Find Us On Social Media :

Kuku-kukunya Copot Hingga Merambat Pakai Akar Pohon Demi Capai Puncak Gunung, Wanita Asal Pekalongan Ini Jadi Sosok Pendaki Tiga Zaman, Masih Aktif Meski Sudah Masuki Umur 66 Tahun

Wahyuni saat mendaki gunung ditemani anaknya

Baca Juga: Kebrutalan Gembong Narkoba Meksiko, Petani Lokal Dihabisi Nyawanya Hingga Tanah Mereka Dirampas Habis, Polisi dan Pemerintah Sampai Tak Berkutik

Anaknya kemudian menceritakan kalau ibunya selalu membawa ikan asin saat mendaki.

"Ibu paling suka membawa ikan asin saat mendaki, kudapan ikan asin nasi dan sambal menjadi favoritnya di puncak," jelas Mohammad Menang Susilo (28) anak bungsu Wahyuni.

Ibunya bahkan tek pernah minum susu saat muda namun hingga kini tak pernah memiliki masalah tulang.

Baca Juga: Jatuh Bangun Jadi Tukang Sayur, Siti Narimah Tak Menyangka Dirinya Kecipratan Anugerah, Anaknya yang Berprestasi Hingga Kuliah di Luar Negeri Buat Sang Ibu Diganjar Orang Tua Hebat 2019

Endang, kakak perempuan Menang mengatakan kalau ikan asin dengan sambal dan nasi merupakan lauk yang nikmat bagi ibunya.

"Ibu hanya bilang ikan asin, ditambahkan nasi dan sambal nikmat," paparnya.

"Kalau lelah ibu hanya bilang istirahat sebentar, namun bertahun-tahun kami mendaki bersama ibu, beliau tidak pernah mengeluh," imbuh Endang.

Baca Juga: Sang Ayah Menikah Lagi dengan Wanita Muda, Kembaran Mendiang Wayan Mirna Salihin Justru Singgung Soal Perselingkuhan: Dimulai Saat Telantarkan Istri dan Anak Demi Teman Kantor

Di usianya tersebut Wahyuni selalu mendaki gunung dengan sederhana demi menyalurkan hobinya.

Dikutip dari Halodoc, para pendaki memang harus menjalani latihan punggung dan bahu sebelumnya agar kuat menanggung beban ransel.

Penggunaan peralatan khusus seperti sepatu gunung dan jaket tebal juga penting agar keselamatan pendaki tetap terjaga.

Baca Juga: Petilasan Soekarno Ini Wujudnya Sangat Tak Biasa, Tangga Setapak Melintasi Bukit dan Jalan Jadi Pusat Perhatian, Lihat Penampakan Vila Riung Gunung

Namun dengan segala pengalamannya, Wahyuni sepertinya lebih paham bagaimana seharusnya mendaki gunung dan tetap menjaga kelestarian alam selama aktifitas pendakian.

(*)