Gridhot.ID - Konflik KKB Papua masih berlanjut hingga saat ini.
Pasukan KKB tak ada hentinya melancarkan teror dan juga serangan ke pos-pos penjagaan TNI dan Polri
Meskipun beberapa dedengkot berhasil ditangkap, namun pasukan KKB masih saja terus melakukan serangannya.
Belakangan ini serangan kembali terjadi di Areal Freeport.
Namun serangan itu masih belum diketahui apakah dilakukan oleh anggota OPM.
Teror penembakan yang dilakukan orang tidak dikenal terjadi di area pertambangan PT Freeport Indonesia di Area Mile 60 RPU 47, Distrik Tembagapura, Papua, Sabtu (30/11/2019).
Teror penembakan ini terjadi sehari menjelang ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada 1 Desember 2019.
Kepala Penerangan Kodam XVII/ Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto membenarkan adanya gangguan keamanan yang berasal dari penembakan tersebut.
Diduga, pelaku penembakan dilakukan oleh kelompok separatis bersenjata pimpinan Hengki Wamang.
Menurut Eko, awalnya sekitar pukul 15.30 WIT, mobil patroli zona delta bergerak dari mile 64 menuju mile 58 dengan membawa tiga orang.
Masing-masing yaknni, Mathew Philips (warga negara asing), Ramdhani (driver 01-4762) dan Latief (01-3261R).
Mereka akan menunggu dan menjemput bis dari Terminal Gorong-gorong Kota Timika.
Selanjutnya, pada pukul 15.50 WIT, terjadi penembakan di area Mile 60 yang dilakukan oleh orang tak dikenal terhadap kendaraan LWB delta zona dengan nomor lambung 01-4762.
"Mendengar aksi penembakan yang dilakukan oleh OTK tersebut, pada pukul 16.00 WIT.
Tim Satgas TNI-Polri langsung bergerak menuju Mile 60 untuk memberi bantuan dan mengamankan lokasi, serta melakukan pemantauan sekitar area Mile 60,” kata Eko dalam keterangan tertulis, Sabtu malam.
Eko mengimbau kepada Satgas TNI-Polri agar lebih waspada terhadap aksi-aksi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok kriminal.
Aksi-aksi semacam ini dinilai ingin membuat suasana tidak kondusif di Papua.
Imbauan serupa juga disampaikan kepada masyarakat di Papua.
“Kami imbau untuk masyarakat, kami berharap agar lebih hati-hati," ujar Eko.
5 Pejabat Tinggi ke Papua
Menjelang ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada 1 Desember 2019, beberapa pejabat negara melakukan kunjungan kerja ke Papua.
Setidaknya ada lima pejabat negara yang kini berada di Papua.
Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan ( Menkopolhukam) Mahfud MD.
Kemudian, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo.
Selain itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis.
Menurut Mahfud MD, keberadaan sejumlah pejabat negara di Papua menujukkan bahwa daerah tersebut dalam kondisi aman.
"Untuk menunjukkan bahwa tidak ada apa-apa di sini.
Kalau negara gawat, kan tidak pejabatnya yang datang makan di warung-warung kecil, artinya biasa-biasa saja di sini," ujar Mahfud di Jayapura, Sabtu (30/11/2019).
Menurut Mahfud, kekhawatiran banyak pihak menjelang 1 Desember 2019 tidak berdasar, karena fakta di lapangan menunjukkan hal berbeda.
Ia melihat bahwa situasi keamanan di Papua sangat kondusif.
"Jelang 1 Desember aman, enggak ada apa-apa. Kalau ada letupan-letupan kecil itu biasa dan bukan hanya di sini.
Secara umum, Papua jauh lebih aman dibandingkan dua-tiga minggu sebelumnya," kata Mahfud.
Keberadaan kelima pejabat negara di Papua tidak secara bersamaan.
Panglima TNI dan Kapolri sudah lebih dulu tiba di Jayapura pada 27 November 2019.
Setelah Jayapura, kedua pimpinan lembaga keamanan dan pertahanan tersebut telah mengunjungi Jayawijaya dan Mimika.
Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian tiba di Mimika pada Jumat (29/11/2019).
Kemudian, Mahfud MD dan John Wempi Wetipo baru tiba di Jayapura pada hari ini, Sabtu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sehari Jelang HUT OPM, Teror Penembakan Terjadi di Area Freeport", dan Jelang HUT OPM, 5 Pejabat Tinggi Negara Berada di Papua
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul "Penembakan Terjadi di Areal Freeport, TNI/Polri Waspada Jelang HUT OPM, 5 Pejabat Tinggi ke Papua"