Find Us On Social Media :

Bohong Besar Amerika Pada Dunia, Ini Kesaksian Terakhir Saddam Hussein Saat Diinterogasi Soal Senjata Pemusnah Massal, Intelijen CIA Lakukan Kesalahan Fatal

Tentara Amerika saat beroperasi di Irak

Gridhot.ID - Masyarakat dunia pasti mengingat terkait invasi Amerika Serikat kepada negara Irak.

Ternyata ada beberapa kesalahan fatal dari Amerika Serikat yang membuatnya tak maksimal dalam operasi mereka di Irak.

Hal tersebut diungkapkan oleh analis CIA, John Nixon yang pernah menginterogasi Saddam Hussein.

Baca Juga: Pengemudi Mobil Camry Disebut Polisi Berusaha Menolong Setelah Tabrak Pengguna Skuter Listrik, Padahal Saksi Sebut DH Hanya Singkirkan Tubuh Korban yang Nyangkut di Depan Kaca Mobil ke Pinggir Jalan

Hal tersebut diungkap Nixon pada 2016 lalu.

Ia dengan tegas mengatakan bahwa pemerintah AS melakukan kesalahan fatal dalam intervensi ke Irak.

Kesalahan fatal itu, terutama soal tudingan AS bahwa Irak menggunakan senjata pemusnah massal.

Baca Juga: Meski Pernah Diusir Saat Melayat Soeharto dan Dilabrak Anak Bambang Trihatmodjo, Mayangsari Kini Disebut Akur dengan Keluarga Cendana Hingga Kembaran Baju dengan Halimah, Cantikan Mana?

Tak hanya itu, CIA juga melakukan kesalahan soal kondisi kesehatan Saddam, kebiasaan, dan keterlibatannya dalam pemerintahan Irak.

Lebih dari itu, Nixon juga mengkritik perilaku George W. Bush yang memerintahkan invasi ke Irak.

Ia menyebut, Bush hanya mau mendengarkan topik yang mau didengarnya.

Baca Juga: Telantarkan Anak Sampai Diurus Pembantu, Artis Lawas Ini Terjerumus Aliran Sesat Padepokan Gatot Brajamusti, Rela Makan Makanan Jin Selama 9 Tahun Kaget Saat Tau Apa yang Sebenarnya Dikonsumsi

Dalam sebuah kesempatan, Nixon pernah bertanya kepada Saddam Hussein terkait niatnya menggunakan senjata pemusnah massal terhadap tentara AS di Arab Saudi.

Saat itu Saddam menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tak pernah memikirkan untuk menggunakan senjata pemusnah massal.

“Hal itu tak pernah dibahas. Menggunakan senjata pemusnah massal melawan dunia? Adakah orang yang mampu melakukannya? Siapa yang akan menggunakan senjata itu terhadap mereka yang tak pernah menyerang kami?” ujar Saddam kepada Nixon waktu itu, seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Masih Ingat Udin Sedunia, Begini Kehidupannya Sekarang Usai Tak lagi Wara-wiri di Layar Kaca

Ia menambahkan, pernyataan Saddam itu bukanlah hal yang ingin didengar Amerika Serikat.

Padahal, dugaan kepemilikan senjata pemusnah massal yang menjadi pembenar invasi kontroversial AS dan Inggris terhadap Irak.

Kesalahan intelijen terkait senjata pemusnah massal di Irak bukan satu-satunya kesalahan AS.

Baca Juga: Singgung Soal Perasaan Terkhianati, Maia Estianty Jadi Bulan-bulanan Juri Indonesia Idol, Bagaimana Ceritanya?

Nixon mengatakan, Saddam sudah memperingatkan soal nation building jika pemerintah Amerika Serikat ingin mengelola Irak.

“Anda akan gagal. Anda akan menyadari tak mudah untuk memerintah Irak,” tambah Saddam seperti disampaikan Nixon.

Masih kepada Nixon, Saddam mengatakan, pemerintah AS tidak memahami rakyat Irak karena AS tak memahami bahasa, pola pikir, sejarah, hingga cuaca negeri yang disebut sebagai Negeri 1001 Malam itu.

Baca Juga: Kembali Datang ke Rumah Ahmad Dhani untuk Rayakan Ulang Tahun Putra Sulungnya, Maia Estianty Berurai Mata Karena Memori, El Rumi: Bunda Jangan Nangis

Ternyata prediksi Saddam menjadi kenyataan. Irak kini terjerembab dalam kekacauan setelah Saddam disingkirkan.

Sejak itu, konflik bersenjata tak kunjung reda di Irak, dan sudah mengakibatkan setidaknya 200 ribu warga negeri itu tewas (data tahun 2016).

Saddam Hussein dieksekusi dengan cara digantung pada 2006, tiga tahun setelah ia ditangkap pasukan khusus AS di dekat kampung halamannya, Tikrit.

Baca Juga: Aksi Heroik Pengendara Motor di Sragen, Hadang Bus yang Ngeblong dengan Skuter Maticnya, Bukakan Jalan Untuk Pengendara Lain hingga Pukul Mundur Bus ke Jalur yang Benar

Lepas dari itu, ada pola serupa yang dilakukan Amerika Serikat ketika menginvasi Suriah beberapa hari yang lalu.

AS menuding, negara Bashar al-Assad itu telah menggunakan senjata kimia di Ghouta.

Meski begitu, hingga sekarang, belum ada bukti yang cukup valid bahwa al-Assad menggunakan senjata berbahaya itu?

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Menurut Analis CIA, Ini Beberapa Kesalahan Fatal Amerika ketika Menginvasi Irak, akankah Berulang di Suriah?

(*)