hingga saat ini produksi magma masih berlangsung.

"Suplai magma masih berlangsung dan cukup intensif, dari data informasi ada peningkatan tiga bulanan ini. Kami pantau seismisitas dan deformasi, ada gejalanya,"katanya saat jumpa pers di BPPTKG, Senin (23/9/2019).

Ia menjelaskan bahwa Gunung Merapi masih diperkirakan mengeluarkan awan panas.(*)