Prabowo Subianto Bakal Jadi Menteri Pertahanan Jokowi, Juru Bicara PA 212: Pengkhianatan yang Dilakukan oleh Prabowo dan Gerindra

Selasa, 22 Oktober 2019 | 17:13
Kompas.com/Ihsannudin

Prabowo Subianto setelah menemui Presiden Joko Widodo

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID - Ketua Umum Parai Gerindra, Prabowo Subianto diminta presiden Joko Widodo masuk dalam kabinet.

Dikutip dari Kompas.com, Prabowo Subianto mengonfirmasi sendiri mengenai kabar tersebut.

Mengenakan kemeja putih, Prabowo kemudian mengatakan dirinya akan membantu kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin di bidang pertahanan.

Baca Juga: Doa Khusus Tengku Zulkarnain untuk Sembilan Hakim MK, Usai Gugatan Sengketa Pilpres 2019 Prabowo-Sandi di Tolak

"Saya diminta bantu beliau di bidang pertahanan," ujar Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019).

Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu mengaku akan bekerja keras untuk mencapai sasaran yang sudah ditentukan.

"Beliau beri beberapa pengarahan, saya akan kerja keras untuk mencapai sasaran dan harapan yang ditentukan," lanjut Prabowo.

Baca Juga: Habis Lakukan Hal Ini ke Prabowo, Mulan Jameela Kini Ditetapkan Jadi Anggota DPR RI, Padahal Perolehan Suaranya Sama Sekali Tak Memadai

Sementara, juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin angkat bicara mengenai pernyataan Prabowo yang siap menjadi Menteri Pertahanan kabinet Jokowi.

Novel menyayangkan langkah Prabowo membawa partainya merapat menjadi koalisi pendukung pemerintah.

Menurut Novel, sebaiknya Prabowo menjadi oposisi agar mendapatkan kehormatan dari pendukungnya saat Pilpres 2019.

Baca Juga: Berawal dari Cinlok di Kampus Hingga Akhirnya Menikah, Rumah Tangga Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution Diterawang Peramal Ini, Sebut Mantu Jokowi Sembrono

Wibawa Prabowo bakal jatuh jika mendapatkan jabatan menteri dari Jokowi.

"Apalagi posisi kalau benar Prabowo jadi menteri benar-benar sangat menjatuhkan wibawa," ujar Novel saat dikonfirmasi Tribunnews, Selasa (22/10/2019).

"Sejatinya Prabowo wajib menjadi oposisi saja, dengan begitu posisi Prabowo sangat terhormat dan disegani baik kawan maupun lawan," saran Novel.

Tribunnews.com/ Irawan Rismawan
Tribunnews.com/ Irawan Rismawan

Prabowo akhirnya terpilih jadi menteri

Baca Juga: Gagal Jadi Menantu Jokowi, Inilah Sosok Haydar Pratama, Pilot Ganteng Mantan Kekasih Kahiyang Ayu yang Tampannya Bak Artis Korea

Novel juga menyinggung Prabowo dapat menyakiti pemilihnya di Aceh dan Sumatera Barat.

Pasalnya di kedua provinsi tersebut, Prabowo menang telak.

"Bahkan jelas di Sumatera Barat dan Aceh dalam sejarahnya bisa meraih hampir 90 persen, ini adalah pukulan telak bagi pemilih Prabowo," tutur Novel.

Baca Juga: Mulai Hari Ini Resmi Sandang Gelar Magister dengan Predikat Cum Laude, Tabiat Anak Presiden, Kahiyang Ayu Selama Kuliah Dibongkar oleh Dosen Pembimbingnya Sendiri

Iamenilai tindakan Prabowo ini karena dirinya telah meninggalkan ulama yang selama ini mendukungnya.

Novelmenyebut Prabowo telah meninggalkan ulama sejak putusan Mahkamah Konstitusi.

Menurut Novel, langkah Prabowo dapat membuat dirinya ditinggalkan oleh pendukungnya.

Baca Juga: Terawang Masa Depan Jan Ethes, Sosok Ini Sebut Cucu Pertama Presiden Jokowi Bakal Jadi Pejabat Negara Saat Berusia 50 Tahun

"Semua itu terjadi karena tindakan Prabowo sudah berani meninggalkan ulama dari saat MK mengetuk palu atas hasil arogan."

"Sampai hari ini Prabowo tidak menjalin silaturahmi lagi dengan ulama."

"Maka jelas fatal akibatnya dengan ditinggalkan oleh pemilihnya, karena pengkhianatan yang dilakukan oleh Prabowo dan Gerindra-nya," beber Novel.

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Tribunnews.com, Kompas.com