Find Us On Social Media :

Duduk di Honai Sambil Pegang Kampak, Gembong KKB Papua Iris Murib Berhasil Dibuat Tak Berdaya, Diciduk Satgas TNI Usai Diintai Selama 2 Hari

Ilustrasi KKB Papua

Gridhot.ID - Polri berhasil menangkap dedengkot penyerangan yang menewaskan tiga anggota polisi yang tewas adalah Briptu Ridho, Bripda Arman dan Bripda Ilham di Polsek Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, 27 Desember 2015.

Dalam penyerangan itu, KKB Papua juga tersebut merampas 6 pucuk senjata jenis AK 47 2 pucuk, moser 3 pucuk, SS-1 2 pucuk dan magazen 1 kotak.

Sosok dedengkot KKB yang bertanggung jawab atas penyerangan tersebut adalah Iris Murib.

Baca Juga: Harus Bisa Melawan Nafsu, Anggota Polisi Digital Korea Punya Tugas Hanya Menyaksikan Film Dewasa Selama 24 Jam, Ternyata Ada Misi Khusus Dibaliknya

Melansir media lokal, tabloid nusantara, Iris Murib dibekuk di Kali Pindah-pindah, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, Kamis (21/11/2019).

Penangkapan Iris Murib dibenarkan Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto.

Ia mengungkap kronologi penangkapan Iris Murib yang sudah diintai selama 2 hari.

Baca Juga: Pesan Surat Petikan Keputusan Gubernur Seharga Rp 1,5 Juta, Janda Asal Jepara Jadi Joki CPNS Beromeset Miliaran Rupiah, Saat Diciduk Ini yang Didapati Polisi, Mirip Pegawai Betulan

Kapendam menerangkan bahwa penangkapan tersebut dimulai sekitar pukul 12.30 WIT, dimana Satgas TNI yang selama 2 hari melakukan pemantauan terhadap pergerakan Iris Murib yang mengarah dari Kota Timika ke arah Jl. Trans Nabire-Timika.

Pada pukul 14.00 WIT setibanya di Kali Pindah-Pindah, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, Satgas TNI melihat Iris Murib sedang duduk di dalam honai bersama dengan 6 orang laki-laki dengan memegang parang dan kampak serta bersama beberapa perempuan dan anak kecil.

Pada pukul 14.21 WIT anggota Satgas TNI yang sudah mengetahui keberadaan Iris Munib berhasil melakukan penangkapan terhadapnya.

Saat hendak diamankan Iris Murib sempat melakukan perlawanan namun berhasil dilumpuhkan, selanjutnya dibawa ke Posko Satgas TNI untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Baca Juga: Jadi Buronan Netizen Usai Kabur dari Kampung, Pemuda Asal Boja Nekat Hajar Kakeknya Sendiri yang Sudah Renta, Hanya Bisa Pasrah Saat Ditendang dan Ditempeleng

Terbaru Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengkonfirmasi penangkapan Iris Murib.

Kapolda Papua menduga Iris Murib turun ke Timika diduga untuk mencari dukungan logistik guna mendukung aksi yang akan mereka lakukan.

Paulus mengakui Iris Murib terlibat dalam penyerangan Mapolsek Sinak yang menewaskan tiga anggota Polri, 27 Desember 2015.

Melansir kompas.com, Polsek Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, diserang sekelompok bersenjata Minggu (27/12/2015) malam.

Baca Juga: Awalnya Dicibir Tetangga karena Pasang Harga Tak Nalar, Kini Warung Soto Rp 1000 Milik Sukarni Dipenuhi Pelanggan, Tak Sedikitpun Merasa Rugi : Alhamdulillah Bisa Beli Mobil

Akibat penyerangan itu, tiga personel kepolisian tewas dan beberapa pucuk senjata dirampas kelompok penyerang.

Korban tewas dalam serangan itu adalah Briptu Ridho, Bripda Arman, dan Bripda Ilham.

Ketiganya terkena luka tembak yang datang dari kelompok orang tidak dikenal dari belakang polsek.

Selain terlibat penyerangan Polsek Sinak, Iris Murib juga terlibat penyerangan di Kampung Olenki, Muara, Ilaga, yang berujung baku tembak dengan TNI/Polri.

Dalam baku tembak ini, seorang balita tewas dan 6 orang terluka.

Baca Juga: Niat Hati Puaskan Nafsu Bersama Waria Langganannya, Pensiunan PNS Ini Nasibnya Justru Berakhir Naas, Mayatnya Ditemukan Warga Tergeletak di Emperan Toko

Melansir akun facebook Surga Kecil yang Jatuh ke Bumi, berdasarkan kesaksian korban, Iris Murib termasuk anggota KKB Papua yang membuat kekacauan seperti melakukan pemukulan, pemerasan bahkan memperkosa wanita.

