Find Us On Social Media :

Tak Lagi Menjabat di DPR RI, Fahri Hamzah Rela Jadi Debt Collector Tagih Hutang PKS Rp 30 Miliar, Siap Serahkan Semua Hasilnya Untuk yang Membutuhkan

Fahri Hamzah

Gridhot.ID - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dikabarkan masih menunggak hutang kepada Fahri Hamzah.

Padahal jika ditilik kembali, hutang tersebut sudah ditetapkan melalui jalur hukum.

Hutang denda itu diperkirakan sekitar Rp 30 Miliar.

Baca Juga: Selvi Ananda Telah Melahirkan, Adik Jan Ethes Disebut Bakal Punya Karakter Seperti Ini, Prediksi Weton Jadi Patokan

Denda yang kini menjadi utang imbas pemecatan serta pencemaran nama baik itu kini diplesetkan Fahri Hamzah dalam sebuah lagu.

Lagu yang diplesetkan Fahri Hamzah adalah sebuah lagu milik Peterpen berjudul 'Topeng" yang populer pada tahun 2003 silam.

Dalam salah satu baitnya, lagu dalam Album Taman langit itu mengisahkan kepada seorang kekasih untuk berhenti berpura-pura.

Baca Juga: Amerika dan Eropa Tak Ada Apa-apanya, Trik Kompak Ini Bikin Pasukan TNI Berciri Khas Unik Dibanding Negara Lainnya, Pendidikan Komando yang Brutal dan Menakutkan Jadi Cikal Bakal

Permintaan itu dianalogikan lewat bait 'Tapi buka dulu topengmu' yang kian populer hingga saat ini.

Menyadari permintaannya tidak kunjung dipebnuhi, Fahri klewat akun twitternya @Fahrihamzah; pada Jumat (15/11/2019), menuliskan status dengan banyak emoji tersenyum.

Dalam status itu, Fahri menuliskan tagar #TapiBayarDuluUtangmu dan menuliskan Peterpan yang segera diasosiasikan dengan hutang PKS kepadanya yang mencapai Rp 30 miliar.

Baca Juga: Ruwet dan Saling Sikut, Kapolda Papua Sebut KKB Pengangguran dan Cari Perhatian, Paulus Waterpauw: Mau Makan Enak Caranya Seperti Itu

"#TapiBayarDuluUtangmu (Peterpan)," tulis fahri Hamzah.

"Untung ada keputusan hukum negara..kalau tidak orang disuruh lupa dan disuruh move oN...padahal perang melawan kezaliman adalah perang ingatan melawan lupa..," tambahnya. tetap dengan tagar #TapiBayarDuluUtangmu.

Menurutnya, setiap orang boleh memaafkan tindakan aniaya, penyiksaan dan kezaliman, tetapi Fahri menegaskan kepada setiao orang untuk melupakannya peristiwa.

Baca Juga: Inilah Garis Tangan Calon Orang Kaya, Apakah Kalian Termasuk?

Sebab, lanjutnya, melupakan artinya mengundang kejahatan yang sama, sehingga mengingat adalah cara untuk melawan agar orang lain tidak menjadi korban.

Jadi Debt Collector

Demi menyukseskan pembayaran utang PKS kepada dirinya, Fahri mengaku rela menjadi debt collector.

Baca Juga: Posting Status Saat Hadiri Pameran Foto di Jakarta, Twitter Susi Pudjiastuti Dibanjiri Ungkapan Kangen Netizen: Kangen Berita Penenggelaman Kapal

Sebab semua uang yang didapat katanya akan disumbangkan seluruhnya kepada fakir miskin dan anak-anak terlantar.

Dirinya mengaku tidak akan mengambil sepeserpun dari uang ganti rugi itu.

"Kalau saya turun menjadi penagih hutang (debt collector) Saya rela demi menuntaskan tugas saya pada sebuah kezaliman. Hasil tagihan itu bukan untuk saya. Sepeserpun saya takkan ambil. Tapi untuk Faqir miskin dan anak2 terlantar, serta anak2 bangsa yg hidupnya tersingkirkan," tulis Fahri.

Baca Juga: Jaringan Seluler Rahasia Hingga Ribuan Pesawat Terbang, Ini 8 Daftar Kekayaan Kim Jong Un, Nyaris Punya Segalanya Pantas Sang Diktator Korea Utara Tak Pedulikan Dunia

"Bagi yang tertagih sederhana saja kan. Penuhi keputusan hukum dan jalani secara sukarela. Memang keadilan itu mahal. Maka jangan pernah berbuat zalim. Ongkosnya mahal. Alangkah tidak baik kalau juru sita datang membuat garis pembatas bahwa harta saudara disita demi hukum," tambahnya.

Menurutnya, memang agak memalukan menagih, tetapi sebenarnya lebih malu menjadi seorang tertagih.

Apalagi di Indonesia menurutnya pihak yang menuntut sering kali tampak lebih buruk daripada pihak yang dituntut.

Baca Juga: Sempat Nikmati Sebagian Harta Bambang Trihatmodjo Saat Jadi Istri Siri, Mayangsari Kini Justru Gigit Jari, Kekayaan Rp 14 Triliun Milik Sang Suami Justru Jatuh ke Anak Tiri

"Itulah yg menjelaskan usia kita hidup di bawah kezaliman dan kolonialisme lebih lama dari kita merdeka," ungkap Fahri.

"Tapi, Untuk melawan lupa.. Dan menegakkan ingatan bahwa kezaliman itu berbahaya.. kita harus tetap bicara dan waspada... orang2 pinggiran itu mudah dilupakan dan yang berkuasa terus saja berjalan dengan agenda mereka.. termasuk berkomplot untuk mengalahkan yang lemah...," tambahnya.

Menutup kicauannya, serupa dengan lirik lagu yang dinyanyikan oleh Ariel itu, Fahri mengingatkan adanya kebohongan dalam penampilan para penguasa.

Baca Juga: Kisah 2 Bocah Hantu, Dikucilkan Peradaban Gara-gara Suara Melengking dan Gigi Tajam, Harus Selalu Diguyur Air Agar Tak Kepanasan

Mereka katanya akan sangat santun dan mempesona untuk menarik hati rakyat.

Namun, Fahri mengingatkan agar jangan cepat tertarik dan tertipu sehingga melupakan hingga mengulang kesalahan.

"Kezaliman apabila berkuasa, sering mampu mengubah wajahnya menjadi santun dan mempesona luar biasa..kita harus tetap melawan dan menunjukkan wajah asli mereka. Inilah yang menjadi pertarungan sepanjang massa. Perang ingatan melawan lupa. Ini esensi dari apa yang Sy lakukan," jelasnya.

Baca Juga: Pasang Pagar Besi di Area Kemudi, Emak-emak Sopir Taksi Online Buat Terobosan Baru Sistem Keamanan Mobil, Bikin Pemisahan dengan Penumpang Agar Tak Mudah Diserang

Artikel ini telah tayang di Warta Kota dengan judul Tagih Utang PKS, Fahri Hamzah Plesetkan Lagu Peterpan Jadi 'Tapi Bayar Dulu Hutangmu.'

(*)