Find Us On Social Media :

Ditusuk Hingga Tangannya Sobek Sampai Paspor dan Tas Juga Dirampas, Ini Perilaku Biadab Suporter Negeri Jiran ke Suporter Indonesia, Picu Amarah WNI Hingga Serukan Ganyang Malaysia

Menpora Malaysia Syed Saddiq komentari kasus penusukan suporter Indonesia

Dikutip dari Juara.net, Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq, akhirnya angkat suara soal dugaan kekerasan terhadap beberapa pria yang diyakini suporter Timnas Indonesia.

Syed Saddiq sebelumnya tidak berkomentar mengenai laporan insiden penyerangan terhadap para suporter Timnas Indonesia pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia di Stadion Nasional Bukit Jalil pada Selasa (19/11/2019).

Namun, menteri berusia 26 tahun tersebut mengatakan bahwa ia menjanjikan penyelidikan transparan apabila ada laporan yang masuk ke pihak kepolisian.

"Saya sudah meminta pihak kepolisian untuk mengatasi. Kalau ada pihak yang dipukul, tolong suruh dia buat laporan ke pihak polisi," tulis Syed Saddiq mengomentari unggahan Permadi.

Baca Juga: Obok-obok Malaysia, India Hingga Argentina, Inilah Fakta Pasukan Gurkha, Satu dari 4 Pasukan Legendaris Dunia, Bergerak Bak Bayangan Sampai Namanya Saja Sudah Bikin Minder Lawan

"Kami pastikan ada pengusutan dan investigasi yang transparan. Keadilan adalah untuk semua, tak hanya Malaysia atau Indonesia," tulisnya lagi.

Kejadian pengeroyokan hingga menimbulkan korban penusukan yang dilakukan suporter Malaysia ini memicu amarah warga Indonesia.

Salah satunya ditunjukkan oleh presenter Darius Sinathrya dan komedian sekaligus aktor, Arie Kriting.

Kedua tokoh ini sama-sama meminta tanggung jawab Menpora, Malaysia, Syed Saddiq atas terjadinya pengeroyokan dan penusukan suporter timnas Indonesia.

Hal itu disuarakan Darius dan Arier melalui sebuah tulisan yang diunggah pada akun Twitter pribadi.

Baca Juga: Tragis! Kisah Kematian Wanita Simpanan Mantan PM Malaysia, Dibunuh Saat Hamil dan Jasadnya Diledakkan dengan Bom Perang, Begini Pengakuan Pelaku

Darius secara tegas meminta pemerintah Indonesia mengajukan protes resmi terhadap pemerintah Malaysia dan menuntut para pelaku dijerat hukum.