Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID -Ketika bersekolah, sudah menjadi kebiasaan seorang murid berbuah kesalahan pasti akan mendapatkan hukuman dari sekolah.
Hukuman ini bisa berupa berbagai hal, dari membersihkan sekolah bahkan hingga push up.
Meski begitu ada baiknya tidak terlalu mengandalkan hukuman fisik kepada murid.
Karena salah-salah bisa malah membuat cedera murid, seperti yang menimpa bocah perempuan asal China ini.
Dilansir China Press pada Rabu (30/10), seorang bocahperempuan berusia delapan tahun terpaksa menderita cedera tulang belakang dan menjadi lumpuh karena dipaksa melakukan push up usai salah membaca teks.
Kini setelah tiga tahun kondisinya juga tak kunjung membaik.
Bahkan sampai-sampai hutang orangtua bocah ini menumpuk demi membayar perawatannya.
Akhirnya orangtua bocah ini pun memutuskan untuk menuntuk sekolahan yang menyebabkan putrinya menjadi lumpuh.
Awalnya kejadian tersebut terjadi pada 6 Desember 2016.
Saat itu bocah dari Kota Pingxiang, provinsi Jiangxi, China ini salah membaca sesuatu yang diajarkan.
Ia pun kemudian disuruh melakukan push up sebagai hukuman atas kesalahannya ini.
Ia pun sudah hampir menyelesaikan delapan kali push up, sayangnya teman-temannya merasa hukuman itu tidak cukup.
Ia pun akhirnya melakukandua kali lagi push up yang kemudian malah membuat punggungnya merasa sakit.
Bocah ini pun sadar tidak bisa bangun dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Ketika di rumah sakit ia pun merasa tidak bisa menggerakkan tubuh bagian bawahnya, namun pihak rumah sakit tidak dapat menemukan penyebabnya.
Ia pun kemudian dipindahkan ke rumah sakit lain dan bocah ini didiagnosa telah menderita cedera saraf tulang belakang sehingga membuat tubuh bagian bawahnya mengalami kelumpuhan.
Sayangnya karena masalah keuangan, keluarganya tidak bisa membayar perawatan untuk putrinya ini dan kian lama kondisinya makin memburuk.
Bocah ini pun menderitaskoliosis, deformasi tulang rusuk dan penyusutan kaki yang parah.
Biaya perawatan untuk putrinya ini sejak cedera sudah mencapai lebih dari 200.000 yuan (sekitar Rp 396 juta).
Namun pihak sekolah dan departemen pemerintah hanya mengganti rugi sebesar 60.000 yuan (Rp 119 juta).
Hal tersebut membuat orangtua gadis ini merasa bahwa sekolah tidak mau bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada putrinya.
Orangtua bocah ini kemudian memutuskan membawa masalah tersebut ke pengadilan.
Pihak sekolah sempat ditanya mengenai cidera bocah tersebut ada hubungannya dengan hukuman push up yang dilakukan mereka, mereka pun menegaskan bahwa mungkin saja hubungan sebab akibat dari kedu peristiwa itu.
Hingga kini kasus ini masih berlanjut.
Pihak sekolah menanggapi bahwa mereka akan bekerja sama dengan penyelidikan yang dilakukan pengadilan dan akan tetap menghormati segala keputusannya.(*)