Find Us On Social Media :

Cucuran Air Mata Suarakan Kepedihannya, Tangan Ibunda Afridza Hanya Bisa Menggapai Layar Televisi yang Siarkan Detik-detik Jatuhnya Sang Putra, Para Pelayat Larut dalam Kesedihan

Afridza Syach Munandar merupakan pembalap masa depan Indonesia.

"Saya melihat cucu saya lebih pendiam. Orangnya memang agak pendiam. Tapi kali ini lebih. Suatu kali saat dia masuk kamarnya, saya tanya kenapa, ada apa. Tapi dia tidak bilang apa-apa," kata Besset yang pada tahun 70an adalah pembalap perempuan di Tasikmalaya.

Saat itu Besset tak menaruh curiga apa-apa.

Dia hanya berfikir mungkin Afridza sedang agak tertekan karena akan ikut dua race dengan jadwal berdekatan.

Baca Juga: Lama Tak Muncul di Layar Kaca, Komedian Ucok Baba Kini Banting Setir Beralih Profesi, Lihat Kabarnya Sekarang yang Sering Ketemu Banyak Orang

Yaitu final ATC 2019 di Sirkuit Sepang, Malaysia serta One Prix di Surabaya.

"Ternyata inilah kejadiannya. Walau berat, tapi kami menerima ikhlas dan mudah-mudahan Afridza mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT," ujarnya.

Impian Pupus

Dilansir dari Youtube TVOneNews, Sabtu (2/11/2019), Afridza menekuni dunia balap sejak usia 10 tahun. 

Baca Juga: Berdiri Kokoh Meski Gempa Palu Menerjang, Rumah Mewah Berlapis Emas Milik Dokter Kakak Musisi Terkenal Ini Jadi Saksi Dahsyatnya Tsunami, Pemiliknya Bocorkan Amalan Pembuat Mereka Kaya Raya dan Disegani

Afridza bercita-cita dapat masuk ke ajang Moto GP melalui ajang balapan Asia Talent Cup (ATC) yang justru menjadi ajang terakhir di hidupnya.