Find Us On Social Media :

Tampik Pernah Selingkuh dengan Janda, Politisi Ini Sekarang Komentari Staf Khusus Presiden Jokowi, Sebut Hanya Pajangan Saja

Fadli Zon komentari masalah staf khusus presiden yang dianggap sebagai pajangan saja

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Gridhot.ID - Staf Khusus Presiden yang datang dari kaum milenial lagi-lagi mendapatkan kritikan pedas.

Diketahui sebelumnya Presiden Joko Widodo telah memperkenalkan para staf khususnya.

Presiden Jokowi diketahui telah mengumumkan 13 staf khusus yang akan membantunya bekerja selama periodenya.

Baca Juga: Jadi Jimat Para Peserta CPNS, Pusaka Ini Laris Manis Dijual Seharga Rp 10.000, Disebut Bisa Buat Lulus Ujian dan Jadi PNS yang Baik

Namun nyatanya banyak polemik yang terjadi dalam pengenalan staf tersebut.

Beberapa tokoh menganggap pemilihan para kaum milenial tersebut hanyalah sebagai pajangan belaka.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, komentar pedas tersebut datang dari salah satu tokoh politik, Fadli Zon.

Baca Juga: Tak Kapok Dinyinyiri Netizen Usai Unggah Foto Seksi Tanpa Celana, Hilda Vitria Kini Bagikan Potretnya Berbalut Selimut di Atas Ranjang, Bangun Tidur Jadi Mantan Kekasih Billy Syahputra

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra tersebt meragukan terkait kinerja para milenial tersebut.

Bahkan dirinya secara blak-blakan menduga kaum milenial itu ditunjuk hanya sebagai wijud pencitraan.

"Cuma lipstik saja, pajangan sajalah begitu," kata Fadli di Gedung Lemhanas, Jakarta, Sabtu.

Baca Juga: Berdarah Indonesia Austria, Keluarga Cendana Kembali Dikaruniai Satu Cucu, Menantu Bambang Trihatmodjo Bagikan Potret Manis Bersama Panji Trihatmodjo dan Bayinya

Fadi Zon sendiri memang merupakan sosok kontroversial yang sering diterpa kabar tak sedap.

Sebelumnya nama Fadli Zon pernah diterpa isu melakukan perselingkuhan dengan janda satu kadernya.

Kabar tersebut heboh pada 2018 lalu dimana beredar chat diduga Fadli Zon dengan seorang wanita.

Baca Juga: Masa Remajanya Pernah Bekerja Jadi Pemulung, Pria Tampan Pemeran FTV dan Sinetron Ini Mulai Tinggalkan Dunia Hiburan, KIni Jabat Sebagai Wakil Bupati: Saya Bukan dari Keluarga mampu

"Ya ini kan isu hoaks ya, isu hoaks atau fake news. Saya sudah dengar ini dari beberapa waktu lalu. Saya tidak mau menanggapi fake news, ‎"ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, (24/5/2018) seperti dilansir Tribunnews.com.

Menurut Fadli, hoaks tersebut bertujuan untuk membunuh karakternya. Ia mengatakan pembunuhan karakter dengan menyebarkan hoaks pribadi seseorang merupakan cara-cara PKI.

"Jadi sekali lagi itu cara cara PKI untuk melakukan pembunuhan karakter. Itu hoaks dan fitnah,' katanya.

Baca Juga: Tak Kapok Dinyinyiri Netizen Usai Unggah Foto Seksi Tanpa Celana, Hilda Vitria Kini Bagikan Potretnya Berbalut Selimut di Atas Ranjang, Bangun Tidur Jadi Mantan Kekasih Billy Syahputra

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun juga seaakan memberikan pendapat yang sama.

Diketahui para staf milenial tersebut nantinya akan mendapatkan gaji senilai Rp 51 juta perbulan.

Refly kemudian mengatakan kalau gaji tersebut tidak sebanding dengan pekerjaan mereka yang nantinya tidak seberat yang orang-orang kira.

Baca Juga: Terlahir dari Keluarga Pedagang Kue di Kampung, Kini Pemuda Asal Papua Ini Berhasil Duduki Posisi Sebagai Staf Milenial Presiden, Pernah Jadi Finalis Indonesian Idol hingga Miliki Prestasi Akademik Cemerlang

"Pekerjaan mereka hanya memberikan opini dan pendapat saja,"

"Kalau hanya itu, lebih baik Presiden dibantu ahli-ahli yang tak diikat jam kerja, cukup diikatkode etik, tidak perlu diberikan kompensasi puluhan juta," kata Refly di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Minggu (24/11/2019).

Para staf tersebut memang nantinya tidak bekerja secara penuh di Istana Negara.

Baca Juga: Putri Semata Wayangnya Ngaku 11 Kali Pacaran, Ibunda Kekeyi: Oh No, Bohong Itu!

Meski begitu, gaji Rp 51 juta per bulan itu tetap akan mereka terima sebagai hak dan sudah tercantum di dalam Peraturan Presiden.

Aturan soal gaji itu tercantum di dalam Peraturan Presiden Nomor 144 Tahun 2015 tentang Besaran Hak Keuangan bagi Staf Khusus Presiden, Staf Khusus Wakil Presiden, Wakil Sekretaris Pribadi Presiden, Asisten dan Pembantu Asisten.

Gaji sebesar itu disebutkan merupakan total dari gaji pokok, tunjangan kerja, dan tunjangan pajak penghasilan.

Baca Juga: Hampir Satu Jam Dihantam Hujan Disertai Angin Kencang, Bayi 5 Bulan di Kupang Tengah Terbang Sejauh 10 Meter Terbawa Angin, Kondisinya Memprihatinkan Saat Ditemukan di Balik Puing-puing Seng

Mendapatkan banyak komentar negatif, salah satu staf Presiden dari kaum milenial itu kemudian memberikan tanggapannya.

DIkutip Gridhot dari Grid.ID, Angkie Yudistia yang menjadi salah sau staf khusus presiden terpilih menyampaikan melalui Instagramnya kalau pekerjaannya bukanlah hanya pemanis saja.

"Kalau tanggapan bahwa Staff khusus ini akan menjadi pemanis saja nantinya, saya rasasih tidak ya," tulisnya.

Baca Juga: Masuki Penghujung Tahun 2019, Wirang Birawa Kisahkan Firasat Buruknya Tentang Ramalan Akhir Tahun, Singgung Soal Air dan Gunung: Sedikit Goyang, Air Masuk ke Rumah dan Gunung Keluarkan Asap

"Kita terbiasa think, research, action, evaluation, monitoring dan kita sangat terbiasa untuk berinisiatif tanpa diingatkan oleh bapak presiden," tambahnya.

Angkie menambahkan kalau timnya sudah biasa bekerja di bawah tekanan.

Bahkan sebelum terpilih mereka sudah menyiapkan programnya masing-masing yang nantinya menunggu diapprove.

Baca Juga: Pengen Dianggap Tajir di Depan Sahabatnya, Siswi SMP di Kupang Nekat Bobol ATM Pengasuhnya, Bawa Kabur Uang Rp 27 Juta untuk Traktir Teman-temannya

Bidang pendidikan masing-masing staf yang sangat tinggi juga menjadi dasar utama cara bekerja mereka.

"Karena pendidikan kami yang membawa kami berusaha kerja dengan maksimal. Kami berusaha untuk menghasilkan Action results dengan berkualitas," tuturnya.

"Apabila masih ada kurangnya, itu karena kami sedang berproses di dunia yang selalu serba baru ini. Ijinkan kami untuk terus belajar yah," tandasnya.

(*)