Sebelumnya Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw menegaskan tidak akan mentoleransi setiap gerakan yang memiliki potensi pada terjadinya gangguan keamanan.

"Mungkin kalau mereka hanya sekadar mau beribadah ‘monggo’, tapi aksi yang kelewatan pastinya akan kami tindak karena saat ini kami sedang sindroma. Sampai saat ini, masyarakat masih khawatir bahwa jangan sampai kejadian-kejadian yang lalu terulang lagi," ujar Paulus seperti dilansir tribun papua, Selasa (19/11/2019).

Baca Juga: Terlanjur Bacakan Al Fatihah di Segelas Air, Tri Rismaharini Kaget Saat Tau Orang Kesurupan di Hadapannya Hanya Pura-pura : Gak Jelas Arek-arek Iku!

Aparat keamanan, baik TNI maupun Polri, kini tengah melakukan cipta kondisi agar kerusuhan yang terjadi di beberapa daerah di Papua tidak terulang lagi.

Menurut Paulus, trauma yang diderita para korban kerusuhan belum hilang sehingga aparat keamanan akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga situasi tetap kondusif.

"Ketakutan demi ketakutan itu yang harus kami hindari," tutur dia.

"Untuk itu sampai saat ini, kami masih melakukan upaya-upaya pendekatan dan melakukan komunikasi dengan pihak tersebut."

Baca Juga: Berdiri Sejak Tahun 1994, Warung Kecil Legendaris di Solo Ini Diburu Pembeli hingga Rela Antre untuk Rasakan Kesegaran Es Tehnya, Si Penjual Ungkap Resep Rahasianya

"Pihak-pihak tersebut adalah mereka yang melakukan aksi, mereka mendukung, menjadi tokoh-tokoh, dan lain sebagainya."

Paulus juga menyebut beberapa daerah yang dianggap rawan menjelang 1 Desember.

Daerah yang dimaksud adalah, Kabupaten Jayawijaya, Timika, Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Intan Jaya, Yahukimo, Tolikara dan Kabupaten Nduga.

Baca Juga: Warga Serang Grebeg 'Mobil Goyang' yang Terparkir di Depan Pusat Perbelanjaan, Sepasang Remaja Mesum di Dalamnya Berhasil Diamankan, Pelaku Wanita yang Masih Pelajar Mengaku Dipaksa

Namun, ia menegaskan, TNI-Polri sudah membuat strategi untuk meminimalisir risiko terjadinya konflik.

Siapkan Sejumlah Langkah Antisipasi

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menyebutkan adanya ancaman menjelang perayaan hari ulang tahun (HUT) Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada 1 Desember 2019 mendatang.

Namun, dia tidak menjelaskan lebih lanjut apa ancaman yang akan dilakukan kelompok OPM.

"Ada (ancaman), mereka ingin merayakan hari ulang tahun kemerdekaan bangsa Papua Barat atau West Papua yang sudah mereka peringati sejak 1962 itu versi mereka," kata Paulus Waterpauw dalam acara diskusi di Gedung IASTH, Kampus UI Salemba, Jakarta, Selasa (12/11/2019).

Baca Juga: Kesal Tak Mau Diajak Rujuk, Untung Nekat Beberapa Kali Teror Rumah Mantan Istri dengan Mercon, Kini Niat Jahatnya Gagal dan Harus Dirawat di Rumah Sakit

Meskipun ada ancaman, Kapolda Papua memastikan, aparat kepolisian telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk mencegah terjadinya tindakan-tindakan yang tidak diinginkan.

Caranya dengan membangun kedekatan lewat komunikasi intensif dengan tokoh-tokoh Papua.

"Upaya yang kita lakukan juga yang kita sudah menyiapkan berbagai cara-cara bertindak untuk mengantisipasi itu semua," ungkapnya.

"Sembari kita pendekatan membangun komunikasi kemudian juga melakukan cipta kondisi."

Baca Juga: Gendong Belakang Putrinya Pakai Kain Jarik, Tukang Tambal Ban Ini Bikin Haru Netizen, Terpaksa Rawat Sendiri Anaknya Usai Sang Istri Meninggal Dunia

Lebih lanjut, dia menambahkan, pihaknya juga akan melakukan sejumlah acara dan aktivitas di Papua jelang HUT OPM awal Desember 2019.

Khususnya bagi kalangan anak muda Papua.

"Jadi anak-anak muda kita buat agenda berbagai aktivitas, event-event olahraga, kesenian dan arahan-arahan ceramah yang itu kita lakukan," katanya.(*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul "Dedengkot KKB Papua Iris Murib Ditangkap yang Bikin 3 Polisi Tewas di Polsek Sinak"