Sisir Anggaran Siluman Dinas Pendidikan, Anak Didik Ahok Dapati Kejanggalan, Ada Pasir Usai Lem Aibon, Anggota DPRD Jakarta Ini Sampai Kebingungan

Jumat, 08 November 2019 | 10:25
KOMPAS.com/RYANA ARYADITA UMASUGI

Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PDI-P Ima Mahdiah di ruangannya, lantai 4, gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (9/9/2019)

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID -Belakangan publikdihebohkandengan rancangan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020 DKI Jakarta.

Dalam rancangan tersebut ditemukan anggaran 'siluman' yang menunjukkan anggaran Rp 82 miliar hanya untuk membeli lem aibon.

Bahkan angka tersebut belum ditambah dengan nominal alat lain seperti komputer dan ballpoint.

Baca Juga:Lama Bungkam, Sosok Orang Dekat Prabowo Ini Bocorkan Alasan Ketum Gerindra Rela Jadi Menteri Pertahanan Jokowi, Singgung Perang Saudara Hingga Pembunuhan

Bocornya anggaran 'siluman' itu diungkap oleh anggota DPRD DKI Jakarta dari PSI, William Aditya Sarana melalui akun Twitter @willsarana.

Menurut data yang diambil William, lem aibon itu dibeli untuk 37.500 murid di DKI Jakarta.

Dikutip dari Kompas, hal tersebut lantas ditanggapi oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Baca Juga:Pemiliknya Disebut-sebut dalam Kisah Layangan Putus, Akun YouTube Ammar TV Tuai Kontroversi, Netizen Bongkar Kejanggalan dari Cerita Viral, Mencengangkan dan Bikin Penasaran

Sebelum diviralkan oleh PSI, Anies mengaku sudah mengkaji dan mengkritik anak buahnya yang menganggarkan kegiatan dengan anggaran janggal.

Menurutnya, kritikan dari PSI itu sebagai ajang pihaknya cari panggung sebagai anggota fraksi baru.

"Sebelum mereka ngomong, saya sudah ngomong. Saya sudah bicara di dalam (rapat internal Pemprov DKI Jakarta)."

Twitter/@willsarana
Twitter/@willsarana

Cuitan anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, William Aditya Sarana

Baca Juga:Pengikut Aliran Sesatnya Tersebar di Penjuru Indonesia Hingga Malaysia, Puang La'lang Ngaku Sebagai Maha Guru dan Rasul, Minta Para Anggota Bayar Rp 10 Ribu untuk Kartu Masuk Surga dan Perpanjang Umur 15 Tahun

"Saya sudah bicara sebelumnya, dan kita review. Bedanya saya tidak manggung. Bagi orang-orang baru, (jadi momen untuk) manggung. Ini adalah kesempatan beratraksi," ujar Anies ditemui di Balai Kota, Rabu (30/10/2019).

Tak hanya Wiliam, anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan Ima Mahdiah menemukan sejumlah anggaran janggal dalam dokumen KUA-PPAS untuk APBD 2020.

Anggaran-anggaran janggal tersebut ditemukan Ima saat menyisir anggaran Dinas Pendidikan.

Baca Juga:Gagal Jadi Mertua Ariel Noah, Inilah Sosok Anna Muler, Ibu Kandung Sophia Latjuba yang Jarang Terekspos

Diketahui, Ima merupakan anggota Komisi E bidang Kesejahteraan Rakyat yang mengurusi bidang pendidikan.

Ima mengatakan, pekan lalu dirinya melakukan pertemuan dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Ima kemudian meminta data anggaran dari dinas tersebut.

Baca Juga: Dipilih Langsung oleh Partai Gerindra untuk Dampingi Anies Baswedan, Ahmad Dhani Dikabarkan Bakal Jadi Wagub DKI Jakarta, Tinggal Menghitung Hari Menuju Kebebasan

"Kita masih menelusuri aku dibantu sama tim penyisir anak magang Fraksi PDI-P, nemuin hal-hal seperti contohnya pasir aku pikir ini kan bukan rehab. Di luar dari rehab ini bantuan BOP BOS itu kita telusuri," kata Ima saat ditemui di ruangannya di lantai 7, Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (7/11/2019).

Mantan staf Gubernur DKI Jakarta ke-15 Ahok ini mengaku menemukan sejumlah anggaran janggal seperti anggaran untuk pasir senilai Rp 52,16 miliar.

Ima bingung lantaran anggaran pasir masuk dalam Biaya Operasional Pendidikan SMP dan SMK.

Baca Juga: Anies Baswedan Ngaku Sudah Tahu Anggaran Siluman Sebelum Dibongkar Anggota DPRD DKI Jakarta, Yanuar Wijaya: Gak Kalah Sama Ki Joko Bodo

"Ini pasir di situ tertulisnya untuk alat peraga sekolah. Totalnya Rp 52 miliar buat apa itu? Dia di SMKN (jurusan) bisnis manajemen. Memangnya bisnis manajemen ada pasirnya?" jelas dia.

Ima mengungkapkan, anggaran pasir tersebut masuk dalam anggaran Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Pusat.

"Jadi pasir itu adanya di koloman aja di penyediaan BOP SMPN terus ada di BOP SMK jurusan bisnis manajemen terus ada lagi di BOP SMK teknologi pengadaan pasir ini nih. Terus ada lagi di wajib belajar 12 tahun, enggak tau apa yang digunakan dari pasir," tutur dia.

Baca Juga: Dilaporkan Fahira Idris ke Polisi Gara-gara Unggah Meme Anies Baswedan Berwajah Joker, Dosen Universitas Indonesia: Memang Dia Apanya Anies?

Diketahui,Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta membuka lowongan magang untuk bekerja bersama Fraksi PDI-P.

KOMPAS.COM/RYANA ARYADITA UMASUGI
KOMPAS.COM/RYANA ARYADITA UMASUGI

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah saat ditemui di ruangannya, lantai 7, Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Kamis (7/11/2019)

"Jadi kita mau ajak mahasiswa mereka ada yang fresh graduate ada yang sudah kerja mereka cuti mereka mau sumbangsih pikiran tenaga di sini sih," ujar Ima saat ditemui di ruangannya, lantai 4, Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2019).

Peserta magang akan ditempatkan di 3 bidang yaitu bidang budgeting, control, dan legislatif.

Baca Juga: Duduk Bersama Jokowi dan Anies Baswedan Saat Pengumuman Ibu Kota Baru, Inilah Sosok Gubernur Kaltim Isran Noor, Pernyataannya Tentang Lubang Bekas Tambang Batu Bara Sempat Viral Hingga Masuk dalam Film Sexy Killers

Mereka akan membantu tugas yang dijalankan oleh anggota DPRD Fraksi PDI-P.

Magang tahap 1 ini akan berlangsung dari bulan Oktober 2019 hingga Februari 2020.

Bahkan para peserta magang akan merasakan kinerja anggota DPRD DKI ketika mengajukan dan menghitung APBD.

"Kita fokus sampai bulan Februari. Karena Januari kan anggaran terus nanti mereka cek nih ada anggaran tapi belum dibangun, katanya mau dibangun di titik ini kok enggak ada mereka bisa infoin ke kami," tutup Ima.

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Kompas.com, Twitter