Find Us On Social Media :

Adem Ayem Tanpa Kekerasan dan Tindak Kriminal Bersenjata, Ini Rahasia Jepang Jaga Keamanan Negaranya, Bahkan Polisi Harus Diselidiki

Jepang jadi negara paling aman perihal kekerasan dengan senjata api.

Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

GridHot.ID -  Jepang adalah negara kaya dan menjadi kekuatan ekonomi ketiga terbesar di dunia dengan hubungan internasional yang sangat baik.

Dikutip dari Kompas, sistem transportasi Jepang, terutama kereta api merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Rata-rata waktu keterlambatan kereta api di negeri ini hanya 10-16 detik.

Tak hanya itu, angka kejahatan di negeri dengan teknologi sangat maju ini dikenal sangat rendah. Pembunhuan atau kekerasan lainnya jarang terjadi di negeri ini.

Baca Juga: Duda Kaya Raya Asal Malaysia Cuma Lewat Saja, Ini Sosok Ryochin, Pria Jepang yang Dibocorkan Raffi Ahmad Tengah Dekat dengan Luna Maya, Faisal Nasimuddin Kalah Saing

Apalagi kejahatan yang berkaitan dengan senjata api.

Bagaimana bisa di Jepang tidak ada kekerasan dengan senjata api?

Jawabanya sangat sederhana.

Baca Juga: Ketemuan di Jepang Sejak Januari 2018, Unggahan Syahrini Ini Seolah Jadi Bukti Perselingkuhannya dengan Reino Barack, Benarkah Tega Tikung Teman Sendiri?

Jepang menerapkan undang-undang kontrol senjata yang sangat ketat

Selama bertahun-tahun, Jepang tetap menjadi salah satu negara paling aman di dunia perihal kekerasan senjata.

Ini berkat undang-undang ketat yang diterapkan di sana.

Faktanya, memiliki, membawa, menjual, atau membeli senjata api sangat sulit di negara ini menurut laporan japantimes.co.jp.

Shigeo Sugawa, seorang penasehat di Museum Teknik Pasukan Bela Diri Angkatan Darat Jepang, menjelaskan, hukum di Jepang adalah satu-satunya yang paling ketat di dunia.

Tidak cukup akan itu, undang-undang juga sering direvisi seperlunya.

Baca Juga: Ajak Perdana Menteri Jepang Makan Malam, Israel Justru Dianggap Lakukan Pelecehan Setara dengan Menyajikan Cokelat pada Tamu Yahudi di Piring Berbentuk Babi

Biasanya setelah mempelajari laporan insiden terkait senjata yang baru terjadi atau ketika ada ketegangan meningkat di antara gengster.

Negara lain bisa belajar dari Jepang

Menurut Japan Times, peraturan pengendalian senjata Jepang dapat ditelusuri kembali pada Pendudukan Sekutu tahun 1940-an.

Ketika itu, pemerintah Jepang diperintahkan untuk mengumpulkan dan menyerahkan semua senjata dan pedang yang dimiliki atau disimpan oleh anggota masyarakat umum.

Baca Juga: Ke Yokohama Jepang, Susi Pudjiastuti Ketemu Keluarga Miliarder yang Berperan Besar di Balik Berdirinya Freeport Papua, Bukan Konglomerat Kaleng-kaleng

Pada tahun 1946, pemerintah menerapkan peraturan yang melarang warga untuk memiliki senjata, baik itu senapan atau pedang.

Peraturan yang sama diperbaharui pada tahun 1950, kemudian diganti dengan Firearm dan Sword Control Law yang ketat pada tahun 1958.

Revisi berhasil dilakukan dan membuatnya semakin ketat.

Mendapatkan senjata api sangat sulit di Jepang

Saat ini, hanya pemburu berlinsensi yang diizinkan untuk membeli senapan.

Baca Juga: Astronom Indonesia Ungkap Fenomena Langit Ungu yang Terjadi di Jepang Sebelum Datangnya Badai Mengerikan: Bukan dari Supertopan Hagibis!

Lisensi mencakup persyaratan pemeriksaan latar belakang yang mendalam, tes mental, dan tes narkoba.

Lisensi berburu pun harus diperbaharui setiap tiga tahun.

"Untuk mendapatkan lisensi harus melalui proses penyaringan yang sangat ketat. Bahkan seorang polisi saja harus diperiksa dari pendapatnya keluarga dan tetangganya," kata Sugawa.

Baca Juga: Punya Ketampanan 11-12 dengan David Beckham Hingga Berhasil Buat Wanita Klepek-klepek, Ariel Noah Ternyata Punya DNA Tak Biasa, Ada Gen Jepang Hingga Yunani dalam Tubuhnya

"Itu berarrti, warga Jepang pada dasarnya tidak memiliki hak untuk memiliki senjata," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Tak Pernah Ada Pertumpahan Darah Karena Senjata Api di Jepang, Ini Rahasia Mereka Jadi Negara Paling Aman

(*)