Find Us On Social Media :

Marahnya Krincingwesi, Jadi Awal Mula Terbentuknya Gunung Merapi, 2 Empu Pembuat Keris di Tengah Pulau Jawa, Jadi Biang Keladi

Gunung Merapi yang melut pada Minggu pagi (17/11/2019)

Baca Juga: Jadi Anggota DPR RI, Krisdayanti Utarakan Rasa Sesalnya: Waktu Semakin Tersita, Beli Baju Kantor, Beli Baju batik

Para dewa sudah meminta ijin agar keduanya menggeser kegiatannya tersebut.

Namun kedua empu menolak keras permintaan para dewa dengan alasan keris hampir jadi.

Dewa Krincingwesi yang marah kemudian mengangkat puncak gunung Jamurdipo yang kemudian dilemparkan ke lokasi kedua empu.

Baca Juga: Rumah Tangga Krisdayanti dan Raul Lemos Jadi Sorotan Sejak Unggahan Soal Perselingkuhan Mencuat ke Publik, Aurel Hermansyah: Terkadang Diam Lebih Baik

Efeknya kedua empu terkubur puncak gunung tersebut hingga mati.

Peristiwa tersebutlah yang membuat gunung itu diberi nama Gunung Merapi yang artinya tempat perapian kedua empu.

Hingga akhirnya Merapi diyakini memiliki keraton makhluk halus yang dipimpin roh Empu Rama dan Empu Permadi.

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh Sengatannya, Tawon Ndas Kembali Merenggut Nyawa 2 Warga Klaten

Roh keduanya juga disebut sebagai Eyang Merapi.

Berdasarkan mitos para masyarakat, bila Merapi meletus dan kemudian memakan korban, maka korban tersebut menjadi abdi dalem di keraton.

Namun adapula mitos yang mengatakan korban gunung Merapi merupakan hasil dari keserakahaannya mereka.

Baca Juga: Baru 2 Bulan Pacaran dengan Kakeyi, Rio Ramadhan Kepergok Berduaan dengan Perempuan Cantik, Siapa Dia?

Para 'penjaga' Merapi dikatakan melindungi warganya dari bencana.

Termasuk memberikan tanda jika gunung itu akan meletus sehingga para warga bisa menyelamatkan diri lebih awal.

Pertanda tersebut muncul lewat isyarat atau wangsit yang didapat dari mimpi: bisa berujud orang tua berjubah atau berupa gejala alam seperti suara bergemuruh, tanah bergetar, atau turunnya hewan-hewan liar.

(*)