Find Us On Social Media :

Kesengsemnya Anak Muda Bisa Jadi Titik Awal Kehancuran Bangsa, Ramalan Presiden Soeharto Soal Kondisi Indonesia di Tahun 2020 Hampir Benar Adanya, Baru Terungkap Usai Seperempat Abad Berlalu

Soeharto

Gridhot.ID – Siapa yang tak mengenal sosok Presiden ke-2 RI, Presiden Soeharto?

Pribadi yang dikenal tegas dan dicap beberapa orang sebagai diktator ini telah memberikan kontribusi pembangunan bagi negara ini.

Sepanjang pemerintahannya, Presiden Soeharto mencatat sejarah sebagai presiden terlama yang memimpin Indonesia, yakni selama 32 tahun.

Baca Juga: Dikenal dengan Sejarah dan Kemegahannya, Ternyata Keluarga Kerajaan Inggris Miliki 10 Aturan Unik dalam Kehidupannya, Dari Pakaian Pangeran Harus Dicuci dengan Tangan Hingga Larangan Tayangan Humor di TV

Meski masa kepimpinannya berakhir pada tahun 1998, siapa sangka Presiden Soeharto pernah meramalkan soal kondisi Indonesia di tahun 2020.

Ya, ini terungkap lewat sebuah unggahan yang dibagikan Siti Hardijanti Rukmana atau yang akrab disapa Tutut Soeharto.

Lewat Instagram pribadinya @tututsoeharto pada Kamis (21/11/2019), putri sulung Presiden Soeharto itu membagikan sebuah video singkat berisi pidato sang negarawan.

Baca Juga: Diberikan Perlakuan Spesial oleh Presiden, 7 Tafsus Milenial Presiden Jokowi Punya Bayaran Menggiurkan, Jam Kerja Diibaratkan Seperti Magang dengan Gaji Mencapai Rp 51 Juta

Rupanya pidato tersebut disampaikan sang presiden tatkala menghadiri Pencanangan Gerakan Nasional Pelestarian dan Pengamalan Nilai Kepahlawanan di Surabaya pada 23 November 1995 silam.

Bukan sembarangan, ucapan demi ucapan Presiden Soeharto dalam pidato tersebut seolah terasa bagaikan firasat.

Bagaimana tidak, pidato tersebut nyatanya mampu memprediksi kondisi bangsa Indonesia 24 tahun setelahnya.

Dalam unggahannya, Tutut Soeharto menuliskan penjelasan singkat tentang apa yang disampaikan sang ayah dalam pidatonya.

Baca Juga: Mengintai Bak Elang Cari Mangsa, China Terbangkan Pesawat Pembom Nuklir H-6K Hanya Untuk Pantau Wilayah Maritimnya, Lintasi Laut China Selatan Termasuk Indonesia

Tak main-main, Presiden Soeharto ternyata sudah memperingatkan soal hantaman globalisasi bahkan sejak tahun 1995!

Bapak sejak tahun 1995 sudah mengingatkan akan situasi globalisasi di mana banyak serbuan produk asing.”

Salah satu bentengnya adalah cinta produk dalam negeri, agar produsen dalam negeri tidak mati.

Mari kita hidupkan kembali nasionalisme kita, dengan mencintai, membeli dan menggunakan produk dalam negeri," tulis Tutut Soeharto di kolom caption.

Baca Juga: Pegang Prinsip 'Pantang Pulang Sebelum Hancurkan Musuh', Ternyata Ini yang Buat Raider Kostrad Pasukan Anti-Gerilya TNI AD Bermental Baja, Tetap Latihan Keras Saat Bulan Ramadhan

Seperti inilah isi pidato Presiden Soeharto di acara Pencanangan Gerakan Nasional Pelestarian dan Pengamalan Nilai Kepahlawanan di Surabaya pada 23 November 1995 silam.

Di awal penuturan, sang presiden memperingatkan kaum muda untuk mencintai Tanah Air, khususnya produk dalam negeri.

“Anak-anak pelajar sekarang harus disiapkan sekarang untuk mencintai Tanah Air, untuk mencintai produk dalam negeri.”

“Jika kelak di kemudian hari dalam rangka mempersiapkan kompetisi bersaing dengan negara besar lain kita masih kurang baik, kurang sempurna untuk menghadapi banjirnya daripada barang-barang itu.”

Baca Juga: Tak Kuat Tahan Derita Penyakitnya, Turis Asal Belanda Ini Nekat Akhiri Hidupnya dengan Gantung Diri Gunakan Seutas Kabel Cas Ponsel, Tinggalkan Surat Wasiat dengan Isi Pesan Mengharukan

“Maka hanya dengan mencintai Tanah Air maka para remaja yang akan hidup tahun 2020 akan menjadi benteng daripada kelangsungan hidup negara dan bangsa,” ungkapnya.

Bak firasat, Presiden Soeharto seolah mampu meramalkan kaum muda Indonesia di masa depan bakal lebih menyukai produk asing lantaran dibanderol dengan harga yang lebih murah.

“Kalau daripada para pemuda nanti kesengsem daripada produk yang murah yang baik tapi hasil di luar negeri hancur daripada bangsa ini.”

Baca Juga: Dekat dengan Indonesia, Negara Tetangga Ini Masuk Daftar Pemilik Pasukan Terkuat di Dunia, Bersama Rusia Menjelma Jadi Mimpi Buruk Militer Banyak Negara, Ini Rahasianya

“Apa? Produknya nggak ada yang membeli. Kalau nggak ada yang membeli pabriknya tutup lantas semua tidak bisa bekerja, tidak bisa makan,” sambungnya kemudian.

Tak ayal, Presiden Soeharto mengharap pihak perguruan tinggi untuk mempersiapkan diri sebelum menghadapi persaingan globalisasi.

“Ini merupakan salah satu yang perlu kita siapkan, jadi daripada semua pendidikan, lebih-lebih semua perguruan tinggi harus mampu mempersiapkan. Bukan kita curang, tidak. Tapi kita menyelamatkan negara.”

“Kita sekarang harus meningkatkan daya saing kita yang tinggi. Dan pasti kita dapet. Kita yakin!”

Baca Juga: Gelagapan Dibentak Anggota Kopaska TNI di Atas Kapalnya Sendiri, Militer Malaysia Kabur Meski Serka Ismail Datang dengan Perahu Karet dan Tanpa Senjata, Ganggu Pembangunan Mercusuar Berujung Angkat Jangkar

“Tapi andaikan tidak, senjatanya mulai sekarang adalah nasionalisme. Mencintai Tanah Air, mencintai produk dalam negeri harus mulai sekarang,” tandasnya.

Seperti diketahui, Indonesia bakal menghadapi pasar bebas di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) tahun depan.

Mengutip Kompas.com (26/08/2014), Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan memberlakukan perdagangan bebas untuk sektor perbankan akan dimulai pada tahun 2020 mendatang. (*)

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul "Sudah Diramalkan Sejak 24 Tahun Lalu, Begini Prediksi Presiden Soeharto Soal Kondisi Indonesia di Tahun 2020: Hancur Bangsa Ini…"