Find Us On Social Media :

Membuatnya Sampai Dipecat IDI, Ternyata Seperti Ini Cara Kerja 'Cuci Otak' yang Dilakukan Dokter Terawan

Presiden Joko Widodo telah melantik MayJend dokter Terawan Agus Putranto menjadi Menteri Kesehatan pada Rabu (23/10/2019).

GridHot.ID - Berapa waktu belakangan, nama Terawan Agus Putranto kerap digaungkan di media.

Terlebih, saat pria yang juga berprofesi sebagai dokter itu resmi menjabat sebagai Menteri Kesehatan dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Usut punya usut, Terawan merupakan sosok yang sempat menjadi kontroversi.

Baca Juga: Tak Tersedia di Desa, Gadis-gadis di Kenya Terpaksa Lakukan Hubungan Intim Demi Dapatkan Selembar Pembalut

Mengutip artikel NOVA yang terbit pada April 2018 silam, Terawan ternyata sempat mendapatkan sanksi pemecataan dari keaggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) selama 12 bulan.

Sanksi tersebut muncul akibat metode 'cuci otak' yang dilakukan oleh Terawan selama ini.

Lalu, seperti apa sejatinya metode 'cuci otak' yang dilakukanTerawan?

Baca Juga: Kini Jadi Istri Ahok, Rupanya Seperti Ini Perilaku Puput Nastiti Devi yang Dibongkar oleh Tetangganya Sendiri

Dilansir dari berbagai sumber, penyakit stroke disebabkan oleh terhambatnya aliran darah ke otak lantaran penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah karena plak (biasanya berupa lemak). 

Metode 'cuci otak' yang dilakukan Terawan menggunakan obat heparin untuk menghancurkan plak tersebut.

Selain menghancurkan plak, Heparin juga menimbulkan efek anti pembekuan di pembuluh darah.

Baca Juga: Ketika Inul Daratista Akhirnya Meluapkan Rasa Sakit Hatinya pada Rhoma Irama: Seringkali Kalau Bersamaan, Saya Disuruh Pulang, Katanya Nggak Mau Sepanggung Sama Saya

Heparin dimasukkan lewat kateter yang dipasang di pangkal paha pasien, menuju sumber penyumbatan pembuluh darah penyebab stroke di otak.

Sumbatan itu kemudian dibersihkan menggunakan metode Digital Substraction Angiogram (DSA), sehingga pembuluh darah kembali bersih dan aliran darah pun kembali normal.

Metode yang biasa disebut juga dengan brain flushing tertuang dalam disertasi Terawan yang bertajuk "Efek Intra Arterial Heparin Flushing Terhadap Regional Celebral Blood Flow, Motor Evoked Potensial, dan Fungsi Motorik pada Pasien dengan Stroke Iskemik Kronis".

Baca Juga: Dulu Jualan Pisang Keliling, Kini Wanita Ini Jadi Atlet Voli Ternama Indonesia, Pekerjaan Tetapnya Membela Negara Bikin Siapa Saja Tak Menyangka

Dalam prakteknya, pasien bisa sembuh dari penyakit stroke,  4-5 jam setelah operasi.

Terawan mengaku, dia sudah menerapkan metode tersebut untuk mengatasi masalah stroke sejak tahun 2005.

"Sudah sekitar 40.000 pasien yang kami tangani," ujarnya.

Sedikitnya komplain dari masyarakat, dijadikannya sebagai bukti kevalidan atas metode yang diterapkannya.

Artikel ini telah tayang di NOVA dengan judul "Sudah Sembuhkan Puluhan Ribu Pasien Stroke, Ternyata Ini Dia Cara Kerja Terapi 'Cuci Otak' yang Dilakukan Dokter Terawan"

(*)