Find Us On Social Media :

Punya Gelar Doktor Jebolan Universitas Luar Negeri, Kehidupan Adik Pramoedya Ananta Toer Ternyata Tak Seindah yang Dibayangkan, Terpaksa Memulung Agar Bisa Makan

Soesilo Toer saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Jalan Sumbawa Nomor 40, Kelurahan Jetis, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (31/5/2018) sore

GridHot.ID -  Pramoedya Ananta Toer merupakan salah satu pengarang yang produktif dalam sejarah sastra Indonesia.

Pramoedya telah menghasilkan lebih dari 50 karya.

Hebatnya lagi, karya-karyanya tersebut telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 42 bahasa asing.

Namun siapa sangka, di balik nama besar Pramoedya Ananta Toer, ada sang adik yang memilih menjalani hidup sebagai seorang pemulung

Baca Juga: Merasa Ditipu Mentah-mentah, Krisdayanti Akui Sempat Menyesal Jalin Hubungan dengan Raul Lemos, Namun Tak Bisa Pisah Karena Alasan Ini

Dilansir dari Tribun Jatim, adinya yang bernama Soesilo Toer sehari-hari memulung di wilayah perkotaan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Soes, sapaan akrabnya, tinggal di Jalan Sumbawa 40, Kelurahan Jetis, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Meski kini berprofesi sebagai pemulung, latar belakang pendidikan dan prestasi Soes tidak main-main.

Baca Juga: Dikira Menghilang oleh Istrinya Selama Bertahun-tahun, Laki-laki Ini Ternyata Tinggal Bersama Selingkuhannya yang Merupakan Tetangganya Sendiri, Jarak Rumah Mereka Bahkan Hanya 10 Meter

Melansir Kompas, Soes ternyata adalah penyandang gelar master jebolan University Patrice Lumumba dan doktor bidang politik - ekonomi dari Institut Perekonomian Rakyat Plekhanov Uni Soviet.

Soesilo Toer menempuh pendidikan di Rusia tersebut sejak tahun 1962 hingga 1973.

Sebelum hijrah ke Rusia, Soes sempat menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia‎ (UI).

Baca Juga: Curigai Pacarnya Berselingkuh Karena Ramalan Kartu Tarot, Nasib Perempuan Ini Berakhir Nahas, Pergelangan Kakinya Patah Gara-gara Hal Ini

Soes juga mahasiswa BI jurusan ekonomi yang beralih menjadi IKIP di Jakarta Selatan.‎

Soes lolos tanpa tes di bangku kuliah itu karena tertolong dengan predikat nilainya yang memuaskan hasil menempa pendidikan menengah atas di Jakarta.

Nilai semua mata pelajaran di atas rata-rata.

Baca Juga: Lika-Liku Perjalanan Hidup Opick, Susah Payah Bangun Karier dari Nol dengan Jadi Penyanyi Halte, Kini Saat Sukses Dihujat Publik Lantaran Pilihannya Berpoligami

Sempat Hidup Mewah Bergelimang Harta

Soesilo Toer bukannya tak pernah hidup mewah.

Setelah lulus kuliah, dia bekerja sebagai pegawai asuransi di kantor dagang. Posisinya startegis dan gajinya besar. Ia juga bisa makan enak dan tak lagi melarat.

Soesilo Toer juga mendapat kesempatan terbang ke luar negeri setelah lolos penjaringan beasiswa otoritas Rusia. Dari sekitar 9.000 pendaftar, hanya 30 orang yang lolos, termasuk Soes.

Baca Juga: Bangun Benteng Pertahanan Udara di Wilayah Timur Indonesia, TNI AU Jadikan Koopsau III di Papua Markas Hadapi Australia, Kebiasaan Nakalnya Nyelonong Masuk Jadi Ancaman Nyata

Meski pendidikannya tak melulu berjalan mulus, kehidupan Soes masih tetap baik.

Soes mengaku sering mentraktir teman-temannya dan menggelar pesta kecil-kecilan.

"Selama saya bekerja di Rusia, duit saya banyak. Seminggu sekali makan di restoran berkelas," kata Soes seperti dikutip dari Kompas.

Baca Juga: Susah Payah Dibeli Secara Rahasia, Jet Tempur A-4 Skyhawk Buatan Israel Justru Hanya Berakhir di Museum Saja, Sempat Buat Teknisi TNI AU Puyeng Karena Campur Tangan Amerika

Bukan hanya itu, Soes juga fasih berbahasa Inggris, Rusia, Jerman, dan Belanda. Entah itu secara lisan maupun tulisan.

Bahkan, dia menyebut dirinya diglosia, kemampuan menguasai variasi bahasa dalam masyarakat.

Namun, semua itu hanya tinggal kenangan. Soes yang dulu begitu berjaya terpaksa memulung dengan mengendarai motor butut beserta keranjang di belakangnya.

Meski sudah memasuki usia senja, pria berusia 82 tahun itu tak mau berpangku tangan dan terus mengais rezeki untuk melanjutkan kehidupannya.

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul "Kisah Pilu Adik Pramoedya Ananta Toer, Bergelar Doktor dan Jago 3 Bahasa Asing tapi Kini Berakhir Jadi Pemulung"

(*)